Dua

4 4 2
                                    

Kalian bisa tanpa aku, jadi kenapa harus mempertahankan?
Kalian gak capek dengan semua ini? Aku capek loh.

Disaat aku mencoba kalian malah menekan, gimana mau maju kalo kalian aja seakan ingin mendorong aku buat mundur.

Udah lah buat apa berpura-pura, capek fisik, capek hati.

Dan bodohnya kenapa aku milih bertahan selama ini? Hanya karena sebuah perjanjian konyol yang dilakukan.

Mereka juga gak pernah repot-repot nanyain aku,
Cuma ada maunya aja baru dicari.

Hidup lucu ya penuh dengan drama

Dimana-mana orang pakai topeng, gerah tau lihatnya.

Bukannya aku gak bertanggung jawab atas apa yang telah kalian berikan padaku. Disaat aku ingin mengerjakannya kalian malah buat aku down, di satu sisi yang seharusnya mereka ada mereka malah gak ngebantu dan di satu sisi lain kalian malah nyalahin aku.

Aku tau aku gak pernah benar di mata kalian semua, lalu aku harus apa? Kalian hanya menekan tanpa memberi solusi buat ku.

Mana bisa aku...

Kalian gak tau kan apa yang aku rasakan, kalian itu cuma mau di mengerti gak mau mengerti balik.

Aku capek, gak tau harus kemana. Dimana-mana​ aku di tekan.

Bodoh ya aku, hahahaha

Salah gak sih aku bertahan pada sesuatu yang jelas-jelas​ udah gak nyaman buat ku.

Tapi kenapa baru sekarang aku ngerasainnya, disaat semuanya telah ditetapkan.

Bahkan dulu aku berusaha buat bertahan tapi berhasil. Kenapa sekarang gak lagi? Apa ini adalah titik terendah aku.

Gak ada yang benar-benar real di dunia ini, semuanya munafik. Di awal saja mereka bila "ayo pasti bisa" "semangat" " kita harus bertahan" dan sebagainya. Tapi nyatanya gak kan. Kalian bahkan hanya pura-pura care padaku. Iya itu saja kalo ada maunya.

Capek tau dengan kalian semua, sok-sokan aja bilang care taunya itu cuma dimulut gak tulus.

Manusia egois ya?

02 Juni 2017

Kala Ucapan Tak BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang