Bagaimana pendapat kalian tentang gadis yang dalam masa pubernya harus terbiasa menjalani hidup seperti boneka bertopeng?
Safanya Melody Carnellion.
Nama yang tak asing dikalangan remaja SMP Taruna. Sapa saja Ody. Dia sigadis mata sipit berkacamata dengan rambut panjangnya yang aktif di pramuka dan terkenal akan sikap ramahnya juga kata-kata pedas saat dia marah. Bukan. Dia bukan tipe gadis penindas, dia gadis ramah yang baik. Tapi, dibalik keramahannya dia menyembunyikan sesak dihatinya.
Ody Pov
"Mama, aku berangkat." Kataku sambil salim pada mama.
"Ya, hati-hati dijalan." Jawaban mama adalah doa untukku dijalan menuju sekolah. Dan aku hanya mengangguk.
Keluar dari rumah, aku harus berjalan sekitar limaratus meter untuk sampai disekolah. Keberuntunganku rumah lumayan dekat dengan sekolah.
'eh si culun udah berangkat'
'cupu nya udah kesekolah ternyata'
Aku sudah terbiasa akan semua kata-kata yang mereka berikan dan kutanggapi dengan senyum di pagi hari.
Saat sampai di sekolah. Aku disapa oleh pegawai dan penjaga sekolah. Biasanya mereka yang bisa menggodaku saat datang atau pulang sekolah.
"Eh yang tinggi udah dateng." Kata pegawai sekolah sambil menyapu di parkiran.
Dan aku hanya tersenyum.Saat akan dekat dengan kelas ku, 9.9, dari luar aku mendengar suasana kelas sedang berisik. Tiba di saat aku melangkahkan kaki kedalam kelas, suasana menjadi hening. Tidak ada lagi sapaan pagi dan hanya senyum palsu diwajah mereka.
Aku sudah mengalami ini semenjak kelas 8. Semua berubah karena hal yang tidak aku ketahui.
Flashback on
Saat akan menaiki tangga menuju kelasku, sapaan pada setiap orang kubalas ramah. Dikelas bercanda dan saling menyapa.
"Hahaha."
"Iya kamu baru jadian, pj dong."
"Aduh maaf deh, jadiannya udah lama."
Tunggu. Apa maksud dari kata jadian??batinku
"Ehh, kenapa ini?" Tanyaku pada teman yang berkumpuk pada satu meja.
"Oh, ini Sartha jadian sama Agus." Kata Adriana padaku
Deg.
Agus? Sahabatku? Laki-laki yang aku suka?"Kapan jadiannya? Wihh pj nih harus." Jawabku dengan tersenyum miris.
Ternyata firasatku kemarin benar. Sesuatu yang buruk akan terjadi padaku.
Setelah aku mengetahui kabar itu, aku berusaha menjauh dari Agus demi kebaikan hubungan mereka. Saat sudah terkendali, tiba-tiba saja semua temanku menjauh bersamaan. Mereka seakan membenciku tanpa sebab. Sejak saat itulah aku membuat topeng bila berhadapan dengan banyak orang.
Flashback off view
"Ode, aku mau ke perpustakaan. Kamu mau ikut?" Tanya Ody pada Ode teman atau fake friendnya.
"Enggak makasi dy." Jawab Ode
"Baiklah, aku pergi dulu." Kata Ody dan berlalu pergi.
Setelah Ody menjauh dari kelas, teman-teman nya berkumpul dan membicarakan Ody.
"Ode,kamu mau aja ngeladenin dia." Kata perempuan yang agak berisi. Resti.
"Iya ,ngapain juga temenan sama cewek kayak dia. Perusah hubungan." Timpal perempuan kecil berisi. Mildri
KAMU SEDANG MEMBACA
About Short Story
Teen FictionJudul Lama :: {{Aku Yang Dilupakan}} Kumpulan short story.