I

158 19 6
                                    

***

Dia mengirimkan pesan untukmu mengatakan bahwa dia tak akan datang malam ini.

Dia membatalkan janjinya.

Kau putuskan pergi sendirian di malam yang dingin, mengambil mantel dan syal lalu melangkah keluar pekarangan rumah.

Di halte bus.

Tatapanmu kosong, sambil menunggu kamu hanya melamun dan berfikir.

Aku yang aneh atau dia yang berubah

Akhir-akhir ini dia sangat sibuk, melebihi sibuknya para pekerja padahal kekasihmu adalah seorang mahasiswa kampus sepertimu.

Dia menolak ajakanmu.
Membatalkan kencan kalian.
Tak mengangkat telfonmu.
Tak datang ke apartemenmu.
Bahkan . .
Tak mengatakan sayang walau sebatas pesan.

Bus datang kau naik dan duduk di kursi pojok sambil mendengarkan lagu dan menatap ke arah jalanan yang mulai di penuhi salju.

Tak sadar dengan waktu yang kau lalui di perjalanan dengan mendengarkan lagu sedih, akhirnya kamu sampai di depan mall.

Turun dari bus dan masuk ke dalam mall.

Kakimu terus melangkah di dalam toko pernak-pernik natal, rencanamu adalah menghias pohon natal bersama kekasihmu.

Langkahmu terhenti.

Matamu hanya tertuju pada dua orang yang sedang saling memasangkan topi natal dan sibuk berbagi senyuman.

Itu adalah senyuman terindah yang kamu lihat selama seminggu terakhir, tersadar.

Senyuman itu bukan untukmu.

Gadis di sebelahnya tampak bahagia, senyuman menghiasi wajah cantiknya.

Kaki yang ramping, mata yang indah, tubuh yang proposional, hidung yang mancung, rambut yang panjang terurai, dan dia tinggi. Berbeda denganmu.

Kau hanya gadis kampus yang berambut sebahu yang kalah cantik dan modis jika di bandingkan gadis dongeng seperti itu.

Tak sadar kamu semakin jatuh pada kedua orang itu, memandangi terus menerus kegiatan mereka berdua.

Banyak hal yang kamu sadari.

Tangan pria itu berada di pinggang ramping gadis dongeng itu.

Senyuman dengan gigi depan menyembul itu sangat manis dan luci, tapi bukan untukmu.

Dia tertawa, tapi bukan karenamu.

Tatapannya bersinar, seolah menjelaskan dia begitu bahagia.

Dan yang terpenting.

Dia kekasihmu.

Tak sadar kamu berbalik dan melangkah keluar dari toko itu.

Dadamu bergejolak.
Matamu panas dan air menggenang di pelupuk matamu.

Perlahan pipimu basah dan hidungmu merah, yang lebih parahnya dadamu sakit entah mengapa kamu tak memahami situasi atau terbawa emosi.

Kau mengetikkan sesuatu di handphonemu.

'Aku mencintaimu, Jeon Jungkook'

Dan mengirimnya.

Kau tak bisa marah, walau kau tau kebenarannya. Tetap tak bisa sesakit apapun lukamu kamu terlalu menyayanginya.

Tidak.

Kau mencintainya.

Karena dipikiranmu kata yang tepat untuknya adalah 'i love you'.

Tapi entah mengapa sikapnya membuatmu harus berkata lain.

I hate you.

***

A/n: Hai! Cerita ini kembali di lanjutkan, jika kamu ingin membaca cerita lainnya. Kunjungi akun imdewiraa ada story BTS dan lainnya:) untuk Cast TaeKook bisa baca 'APARTMENT 101'. Jangan lupa tinggalkan jejak 🐾 Thx U!


·듀위·
©Imdewiraa

Exhausted · JJK ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang