Satu

275 21 3
                                    

"Luna sayang, jangan bilang pada siapapun soal ini ya, ini rahasia kita berdua, Ok " Kata seseorang di depannya.
"Tentu, Yeayy!! Luna punya rahasia!!" Teriaknya Riang sambil melocat kesana-kemari.

Luna...., Luna....

"Luna woi!!!, Keboo bangun!!" Mendengar suara nyaring yang sudah ia kenali, Luna mengangkat kepalanya dengan malas.

"Haaah, nape sih Vi? Ganggu gw tidur aje lu" Kata luna dengan suara serak khas orang bangun tidur. Pandangan Luna masih buram, ia bahkan tidak tau sedang berada di mana.

"Luna Filki Aizar!!" Jantung Luna hampir berhenti saat suara bariton milik seorang pria di depannya memanggil namanya. Kini ia tau sedang berada di mana.

'mampus gw' Teriaknya di dalam hati

"Kamu tau kesalahan kamu?" Kata Pak Indra dengan wajah yg memerah karna marah. Suasana ruangan bk sangat panas, Meski Ac dinyalakan, tapi tetap saja itu adalah Neraka bagi Luna.

Luna menelan salivanya dengan susah payah, Kini ia sudah tidak bisa lari lagi dari ocehan Pak Indra sebelum kakaknya datang untuk mewakili orangtuanya datang ke Ruang Bk.

"Ehehe, I-iya pak" Katanya sambil disertai tawa.

"Datang selalu terlambat, Sering tidur di kelas, Catatan nggak tidak lengkap !! Luna kalo sikapmu seperti ini saya tidak akan segan-segan memberi nilai dibawah KKM!!"

"Eeh, Jangan dong Pak" Ucap Luna sambil memelas pada  Pak Indra.

"Meski nilai Ulanganmu semuanya 100, bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya, kamu jangan menyepelekan nilai sikap!!"

Tok Tok Tok

"Permisi Pak, Saya walinya Nach eh, Maksud saya Luna"
'akhirnya, malaikat gw'

~SKIP~

"Nacha, Kamu itu sering lupa sama bekalmu, Suka tidur tengah malam, Nggak merhati'in kesehatan kamu, Suka maksa'in diri, Kalau nggak ada kakak siapa yg akan ngurusin kamu?" Kata Alvin dengan senyuman hangatnya. Luna tau kakaknya nggak bisa memarahinya, Bisa dibilang dia sedang memanfaatkan kakaknya.

Al Membuka'kan pintu mobil untuk Luna, Dengan Seragam SMA yg masih dipakainya Al melajukan mobil sport miliknya menuju ke Restoran terdekat.

LUNA POV

"Yaah kalo nggak ada kakak mungkin aku bakal diurus sama Pacarku" candaku sambil bertingkah seolah punya pacar, Aku menunggu reaksi Kak Al tapi dia sama sekali nggak merespon,

Suasana Jadi hening dan mencekam, Kenapa nih? Apa Kak Al nggak denger?

"Kak A..." 'eh.. auranya..'
"Ya Naccha?"
"Eh, Nggak jadi. Masih lama ya kak sampainya?" Elakku
"Dikit lagi kita sampai di Restoran"
"Oh, Ok ka" Kayaknya ada yang aneh.

Barusan aku kaya lihat Aura membunuh di wajah kak Al, Apa cuma perasaanku aja ya? Apa dia marah? Terakhir kali aku liat ka Al marah itu waktu Sd.

"Yuk Naccha udah sampai" Lamunanku buyar karna kak Al menarik tanganku keluar dari mobil.
"Eh, Udah sampai?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutku

'Lu bodo banget sih Lun, Jelas-jelas udah sampai'

Kak Al hanya terkekeh kemudian menggandeng tanganku lembut.

Aih ngapain juga dipikirin, Kak Al nggak mungkin punya Aura kaya gitu, Dia kan Lemah lembut kaya bulu domba.

"Mau pesen apa Mas Mbak?"

"Aku Chicken Steak, French Fries Jumbo, Deluxe Cheese Pizza"

Nafsu makanku terkadang meningkat, Meski makan banyak. Tubuhku tetap Langsing tanpa lemak, Karna itu aku nggak takut makan sebanyak apapun itu.

"O-ok, Kalo masnya?" Mungkin si waitres tidak percaya kalo makanan itu hanya untukku. Biarlah, Yg penting perutku kenyang.

"Saya Samain aja mbak, Tapi kalo pizzanya saya Frankfurter BBQ"

"Huwaa, Aku juga mau Pizzanya, Nanti aku minta ya kak" Rengekku sambil memegang lengannya.

"Apasih yang enggak buat Naccha" Kata kak Al sambil mengacak-acak rambutku.

"Baik mas, Ditunggu sebentar ya" Si mbak-mbak pelayanpun pergi.

~>Bersambung

Huwaa..., Gaje banget 😂😂, Maafkan Author yg masih newbie ini.

Update tiap Hari Sabtu.

Please jangan jadi "Silent Readers"
Ku hargai semua vote dan comment kalian >_<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang