Who he is ?

42 0 0
                                    


Please vote sebelum baca 😘

***

"Ekhem.."
Terdengar suara deheman dari belakangku, suara barinton yang terdengar asing bagi pendengaranku. Bukan maksudku aku hafal semua orang yang berada di kampus ini, tapi ya sudahlah. Tanpa pikir panjang segera ku tolehkan kepalaku ke belakang.

What???
'Dia'
Cowok tadi pagi yang seenak jidatnya menyipratkan air becek menggunakan mobil 'mahalnya' well karena aku tak mempunyainya mungkin ke arahku, dan yang paling menyebalkan adalah saat dia lari tanggung jawab. Brengsek.

"Bisakah anda segera duduk ditepat anda nona." Ucapnya dengan nada datar dan menekannya pada akhir kalimat.

Apa-apaan dia ini. Dia kira dia siapa ?

"Apa anda tidak mendengar saya nona ? Apa ada masalah dengan telingamu itu ?" Ucapnya masih dengan suara barinton dan ekspresinya yang masih datar.

'Oh shit! Apa-apaan dia ini "apa ada masalah dengan telingamu itu?" Apa dia kira gua itu budek ? Hell no!' Batinnya menggerutu sambil melangkah ke arah kursi paling belakang, tak luput dengan nada hentak dari arah kakinya.

***

Seorang pria berbadan tinggi atletis, mempunyai kulit putih pucat, rahang yang tegas, mata tajam berwarna abu abu dan rambut yang berwarna hitam campur pirang, cocok sekali dengan pakaiannya yang memakai celana hitam dan kemeja biru laut. Sangat indah bak dewa yunani itu memasuki ruang kelas ekonomi managemen.

"Apa selama ini semua mahasiswa berperilaku tidak sopan pada dosen barunya ?" Ucapnya diktator kepada semua mahasiswa diruang tersebut.

Semua mahasiswa hanya diam tak mengeluarkan kata-kata, mata mereka melayang ke arah seorang gadis di pojok belakang ruangan yang tak menyadarinya. Ohh bukan tak menyadari tapi emang dia berpura-pura fokus pada oretan di buku tulis yang dia keluarkan.

"Hei nona yang ada di pojok belakang! Apakah lebih menarik buku yang kau bawa daripada menghargai dosen barumu!"

Sial!
Apa itu sindiran untuknya ?
Semoga saja tidak.

"Saya kah?" Ucapku memasang wajah tak berdosa. Dia sebenarnya mendengar teman-temannya berbisik-bisik tentangnya. Emm, teman ? Benarkah ? Bahkan tak ada satupun yang menyapanya dari dulu, apa itu disebut teman ? Tidak.

"Tentu nona, kau harus lebih menghargai kalau kau mau dihargai"

What the hell. Siapa yang butuh dihargai jika semua saja sudah tak menghargaiku. Omong kosong!

"Baik, perkenalkan saya Aryas Aditama. Dosen pengganti dari Mr. Edward, beliau sedang ada kepentingan. Dan saya yang akan mengajar kalian untuk tiga bulan kedepan.".

Banyak sekali desas desis dari kau wanita seperti 'ih ganteng banget', 'cool!', 'Perfect', dll. Cihh.. kenapa mereka ini, ganteng sih tapi kalo galak kayak gitu siapa yang mau. Kucing aja ogah.

"Mr. Aryas boleh minta nomer telfonnya gak ?"
"Mr. Aryas udah punya pacar belom?"
"Mr. Aryas godain adek dong"

Cihh apa-apaan mereka ini! Lelaki yang tak mempunyai rasa tanggung jawab itu harus dipunja sedemikan rupa ? Haruskah ? Ya meskipun ku akui dia memang sangatlah tanpan untuk ukuran selera orang Indonesia.

***

"Baik, sekian yang saya ajarkan terima kasih" ujarnya sambil membersihkan barang-barangnya.

Seluruh mahasiswa terlihat merapikan barang-barangnya yang berada diluar tas mereka dan segera beranjak.

"Kecuali kau nona ..." ucapnya menggantung menelisik kearahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROTHER KOMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang