HASRAT UNTUK BANGKIT

108 5 0
                                    

Aku terdiam dalam sebuah sendu,

Mengingat sebuah kisah yang telah berlalu,

Membuat diriku terasa lemah tidak berdaya,

Hingga ingin rasanya aku menutup kedua mata.


Begitupun juga dengan jiwaku yang kini terasa mati mengeras

Hingga menjadi seperti bebatuan keras di tanah penuh dengan kekeringan

Sebab aku merasa tidak ada lagi yang menjadi penuntun diriku

Agar tidak tersesat dalam gelapnya kehidupan.


Berbagai cobaan dan rintangan terus menghimpit diriku.

Membuat diriku terasa sesak dan penuh hampa,

Sulit untuk bernafas dengan lega.


Haruskah aku menyerah,

Seperti seorang pengecut yang mati.

Tanpa semangat dan harapan tanpa tiada arah,

Menjalani sisa kehidupan yang tidak pasti.


Haruskah aku berputus asa

Seperti saat Yudas Iskariot yang mati sia-sia,

Tergantung dalam rasa salah dalam dirinya

bersama dengan dosa penghianatannya.


Haruskah aku menyia-nyiakan pengorbananmu

Saat Engkau tersalib demi diriku yang hina ini.

Membebaskanku dari dosa neraka abadi,

Sangat mencekam dan penuh dengan siksa.



Wahai anak Domba dari surga.

Siramilah aku dengan sentuhan kasih-Mu,

Begitu hangat dan lembut

untuk membuka pintu hatiku yang telah tertutup oleh kabut.


Sinarilah kedua mataku yang telah tertutup oleh kegelapan

Seperti tiada satupun secercah harapan,

Dengan sinar cahaya-Mu,

Untuk memberikanku sebuah harapan baru.


Serta petunjuk sebuah arah jalan kehidupan,

Agar aku bisa kembali lagi berhasrat

Bangkit dalam gengggaman kedua tanganmu

Dalam melanjutkan sisa petualangan hidupku.


Bekasi, 06 Agustus 2014

SAHABAT TERBAIK DALAM HIDUPKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang