second

26 0 0
                                    

Kami berlima setiap pulang sekolah pada jam 12 siang, selalu nongkrong di sebuah trongkrongan yang tak jauh dari sekolah kami. terkadang tongkrongan itu rame karna kedatangan kami.Ya, kami yang pembuat ribut ditrongkrongan itu. sampai ibu yang mempunyai tokrongan tersebut bosan melihat kedatangan kami tiap harinya.

malam pun tiba, dimana matahari tak melihatkan wujudnya yang sangat cerah lagi. Aku masuk kekamar dan memikir kan suatu hal. Bibirku melantunkan kata-kata nya. "Andai saja kami berlima lulus bersama di sebuah fakultas sama. Tak kubayangkan bahagia nya seperti apa. Setelah lulus kami akan pergi berliburan eluar negri bersama. Tapi sebelum kami pergi berliburan, kami akan membuat satu usaha untuk menambah kekurangan biaya kami saat berlibur." tetapi, tiba-tiba Oya berfikir, dalam hati dan fikirannya berkata, apakah semua itu akan terjadi? apakah akan terjadi? lalu Oya terlelap dan mulai masuk alam bawah sadar.

Kami berlima lulus di sebuah fakultas ternama di jakarta. dengan nilai yang sangat-sangat memuaskan. Beberapahari setelah luus, kami kupul dan membicarakan satu pokok persoalan. "Kita udah luluskan, apa hal yang akan kita kita rencanakan kedepannya?" Nda membuka obrolan dengan sebuah pernyataan yang membutuhkan pendapat dari kami semua. Ona memberikan pendapat, "gimana kalau kita membuat satu tempat kursus yang elit? kita kan lulusan jurusan Matematika. Dengan nilai yang sangat memuaskan sekali lagi." nda berfikir dan ia rasa ia sangat setuju dan ia menerima pendapat Ona. Ia mencatat dalam satu buku impian kami. Nah, aku mengelurkan suara lembutku "Nah Nda, ita kan akan memulai buka kursus dan insyaallah akan sukses" kawan-kawanku langsung menyela pembicaraanku "Aminnn..." jawab merika, lalu aku sambung kembali " setelah uang kita banyak dan sukses, gimana kalu kita berlima liburan keluar negri?" kembali kawan-kawanku menyela lagi "Setuju!" seru mereka bersama. Lalu Nda menulis impian kami itu. 

Yak kami mulai membuat les private yank high class dengan biaya 400ribu/perbulan satu orang. Beberapa bulan kemudian, les private kami berlima mulai buming dan kami mulai membuka cabang dimana-mana. Impian kami membuka les tercapai. Dan beberapa minggu lagi, kami akan berlibur ke London. Iya London.

Matahari mulai memancarkan sinarnya, Oya yang masih terlelap dalam tidur dengan bunga tidurnya tak kunjung bangun dan berangkat ke sekolah. Ibu Oya berjalan dari ruang tamu dan menuju kamar tidur Oya dan mulai mengetok pintu kamar tidur Oya "Tok..Tok..Tok..." Oya tak kunjung bangun, lalu ibunya membuka pintu kamar Oya yang tak terkunci. lalu berjalan menuyju ranjang Oya dan memegang bahu Oya lalu digoyangkan supaya Oya bangun. "Bangun Oya, bangun.. apa kamu tidak sekolah? Lihar jam itu." Ibunya berkata lalu Oya melihat jam yang berada diatas meja lampunya. jarum detik berjalan dan jarum jam menunjukkan angka tujuh. Oya membuka selimutnya lalu lari menuju gantungan handuk dan mengambil handuk lallu ia menuju kamar mandi dan mandi.

sampai lah disekolah. didalam ruang kelas, dengan wajah masamnya dan meletakkan dagunya di telapak tangan yang membentuk sudut 30 derajat. Ia berfikir tentang apa yang di rasakan nya tadi malam. Oya baru sadar kalau itu hanya bunga tidur saja. Tapi, Oya menginginkan hal itu terjadi. Oya selalu berdoa dalam setiap sholat dan kapan pun.

"tet...tet...tet..." bel berbunyi nyaring menandakan masuk kelas. Siswa berlarian menuju kelas mereka masing-masing lalu duduk. Aku, Ara, Yara, Nda dan Ilo satu kelas. tak lama kemudian, bel pulang berbunyi "tet...tet...tet..."

Kami berjalanserentak dan menuju kantin sekolah dan memesan makanan di satu meja yang kami duduki berlima.


------------------------------------------------------------------------------------------


9 juni 2017, 07:39

a real dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang