"Dan aku yakin, ketika kamu mulai mengenal cinta yang baru, maka dia yang telah menyakiti hatimu akan perlahan hilang" - unknown
..............................................................
"Iya iya aku lagi di jalan, sabar ya. Bentar lagi sampai. Iya. Ini lagi di lampu merah. Iyaaaa, udahh ya." memutuskan sambungan telponku.
10 menit setelahnya, tiba lah aku disini. Di sebuah cafe di kawasan Jakarta Selatan. Ini adalah cafe favoriteku.
Aku segera turun dari mobil dan masuk ke dalam cafe, terlihat seorang gadis melambaikan tangan nya pada ku mengisayarakan agar aku segera kesana.
"Lo lama banget sumpah, Syel. Gue udah lumatan nungguin lo di sini, dari tadi gue dilihatin cowok - cowok, kalo gue kenapa - kenapa gimana? Kalo gue diculik lo ga sedih? Nanti kalo gue hilang siapa yang bakalan dengerin curhatan lo?" Omel gadis itu
"Maaf ya, abis nya tadi macet sih"
"Ah malesin deh, gue marah sama lo" rajuknya
Aku tau kalian berfikir bahwa dia adalah gadis yang paling bawel, namun percayalah dia satu - satunya sahabat yang dapat aku andalkan.
"Hari ini aku yang traktir deh, jangan marah ya, Zaza cantik" bujukku
Ya, namanya adalah Zaza, sebenarnya itu adalah panggilannya. Namanya adalah Zania Azahra. Gadis cantik, dengan postur tubuh yang ideal, kulit kuning langsat, rambut begelombang ditambah mata yang indah.
"Oke deh, awas ya lo" jawabnya
"Haha, iya. Jadi kita mau mulai belajar dari bagian mana?"
Hari ini kami memang merencanakan untuk belajar bersama. Karena, besok udah mulai ujian nasional.
"Yaudah belajar tentang anatomi dulu ya"
"Oke"
Aku melirik sesuatu yang melingkar indah di tanganku.
15:30. Sudah sore batinku.Tak terasa sudah 5 jam kami menghabiskan waktu disini. Akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang.
"Kamu bawa mobil?" Tanyaku setelah sampai di luar
"Nggak, gue minta jemput aja males bawa mobil" jawabnya
"Yaudah aku temenin sampai kamu dijemput oke?" Tawar ku
Zaza hanya membalas dengan anggukan.
Karena aku terasa haus jadi aku meminta izin pada Zaza untuk membeli minuman di cafe yang tadi kami singgahi.
"Mbak, lychee twist nya satu take away ya mbak" ucapku pada pelayan
"Ditunggu 10 menit ya mbk" jawabnya
Sambil menunggu pesananku siap aku melihat Zaza sudah dijemput, dia melambaikan tangan nya pada ku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
5menit berlalu.
Coba aja dia ada di sini.
Ah Aku merindukannya lagi."Ini mbak pesanannya" ucap pelayan itu membuyarkan lamunan ku.
"Makasih mbak. Ini uangnya"
Aku berjalan hendak keluar dari cafe, sambil memainkan handphone, sampai tiba - tiba
Brughhh
"Ah, maaf. Aku tidak sengaja" ucap ku sadar melihat bahwa pakaian nya basah akibat minuman yang aku gengam.
Aku menabraknya.
"Gak papa, ini cuman minuman kok" jawab laki - laki itu enteng
"Tapi, aku merasa bersalah, biar aku laundry baju kamu, aku benar - benar merasa bersalah" ucapku
"Gak usah, makasih" sergahnya
"Tapi, kalo lo merasa bersalah, gue mau tau nama lo?" Pintanya
Apa maksudnya? batinku.
"Arasyely Salsabela" aku mengulurkan tangan ku. "Dipanggil Rasyel"
"Azka Putra Harapan" dia membalas uluran tangan ku. "Panggil aja Azka"
"Oke Rasel. Kalo gini, lo gak usah berasa bersalah lagi. Hehe" lanjutnya
"Hehe iya. Sekali lagi maaf ya" jawabku
"Sekali lagi ngomong maaf gue jitak kepala lo, Rasel" ucapnya gemas
"Okee deh. haha. Tapi nama aku Rasyel bukan Rasel" aku membenarkan
"Baiklah. Nona Rasyel. Udah mau pulang ya?" Tanya nya
"Iya, udah lama disini. Bunda juga dari tadi udah nyuruh pulang" jawabku
"Yaudah hati - hati ya. Sampai ketemu lagi, Rasel" ucap Azka
"Iya, duluan ya" pamit ku. Rasel? Dia lagi lagi memanggiku dengan sebutan itu. Ah sudahlah. Lagian aku tidak akan bertemu dengannya lagi, batinku
Aku pun segera melangkahkan kaki ku keluar dari cafe dan masuk ke mobil segera pulang ke rumah.
----------------------------------------------
Gadis baik, batin Azka
Melihat gadis cantik yang baru saja menabraknya itu perlahan mulai meninggalkan cafe tersebut. Azka seolah tersadar akan sesuatu.
Ah bodoh, kenapa gak minta nomor handphone nya, Azka lo emang bodoh ucap azka geram dengan dirinya.
Kalo jodoh ketemu lagi, sampai ketemu Arasyely Salsabela ucapnya dalam hati.
Tertanda,
Selasa, 06 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST WISH
General FictionMasa lalu Ah mengapa masa lalu begitu sulit di lupakan padahal aku telah banyak dilukai oleh masa lalu. Kenapa masih memikirkan dia? Katakan aku ini bodoh, karena masih menyimpan rasa cinta untuk orang yang telah meninggalkanku tanpa sebab. Aku har...