Hanbin itu malas dalam pelajaran, badung, sering bolos, hobinya keluar masuk ruang kesiswaan. Namun ia memiliki kelebihan, yaitu menggoda Jinhwan; kakak kelasnya.
Jinhwan yang kerap kali gagal mendapatkan pacar karena sikap peotektif milik abangnya...
Hanbin tercengang di depan kaca. Dia tengah memakai pakaian.
khb: pagi juga kak hwan kjh: pagi bener, ada kelas?
khb: iya hehe
khb: udh di kampus?
kjh: blm. kjh: lagi nunggu bus, ya sapa tau ada yg niat anter gt kan haha
KODE BIN SIKAT BRO
khb: tunggu. 10 mnt gue smpe.
Hanbin lekas terbirit dari kamarnya. Bahkan lupa untuk menyisir rambut yang mendapatkan tatapan heran dari bunda dan adiknya.
- - Hanbin menepati perkataannya. Setelah 10 menit berkendara ia tiba di depan halte di mana terdapat Jinhwan yang tengah menikmati alunan lagu dri earphonenya.
"Kak" Jinhwan tersenyum. BOR BUNUH GUE BUNUH
Hanbin berdiri gugup di kakinya. Bisa dirasakan getaran aneh di jantung serta perutnya yang terasa aneh ketika Jinhwan melebarkan bibirnya. Bahkan getaran itu sampai hingga tulang ekornya. Anak sastra alay.
"Mau langsung jalan kak?"
"Makan dulu gimana?" Ga gimana gimana kak lanjut
Untuk pertama kalinya Hanbin merasakan jantungnya seperti ingin keluar dari tubuh (ga) atletisnya. Jinhwan sudah duduk di belakang setelah tadi memakai helm yang memang sengaja Hanbin bawa. Juga pegangan Jinhwan yang Hanbin rasakan pada jaket jins yang ia gunakan.
Waktu jangan cepet cepet ya. Moment langka bre
Hingga akhirnya mereka tiba di kedai kopi tak jauh dari sekolah (Jinhwan ingin makan waffle di sini. Dan kata orang memang juara). Setelah memesan hanya ada keheningan di antara mereka berdua.
"Lo" / "Lo" Keduanya terdiam. Lalu tertawa. "Lo duluan aja" / "Lo duluan aja" Lalu kembali tertawa karena hal sepele itu kembali terulang.
- - Hanbin tiba di kampus dengan perasaan yang sangat berbunga. Pasalnya Hanbin tiba di sekolah bersama Jinhwan. Ah intinya mbin seneng dah.
Hanbin bisa rasakan tatapan menyelidik dari beberapa teman kelasnya. Hanbin menatap bingung lalu bertanya pada Bobby yang juga sama tengah memandangnya penuh selidik.
"Paan sih?"
"Lo yang apaan. Ngegas bro?"
"Hah? Ga paham gue"
"Udah cek ig?"
"Blm napa emg? Followers lo berkurang? Takdir sob syukuri"
"Yeh, bukan tulo. Cek aja dah"
"Napa sih ih"
Hanbin dengan cepat meng log in akunnya. Ada satu notif yang menandakan tagging ketika Hanbin buka postingan itu. Seperti ada bunga tumbuh di hatinya.
JayKim tagged you photo.
JayKim posted a photo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
