pada pagi hari tepat nya dipinggir danau. Aku sedang duduk untuk melihat keindahan alam, dan udaraa nya pun sangat terasa sejuk. Banyak pasangan yang sesekali melewat di depan ku. Aku hanyaa bisaa tersenyum dan mengingat akan kenangan ku bersama Dia. Iyaa Dia seseorang yang pernah singgah dihatiku dan pergi begitu saja seperti angin yang terbang begitu saja.
Dulu? Diaa sering membuatkuu tersenyum bahagiaa dan membuatku bersyukur kepada Tuhan karena telah mempertemukan sosok yang paling aku sayangi dan seseorang yang paling berharga dalam hidupku. Dan untuk skrg mungkin akuu akan menarik ucapan ku dluu dan melupakan apa yang harus dilupakan tanpa perlu dikenang..**satupersatu tetes air mata Vaniaa pun keluar darii matanyaaaa dan dengan cepat Vania hapus air matanyaa dengan telapak tangannyaa** "tidak! Kenapaa aku selalu menangis karena diaa. Diaa Seseorang yang sangat paling aku bencii dalam hidupku, tidak tidak aku tidak mau lagii menangis karena diaa cukup kali inii sajaa." **Batin Vania, dan kinii Vaniaa pun pergi darii danau dan pulang kerumah nyaa untuk bersiap siap pergi kekampus jam 10 nantii**
Kini Vania pun sedang duduk dikursi sambil membaca buku di taman sekolah dan tibaa tibaa sahabat Vania pun datang yaitu Naya Kayla Putrii. Naya adalah sahabat Vania dari SMP, SMA, sampai kuliah sekarang dan dia jugaa sahabat terbaik tersayang tercantik yang pernah Vania kenal.
"Hey Van, kamu sendiri ajaa ihh kaya jomblo."~Naya
"Aku emg udh 3 tahun jomblo kali dan itupun kamu tau."~Vania
"Hehe Kayanya aku salah ngomong deh sorry yah Van, sumpah deh tadi aku niat nyaa bercandaa ko." ~Naya
"Yaudah.. ke inti nyaa ajaa ngapain skrang kamu nyamperin aku."~Vania
"Perut aku daritadi demo Van, pagi tadii jugaa ga sempet makan gara gara telat bangun ini jgaa aku baru beres kelas."~Naya
"Yaudah sekarang kamu mau kemana?Mau ke-...**ucapan Vania pun terpotong oleh Nayaa**
"Ke kantin lahh yakalii ke perpus, kamu kiraa makanan aku buku apa."~Naya
"Aku belom selesai ngomong cantik asal potong potong omongan aja sihh, maksud aku tuh mau makan kemanaa? mau ke kantin atas apa mau ke kantin belakang?."~Vania
"Oh hehe maaf maaf lagii gaa konek efek lapar kan Van, maklumin kalii ahh."~Naya
"Yaudah kita ke kantin belakang aja yaaa gak terlalu rame juga jadi kita ga ngantri atau nunggu terlalu lama kan."~Vania
"Dimana ajalah yang terpenting itu aku bisa makan sekarang juga."~Naya
#DiKantin#
**Saat dikantin aku dan naya memesan nasigoreng sambil menunggu kami pun duduk dikursi paling pojok dan tibatibaa ada seorang cowo menghampiri kami dan ternyata itu sahabatku dari kecil dia adalah Arga Pradefta, aku mengenal dia dari umur 5tahun jadi aku tau kebiasaan diaa dari kecil sampai sekarang dan dia jugaa tau kebiasaanku dari kecil sampai sekarang, diaa jgaa sahabat sekaligus teman curhatkuu disaat aku sedang menyembunyikan kesedihan ku tanpa aku beritau diaa pastii tauu**
"Oh kalian gitu yaaa pdhal gw nyariin kalian sampai sudut ke sudut kampus inii dan padaa akhir nyaa gw menemukan kalian di tengah sudut ini, dan gaa ngajak ngajak gw gth."~Arga
"Yaakali gw lagi laper laper nyaa nyariin lu gth, mending gw nyari makanan yg terpenting itu perut gw kenyang dan senang."~Nayaa
"Biasa ajaa kalii gw bercanda bodoh."*sambil menoyor kepala naya dan ketawa*~Argaa
"Gausah noyor kepala gw, kepala gw udah difitrahin iih."*sambil mengusap kepalanyaa sendirii."~Nayaa
"Udah udahh yaa berantem nyaa marii pending dulu mending kita makan dluu ajaa yaa."~Vaniaa
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Says
General Fiction~Semakin dewasa bkn kata-kata manis yg dibutuhkan.tapi cukup jadi sosok kepribadian yg dewasa dalem segala hal karena saya butuh memperbaiki diri dari kritikan pendapat mu tentang saya. Banyak hal-hal yg saya pendam sendri tanpa saya ceritakan kepad...