Di tempat yang sama, dua tahun yang lalu. Terlihat sama tidak berubah, cukup penampilan saja yang mempercantik malam ini.
"I love You?" Bisik lelaki berjas hitam dari arah membelakangi wanitanya.
"I love You more."
"Lama nunggunya?" Tanyanya sambil melepas jasnya.
"Aku mentoleransi telatmu."
Ini adalah momen kedua mereka, dimana malam ini merayakan anniversary ke dua tahun.
ALECIA POV
Bisa nggak kamu seiman denganku?
Berat El kalau aku harus melepasmu"Hey, nglamunin apa sih?"
"Nggak, El. Sudah ah makan tuh makanan favoritmu. Sudah dimasakin, awas aja nggak dihabisin!"
"Iya ini aku makan kok."
Malam ini seperti tahun sebelumnya aku dan El mengadakan makan malam di rumah, berdua saja. Tapi bukan didalam rumah. Melainkan dihalaman depan rumahku yang dominan rumput hias yang subur, kita bermalam dengan tenda. Bukan setenda ya, dua tenda. Seperti camping, api unggunpun ada, gitar, bakar ikan, dan Hammock .
Aku bersandar di bahunya, berada disampingnya membuatku merasa nyaman. Rasanya aku akan terjaga malam ini.
"Seneng?"
"Banget."
"Untuk tahun depan, kamu mau nggak nemenin aku lagi kek gini?"
Aku hanya menganggukan kepala dengan tersenyum, tetap bersandar di bahunya.
"Terimakasih."
"Buat apa? Emang aku baru ngasih apa, perasaan nggak kasih apa-apa deh."
"Kasih kebahagiaan buat aku."
Pipiku merona, semakin ku pegang erat lengan kanannya.
"El?"
"Hmm?"
"Nggak jadi deh."
Reuel POV
Aku tahu, Cia. Kamu takutkan? Kamu takut tahun depan tidak dapat seperti ini lagi. Dari eratan kedua tanganmu mengunci lengan kananku, aku dapat merasakan keegoisanmu.
Cup
Sebuah ciuman penenang mendarat di keningnya.
"Terimakasih."
"Kok terimakasih lagi?"
"Terimakasih sudah bertahan sejauh ini."
Senyum. Dia membalas pernyataan ku dengan senyum. Hal kecil yang ada pada diri Cia saja mampu membuatku bertekuk lutut, apalagi hal besar seperti dia bertahan bersamaku. Tak akan ku sia-siakan.
@Lilyuss
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different...
Poetry"Bagaimana kita kedepannya?" "Entah, aku hanya ingin bersamamu untuk saat ini tanpa berpikir bagaimana."