PROLOG

65 19 6
                                    

Suara deruan ombak terdengar jelas dari sini.

Seperti seseorang yang sedang marah namun juga tenang.

Ombak itu menyapu pesisir pantai, mereka seolah saling mengadu kecepatan agar sampai duluan ke tepian dan meninggalkan kerang - kerang kecil yang indah.

Dan ya, di ujung sana matahari mulai menengelamkan cahaya indah nya, menunjukan bahwa hari ini telah berakhir.

Burung - burung kecil itu pun berterbangan untuk kembali pulang kerumah mereka.

Menenangkan.

Disana, di tepi pantai terlihat seorang gadis duduk sambil memegang sebuah foto. Matanya berkaca - kaca menandakan bahwa ia sedang menangis.

Untuk kesekian kali nya dia terpana, terpana akan semua keindahan ini.

Namun bukan itu yang membuat gadis itu menangis. Tapi,

Ah benar, suasana ini selalu mengingatkan dia tentang seseorang.

Di tempat ini, di pantai ini dia bisa mengingat dengan jelas semuanya, semua cerita tentang foto itu, tentang masa lalu nya, dan tentu saja tentang seseorang.

Menyesal. Kata itulah yang setia menempel pada gadis itu.

Ia tau bahwa ia takkan pernah mampu melupakan kejadian itu. Dan ia tau betul bahwa seseorang itu takkan pernah tergantikan apalagi terlupakan.

Waktu berjalan dengan cepat. Tak terasa lima tahun telah berlalu, sejak kejadian itu.

Ia mulai mengenang kembali kisah itu, kisah mereka. Kisah yang menurutnya paling indah, sekaligus menyakitkan.

LAST WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang