BAB I

18.2K 180 2
                                    


BAB I

Happy reading

Please vote and comment :*

Hari sabtu Tea biasanya akan pulang ke rumah orang tuanya di London, tapi karena malam ini dia ada janji makan malam dengan pria itu jadi dia harus mengorbankan rasa rindunya untuk menemuinya. Untuk kesekian kalinya Tea menghela nafas, sebenarnya dia juga bukan anak yang sangat patuh atau bisa dibilang anak manja. Tentu tidak, dia hanya merasa berkewajiban menengok Mom dan Daddy nya karena mereka sudah tua. Dan sebagai anak tunggal dia pun harus sering-sering berkunjung kesana, karena pasti mereka juga kesepian.

Pagi ini dia pergi ke minimarket seberang apartemennya untuk membeli dagin steak siap panggang untuk sarapannya kali ini. Berat sebenarnya, tapi dia sudah sangat lapar apalagi tadi malam dia lembur dan melupakan makan malamnya. Disaat dia akan mengambil kaleng selai dia tak sengaja melihat pria itu, yup itu bosnya.

Untuk apa dia kesini, bukankah minimarket ini jauh dari tempat tinggalnya? Batin Tea.

Setelah mengambil selai Tea lanjut ke bagian peralatan mandi, sabun, shampo dan pasta gigi persediaan bulan kemarin sudah habis. Jadi dia sekalian membelinya disini. Setelah selesai berbelanja bahan makanan dan bulanan dia menuju kasir untuk membayar. Dia sempat menengok ke segala arah untuk mencari apakah bosnya masih disini atau tidak. Tapi tak terlihat batang hidungnya. Keluar dari minimarket dia menyebrang dan sempat terkejut ternyata mobil bosnya ada di pinggir jalan tepat didepan bagunan apartemennya

***

Ketika dibukanya pintu apartemen, ternyata benar bosnya itu sudah ada di dalam apartemennya sambil meminum bir. Salahku juga tak mengunci pintu karena ku pikir hanya sebentar dan tak perlu mengunci pintu.

"Bir di pagi hari huh?" tanya Tea sambil membawa belanjaannya ke dapur.

Leon mengikuti Tea menuju ke dapur dan duduk di kursi samping meja bar sambil menatap intens wanita yang sedang menyusun bahan makanan ke kulkas.

"Apa yang kau pikirkan menggunakan pakaian seperti itu untuk berbelanja hon?" tanya Leon tanpa menjawab perkataan Tea dengan nada kesal dan terkesan cemburu.

"Berhenti memanggilku seperti itu, kau bilang akan memanggilku seperti itu hanya di depan kedua orang tua dan keluargamu bukan? Dan hakku aku mau memakai pakaian apapun, lagipula aku hanya berbelanja ke depan" jawab Tea sambil menggerutu menahan kesal.

Seminggu yang lalu Leon yah bosnya yang menyebalkan sekaligus disayanginya ini meminta bantuan kepadanya untuk menjadi kekasih pura-pura di depan orangtua dan keluarganya. Sebenarnya aku agak keberatan karena aku tak tega berbohong kepada orangtua Leon yang sudah sangat aku kenal dan mengenalku. Tapi karena alasan supaya dia tidak dicaikan jodoh oleh mommynya, dia sampai memohon berhari-hari pada Tea untuk menjadi kekasihnya. Kekasih palsu tepatnya, karena Tea tidak tega akhirnya dia menerima tawaran tersebut. Karena mereka sudah saling mengenal sejak bangku kuliah dan hampir satu tahun Tea menjadi sekretaris Leon. Leon sangat tampan dengan rambut hitam, mata yang tajam, hidung mancung, rahang tegas dan bibir yang uuhhmm seksi membuatnya menjadi idola seluruh wanita yang melihatnya. Dia juga baik sekalipun tetap menyebalkan karna sifatnya yang asal kalian tahu sangat jauh tidak seperti sifat-sifat seorang CEO yang ada di novel, dia sangat manja denganku. Tapi tetap saja dia memiliki sifat yang sama seperti orang kaya yang tampan yaitu suka bermain wanita. Leon selalu mengajak wanita jalang ke hotel setiap malamnya. Dan itu membuatku sedikit cemburu. Selalu seperti itu.

Tea melamun tak mendengar perkataan Leon yang begitu panjang.

"Hon kau mendengarku, kenapa kau melamun hmmm?" tanyanya yang ternyata sudah ada didekatku dan sekarang mendongakkan wajah Tea dan menatapnya intens. "Aku memintamu menjadi kekasihku karena itu benar-benar keinginanku dan jangan pikir ini hanya sekedar untuk memuluskan rencana supaya aku tidak dijodohkan"

Sexy Red DressWhere stories live. Discover now