1

2 0 0
                                    

'Arrrggg, aku dimana?' Gumam lelaki muda umur 13 tahun dengan paras yang hanya sekali lihat saja bisa membuat gadis keturunan dewa pun akan memyembah kepadanya.
"Hai, kau sudah sadar? Bagus lah" pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban
"Kau siapa? Dan kenapa aku disini?" Tanya lelaki muda yang berbaring dengan tangan berusaha melepas jarum infus yang berada pada lengan-nya
"Hey hey, tenang lah sobat. Jangan coba coba untuk membuka jarum infus itu kalau kau tidak mau merasa lemas." Ucapnya, dengan cekatan dia mengambil alih pekerjaan lelaki itu "Aku Zack, aku yang menemukan mu terkapar di pinggir jalan malam minggu kemarin. Dan kau tau hari ini hari apa? Hari ini hari sabtu. Sekarang kita sedang di medical center of soul. Lalu siapa nama mu?" sambung Zack
"Biasakah kau diam? Aku lelah mendengar mu mengoceh" tukas nya sambil melepas selang infus-nya.
"Pertanyaan ku belum kamu jawab. Siapa nama mu?" Tanya nya kembali setelah melihat tindakan bodoh lelaki muda itu. Tidak ingin ambil pusing untuk mencegahnya membuka infus
"Apa untungnya aku memberi tahu mu nama ku? Hah?" Lelaki ini memang sangat menyebalkan
"Yasudah, kalau kau tidak mau. Tadinya aku ingin memberi mu tumpangan di tempat ku dan mengurus administrasi perawatan mu setelah ini, tapi kalau begitu yasudah lah. Kau urus saja sendiri, huhh" Zack bangkit dari duduknya lalu berjalan dengan lambat menuju pintu ruangan berharap lelaki muda itu mencegahnya keluar,
"Aku tau kamu mau aku mencegahmu keluar, tapi maaf Aku tidak akan mencegah mu, seperti Drama saja"
Ucapnya setelah selesai membersihkan darah yang mengalir dari lengan bekas jarum infus nya,
"Kamu gak asik tau, padahal aku mau latihan untuk shouting Drama ku besok" kembali duduk di sofa ruangan "dan aku berani bertaruh setelah aku mengucap satu kalimat ini pasti kamu akan memberitahu ku nama mu, dan kita akan menjadi teman" lanjutnya
"Tidak penting, lebih ba...." ucapanya terputus oleh Zack "aku punya tas mu, dan jika kamu tidak mengatakan nama mu aku akan membuangnya" ucap Zack dengan gaya santai melebihi orang santai yang paling santai. Satuduatigaempatlim "Zio, namaku Zio. Sekarang berikan tas ku atau kamu akan kubuat terbaring di ruangan sebelah" ucap lelaki itu setelah membuat hitungan Zack terputus, dengan ekspresi yg tidak berubah. ralat, hanya bibir tipis yang masih membentuk senyum itu di wajah Zack bangkit lalu memberikan tas Zio. "Memangnya seberapa penting mendapatkan tas daripada mendapatkan teman, huhhh" gumam Zack
"Mendapat teman yang cerewet seperti kamu itu gak ada pentingnya, bahkan kalau kamu jatuh kejurang bersama dengan tas ku, aku akan lebih memilih menyelamatkan tas ku" ucap Zio yang mendengar Gumaman Zack.
"Oke, oke. Boleh aku melihat tas mu Zio?" Sambil melirik isi tas yang hendak di buka oleh Zio "TIDAK, ini peringatan untuk mu, jangan sekali kali melihat isi tas ku, ahh. Ah menyebalkan, kamu membuat ku bicara banyak  hari ini" dengan cekatan lansung menutup tasnya kembali.
'Huhh pelit, memangnya apa penting nya, tau gitu dari tadi aku bukanya' gumam Zack 'lagi'
"Ternyata kamu sering bergumam seperti perempuan yah" katanya lebih seperti sindiran
"Hey aku tidak seperti perempuan yah, aku ini cowok sejati. sudah lah, kamu menyebalkan. Eh tapi Io kamu kenapa bisa kecelakaan?" Elak nya
"Jangan panggil aku Io,"
"Kecelakaan? Masa sih? Ngaco kamu" sinisnya
"Kamu kapan mau menganggap aku teman mu? Hah"
"Apa buktinya aku kec... KECELAKAAN? DIMANA? ANTAR AKU KE LOKASI!!" Teriak Zio yang tampaknya mengingat sesuatu
"Oke, oke. Tapi tidak sekarang, aku akan menyuruh orang lain untuk memeriksa lokasinya. Lagi pula kamu sedang di buru polisi" Zack menekan tombol merah pada remot di tangan kirinya nya lalu mengetik sesuatu pada ponselnya di tangan kanannya.
Sedangkan Zio sedang mengobrak abrik tasnya tanpa sepengetahuan Zack agar lelaki cerewet itu tidak bertanya perihal isi tasnya itu
'Bagaimana bisa? Kenapa semuanya jadi rusak' gumamnya tanpa didengarkan oleh Zack. "Apa kamu lihat dimana ponsel ku?" Tanya nya kali ini dengan nada bersahabat
"Apa? Ponsel mu? Itu diatas nakas di samping mu" mendengarkan pertanyaan Zio yang berbeda itu membuat Zack merinding sekaligus terkejut
"Kenapa kunci ponsel mu sangat susah, bahkan aku berani bertaruh aku memasukkan karakter password ponsel mu dengan benar" Zack
"Itu karna aku mem.... ah sudah lah, jangan jadi stalker ku Zack, kau akan menyesal" ucap Zio dengan wajah datar mencari sesuatu di ponselnya

A/N
ternyata sudah lewat bulan 5 yah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad NetworkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang