Part 3. Coin

9.6K 442 17
                                    


Past the cold winter
Until the spring day comes back
Until the flower bloom
Will you stay there a little longer?
Will you stay?

- BTS
(Spring Day)

..........

Author POV

BTS Fanmeeting (still)

"Okay, next." pembaca acara melanjutkan antrian untuk fansign.

Beberapa orang lagi, tiba giliran Hye Rim dan Yuri.

"Ah! Deg-degan..." ucap Yuri dengan tangan kanan memegang dadanya, dan tangan kiri yang membawa beberapa poster untuk ditanda tangan para member.

Hye Rim hanya menghela nafas. Hye Rim sangat bosan dan sedikit risih. Semua wanita memperhatikan mereka berdua seolah-olah melihat idol wanita. Ada beberapa yang berharap mereka pulang karena takut dua wanita cantik itu menarik perhatian bias mereka.

"Yuri-ah, aku mau pipis." alasan Hye Rim pada sahabatnya itu.

Yuri memasang wajah cemberut,

"Beberapa antrian lagi giliran kita. Tunggu sebentar lagi ya." mohon Yuri.

"Gwaenchana (tidak apa-apa). Aku akan pergi sendiri." balas Hye Rim.

Yuri seperti memikirkan sesuatu.

"Lagipula aku bukan fans mereka, aku tidak membawa apapun untuk di tanda tangani." balas Hye Rim lagi.

Yuri mengangguk mengerti,

"Araseo (aku tau), cepat kembali ya." Yuri mengizinkannya ke toilet.

Hye Rim tersenyum dan bergegas keluar dari ruangan tersebut.

Hye Rim sama sekali tidak ingin ke toilet, dia juga tidak menghindari tatapan orang sekitar.

Hye Rim hanya tidak ingin melakukan fansign apalagi bertatapan langsung dengan para member. Dia sama sekali tidak tertarik dengan boy group tersebut.

Bukankah dia benar-benar sahabat alami yang setia?

Karena bingung mau kemana, Hye Rim hanya duduk menunggu di depan ruang fanmeeting itu.

"Ah jinjja... (benar-benar)" leguh Hye Rim.

Hye Rim membuka handphone nya dan membuka macam-macam media sosialnya.

"Lebih baik aku tunggu Yuri di sini saja." yakin Hye Rim duduk santai di depan ruang fanmeeting.

..........

Pintu ruangan fanmeeting terbuka,

"Kkamchagiya (kaget)" kaget Hye Rim sambil mengelus dadanya.

Semua orang keluar dari ruangan dengan hebohnya, Hye Rim setia menunggu sahabatnya.

Hye Rim menarik baju seorang wanita,

"Yuri-ah"

Wanita itu menoleh dan mendapatkan temannya duduk di luar.

"Kenapa kau di sini? Aku kan menyuruhmu cepat kembali." sebal Yuri khawatir pada temannya yang tidak kembali ke ruangan.

"Mianhae, aku sakit perut." bohong Hye Rim.

"Sudah selesai ya? Apa kau senang?" Hye Rim mengalihkan pembicaraan.

"Ah ne (iya). Haengboghaeyo (aku bahagia). Liat nih." Yuri tersenyum sambil memamerkan poster yang sudah ditanda tangani para member boy group yang disebut BTS itu.

"Baiklah, ayo pulang." ajak Hye Rim sambil merangkul sahabatnya.

"Ah, jamkkanman (tunggu sebentar). Aku mau ke toilet." Yuri tersenyum kecil lalu kabur meninggalkan

"Ah benar-benar anak itu" Hye Rim duduk kembali.

Hye Rim mulai merasa haus, dia menolehkan kepala kesana kemari mencari mesin minuman otomatis.

Ternyata mesinnya terletak di bagian agak dalam dari gedung, mau tidak mau, Hye Rim berjalan menuju sana. Sambil menunggu sahabatnya yang sedang ke toilet.

Hye Rim sudah berada di depan mesin minuman otomatis dan memilih jenis minuman yang akan ia beli.

"Oke, c***." Hye Rim sudah mendapatkan apa yang ia mau, sambil merogoh koin dalam kantong.

Satu per satu koin masuk ke dalam mesin,

Tapi mendadak Hye Rim mendengus kesal,

"Ya! Ottokhae?! Hye Rim jinjja.. Paboya?!" (Hei! Bagaimana ini?! Hye Rim benar-benar.. Bodoh?!)

Koinnya kurang satu.

Mood Hye Rim langsung turun.

Hye Rim yang kesal mencoba menekan tombol pada mesin, tetapi tetap saja mesin tidak merespon.

Karena kesal, Hye Rim menggedor-gedor bahkan menendang mesin tersebut, untungnya tempat ini sudah sepi.

"Ah jinjja. Kau benar-benar pelit."

Keluhnya pada mesin otomatis itu. Dia kehabisan tenaga dan menundukkan kepalanya, bagaikan merenung kenapa koinnya kurang satu.

Hye Rim masih ada uang di dompet, tetapi uangnya kertas. Sedangkan mesin ini hanya bisa menerima uang dalam bentuk koin.

Tidak lama kemudian,

Hye Rim sedikit terkejut karena tiba-tiba ada bayangan, seperti ada orang yang mendekatinya.

Bayangan tersebut semakin mendekat, sehingga Hye Rim dapat merasakan ada orang di belakangnya, dan tercium wangi yang maskulin.

Sebelum Hye Rim sempat membalikkan tubuhnya, Hye Rim dikejutkan lagi oleh sesuatu.

Orang di belakangnya melangkah mendekati punggung Hye Rim seolah ingin membunuh jarak di antara mereka,

Dan ia mengangkat tangan kanannya untuk memasukkan sebuah koin ke dalam mesin.

Dimana posisi Hye Rim masih berdiri menghadap mesin. Jika dilihat dari jauh, orang lain pasti menganggap mereka berdua adalah sepasang kekasih. Mereka sangat dekat.

Hye Rim terdiam, dia mencerna apa yang sedang terjadi.

"Kenapa diam? Pilihlah minumanmu." ucap seseorang di belakang Hye Rim dengan suara maskulin.

Mendengar suara tersebut, Hye Rim benar-benar yakin orang di belakangnya adalah seorang lelaki.

Jantungnya mendadak berhenti dan pipinya memerah.

"Namja (pria)? Hye Rim, kau memalukan." ucap Hye Rim dalam hati.

Hye Rim membalikkan tubuhnya untuk mengucapkan terimakasih,

Tetapi ia dikejutkan oleh sesuatu yang lain, benar-benar terkejut.

Lelaki yang memasukkan koin tadi adalah,

Orang tadi.

.........

Nah lho,

Siapa ya?

Caramel's back!

Bonus nya gak selow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus nya gak selow

/mwahhh/

My Sensual Admirer #Jimin (17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang