"Minho ya, kamu serius akan menikah lagi?" tuntut Jonghyun geram.
Kabar mengenai sang raja akan menikah lagi telah menjadi rahasia umum dan hal itu membuat para selir dan sang permaisuri gusar.
Bagaimana mereka tidak akan menjadi gusar jika sang suami memilih untuk menikah lagi padahal dia telah memiliki tiga istri dan enam anak? Dan yang lebih membuat mereka gusar adalah namja yang akan dinikahi suami mereka adalah adeul yang baru berusia tujuh belas tahun, sementara anak tertuanya saja sudah berusia delapan belas tahun dan sekarang dia sedang berkuliah di Konkuuk university Korea Selatan.
Tapi meski mereka gusar, mereka tidak sanggup berkata apa-apa, tidak ada yang memprotes ataupun bertanya, mereka lebih memilih diam dan menganggap bahwa berita yang sedang santer dibicarakan tetangga hanyalah gosip semata. Hanya sang istri kedua yang memiliki perasaan sensitif yang berani bertanya pada suaminya, dia bahkan bukan bertanya tapi lebih kepada menutut suaminya yang menurutnya sudah tidak memiliki perasaan.
Jika memang dia sudah bosan pada istri-istrinya yang lain, mengapa tidak menceraikan mereka? Mengapa malah membiarkan mereka diperlakukan sedemikian? Lelaki memiliki istri lebih dari satu memang sudah banyak terjadi dimana-mana tetapi adakah diantara mereka yang sanggup berbuat adil pada para istrinya.
"Iya, aku memang mau menikah lagi," jawab Minho tenang seolah dia hanya mengatakan bahwa dia baru saja mengganti mobil lama dengan mobil yang baru.
"Apa tidak cukup tiga istri untukmu hingga kau memutuskan untuk menikah lagi?" tukas Jonghyun berang. "Ingat, anak perempuanmu sudah gadis berumur delapan belas tahun! Seharusnya dia yang kau carikan jodoh bukan kau yang mencari jodoh lagi!" Jonghyun menudingkan jarinya didepan wajah suaminya tanpa merasa gentar sedikitpun.
"Turunkan jarimu." Dengan lembut Minho menggenggam jari istrinya. "Tidak pantas menudingkan jari didepan suami," tambahnya sabar.
Dia sama sekali tidak marah meski sang istri bersikap kasar padanya, dia memang tergolong suami yang sangat sabar. Istri kedua Minho memiliki watak yang berbeda dari kedua istrinya yang lain, dia memiliki pendirian yang kuat dan keras.
Tidak perduli siapapun jika orang itu salah maka akan dilawannya, sekalipun dia harus berdebat sampai pagi dengan suaminya tapi jika menurutnya pendapatnya benar, dia akan mempertahankannya apapun yang terjadi. Dan Minho tidak pernah melawan istrinya dengan sikap keras yang sama, dia selalu bersikap lembut dan tidak pernah marah, begitu juga terhadap anak-anaknya. Dia mendidik mereka dengan caranya sendiri dan tidak pernah memakai kekerasan.
"Aku minta padamu, batalkan rencanamu untuk menikah lagi! Atau kau ceraikan aku!"
"Jonghyuni, jangan bicara begitu," Onew, sang istri pertama menyela. Dia paling ngeri jika sudah mendengar istri suaminya menutut cerai pada suaminya. Bagi Onew yang berasal dari keluarga baik-baik pantang baginya menuntut cerai, jangankan menuntut berkata pun tidak pernah dia lakukan. Walaupun suaminya memiliki banyak istri dan dia harus bersaing dengan banyak yang muda, tetapi hanya maut yang mampu memisahkan dia dan suaminya bukan perceraian.
"Hyeong, hyeong itu terlalu lembut pada suami, makanya kamu sering diabaikan."
"Aku tidak pernah merasa diabaikan." Onew memprotes.
"Tidak diabaikan bagaimana? Seminggu sekali kamu pergi ke salon untuk perawatan tubuh, tapi suami kita lengketnya sama yang muda saja." Sambil berkata begitu, Jonghyun melirik sinis pada Key yang sejak tadi hanya terdiam. "Dan sekarang dia malah mau menikah lagi sama yang umurnya bahkan lebih muda dari anak perawannya," tambahnya. "Habislah kita hanya akan menjadi apel busuk didalam peti, selama apel segar dan ranum terus bermunculan."
YOU ARE READING
Minho's Harem
FanfictionGay Mpreg 17+ Seorang pria kaya mantan dokter yang telah menjadi tuan tanah bernama Minho berencana ingin memiliki istri lagi, setelah dia memiliki 3 istri dan 6 orang anak, tapi kedua istrinya yang lain menentang pernikahan itu kecuali istri kesaya...