Sahrulkan

26 1 0
                                    

"Tugas kalian disini minta tanda tangan ke panitia, walaupun susah jangan nyerah karna kalau nyerah kita bakalan kasih pelajaran" kata seorang laki-laki yang ditemani wanita berambut sepundak di sampingnya, "ngertii?" Wanita itu kini angkat bicara, "ngerti kaa" jawab peserta ospek, "dimulai dari sekarangg" lanjut wanita berambut pendek tadi, kini para peserta lari-larian mencari-cari tanda tangan dan para panitia tertawa setiap para peserta mendengus kesal, hanya satu yang tidak ikut lari-lati seperti para peserta lain, kiki. Kepalanya terlihat seperti mencari-cari ya dia memang sedang mencari, dia mencari seorang panitia yang paling sedikit di kerubunin peserta, kepalanya berhenti saat melihat seorang lelaki memakai kupluk sedang membenarkan sound sistem, kiki berjalan ke arahnya tiba-tiba, "eh tunggu" perempuan seumurannya menarik tangannya, "kenapa?" Kata kiki, "saya suka giring nidji" wanita itu tersenyum membaca name tag kiki, "kenalin gue dinda" kata perempuan itu menjabat tangan kiki, "gue kiki, eh sebentar ya gue ke sana dulu minta tanda ta.."
"Lo yakinn",
"Yakin kenapa?",
"Minta tanda tangan ke ka gilang",
"Oh namanya gilang, kenapa engga?"
"Dia paling killer"
"So? Itu mukanya doang paling yang keliatan killer" kata kiki sambil berjalan ke arah gilang
"Serius gue kasih tau aja makanya dia galaku sama peserta" Kiki berhenti berjalan, dia diam selama 5 detik, "heheh kita liat aja ya" kata kiki melanjutkan perjalanan lagi.

"Hmm maaf ka saya mau minta tanda tangan" kata kiki membuat gilang lelaki turunan chinesse menoleh ke arahnya, "giring nidji" ia melihat mata kiki, "kamu tau nama saya?" Lanjutnya, "ka gilang" jawab kiki,
"Salah"
"Ohh heheh"
"Saya sahrulkan"
"Sahrulkan?"
"Iyaa kalo mau minta tanda tangan saya kamu harus nyanyi chaya chaya nya sahrulkan"
"Serius? hehe"
"Ngapain juga ngebercandain peserta uwelk" kata gilang menjulurkan lidahnya memeragakan orang yang sedang muntah, "tar dulu lo madep ke belakang" lanjutnya, kiki mengikuti perintahnya, "sahrulkan kan cowo tandanya rambut lu gaboleh di gerai gini jadi gue iketin" kata gilang sambil mengotak-ngatik rambut keriting kiki, "kayanya saya gajadi minta tanda tangan ka"
"Ohh tidak bisaa" kata gilang mengikuti nada sule, kiki merem bukan karena ia sakit karna rambutnya di otak-atik gilang melainkan dia belum siap menahan malu, "hmmm sebentar lo tunggu sini kalo lo kabur gue bakal cari lo dan lo abis sama gue" kata gilang, "mati gue mati gueeee" kata kiki berbisik matanya masih merem, lima menit kemudian peserta dan panitia kumpul di tempat kiki berdiri, kiki hampir nangis melihatnya, Gilang ada di belakang kerubunan peserta dan panita tersebut, gilang terlihat melambaikan tangan ke arahnya, "ambil mic nya" kata gilang teriak, kiki mengambil mic nya, "ekhem tes tes" dia melihat sekelilingnya para peserta tersenyum malu-malu melihat kiki dan para panitia terawa kecil, "saya akan nyanyi lagu chaya-chaya sakhru khan" kata kiki, "eh salaahh sahrulkan" kata gilang berteriak lagi, "iya saya akan bernyanyi lagu sahrulkan", "dan joget cantik" kata gilang teriak dan terlihat menertawakan bersama temannya, "chaya chaya chaya chaya cha..." Dugg mic yang di pegang kiki jatuh diikuti kiki yang terjatuh juga setelah itu.

WheneverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang