Chapter 1 | Kelas Mayor

6 0 0
                                    

Anna memasuki kelas barunya, gadis itu merubah penampilannya, rambutnya yang dahulu lurus, dibuatnya menjadi bergelombang, warna rambutnya ia cat ombre dari warna coklat ke warna pirang, wajahnya lebih terawat, ia memakai kemeja putih dengan rok merah selutut, stoking hitam yang menambahkan kesan elegan dan sexy. ia memakai topi barrette.

Mata hijaunya menatap tajam kelasnya, akhirnya ia memilih tempat duduk di paling depan, ia tidak mau menyia-nyiakan uang ibunya yang sudah dihabiskan untuk menyekolahkan dirinya di sekolah kesenian.

brukk

Anna menoleh, melihat ke sisi kanannya, seorang perempuan manis, rambutnya sebahu, dijepit sebagian dengan pita merah yang kecil.

matanya ungu.. gumam Anna. Sepertinya perempuan tadi menyadari bahwa Anna melihatnya dengan seksama, sehingga ia merasa risih.

"maaf.. ada yang bisa kubantu?" tanya perempuan itu

"ma..maaf.. aku tidak bermaksud melihatmu seperti itu," Anna menjawab dengan gugup. mukanya merah menahan malu. Perempuan itu tertawa. Ia cantik.. pikir Anna.

Perempuan itu mengulurkan tangannya,

"Namaku Lisa, Lisa Mae, aku lahir pada tahun 1997"

"Aku Anna," Anna menyambut uluran tangan Lisa. "Lahir pada tahun 1998"

"Kita beda 1 tahun! Tapi jangan enggan memanggilku nama," Lisa tersenyum bertemu murid yang lebih muda darinya. Jika sebelumnya Lisa selalu menjadi yang paling muda di kelas, kini tidak, kini Annalah yang menjadi adik kecil kelas mereka.

"Jadi.. bagaimana kau baru?" tanya Lisa memulai pembicaraan.

"Hm.. begitulah," Anna hanya menatap ke pangkuannya

"Ayolah, jangan malu, aku tidak akan menilaimu, lagipula kau tidak terlihat seperti anak-anak baru yang sudah sombong," Lisa mencoba menghibur Anna.

Anna mengangkat kepalanya, "terima kasih, Lisa!" Anna tersenyum, Lisa senang dapat menghibur teman barunya itu.

"Ya, aku baru, aku meminta mama me daftarkanku disini, aku mencintai kesenian, aku mempunyai keinginan yang kuat untuk mendalami seni," Lisa yang mendengar tercengang mendengarkan pengakuan Anna mengenai cintanya akan seni. Seakan-akan menyadarkan Lisa untuk tidak bermain-main selagi mereka bersekolah disana.

"Apa kau akan mendalami alat musik? Atau kau akan bernyanyi? Hm.. menari?" tanya Lisa beruntut.

"Uhm.. sepertinya alat musik, kau?" Annapun penasaran akan kegiatan yang diambil Lisa.

"Aku? aku juga alat musik! Aku mendalami harpa, aku sudah diajari ibuku bermain harpa sejak aku berumur 9 tahun," Lisa bercerita semangat.

"9 tahun? Wah! sudah lama sekali.. Aku baru saja belajar biola, hm.. mungkin sejak 4 tahun yang lalu?" Anna menggaruk tengkuknya.

"Hei.. tidak apa lagi.. jangan minder.. kita disini untuk belajar alat musik bukan?" Lisa mengingatkan. Anna mengangguk.

kriiiiingggg kriiiiingggg

bel masuk berbunyi

"Pagi anak-anak, perkenalkan, saya Sir. Rome. Saya akan menjadi wali kelas kalian untuk 1 tahun kedepan, untuk memulai, silahkan maju ke depan kelas dan perkenalkan diri kalian masing-masing. Nama, tahun lahir, hobby, dan kegiatan yang akan dipelajari," Sir Rome menjelaskan.

Anak yang duduk di paling ujung kelaspun maju dan memperkenalkan dirinya, "Nama saya Stevan, line 97, hobby? Basket, dan.. Kegiatan yang saya ambil adalah menciptakan lagu".

Anak-anak memberikan applause, Stevanpun kembali ke tempatnya. Anna menangkap pandangan Stevan yang sedang melihat dirinya, Stevan tersenyum miring lalu duduk di tempatnya. Begitu semua memperkenalkan dirinya sampai kini giliran Anna.

"Saya Anna, Anna Sparks, line 98, hobby saya melukis, dan saya akan mendalami permainan musik biola, terima kasih," ucap Anna singkat lalu segera kembali ke tempat duduknya.

Giliran Lisa pun tiba,

"Lisa Mae, line 97, hobby? Membaca, uhm.. oh! Saya mendalami permainan harpa"

"Baiklah, sepertinya semua sudah memperkenalkan dirinya, perlu saya ingatkan bahwa ini adalah kelas Mayor, dan tentu saja hanya diperuntukkan bagi mereka yang memilih bidang musik, kalian diperbolehkan pindah bidang, seperti seni rupa, namun kalian hanya dapat memilih 1 kali, dan pemilihan tersebut akan dilaksanakan bulan depan pada tanggal 9 Maret. Saya harap kalian tidak salah memilih, karena kalian tidak dapat kembali atau berubah lagi. Peraturan-peraturan kelas ini adalah kesepakatan bersama, Stevan, saya tunjuk menjadi ketua kelas, dan Anna, apakah kau keberatan jika aku memintamu menjadi wakil?" tanya Sir. Rome.

"A..aku?" Anna meyakinkan dirinya. Sir. Rome mengangguk.

"Baiklah.. " Anna mengangguk lalu memindahkan pandangannya ke Stevan, yang lagi-lagi tersenyum miring kepadanya. Anna hanya menundukkan kepalanya. Tidak mempunyai kebranian untuk melihat kedepan ataupun anak-anak lain.

Anna.. hmm? batin Stevan berkata, tak sadar dirinya tersenyum memikirkan nama itu.

-tbc-

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Mar 16, 2014 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

You're my definition of Perfect ♡Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt