1

1.3K 25 4
                                    

Hai namaku Ceri Kalita
Kalian bisa memanggilku Ceri atau Cece
Umurku 16 tahun
Aku anak ke 1 dari 4 bersaudara
Sekarang aku Bersekolah di Sman 7, Bekasi

"Kak bangun hari ini kakk sekolah,nanti kakak telat"ini adalah Clara adik pertamaku,sambil mengetuk pintu kamarku.
"Iya ini lagi mau mandi dek" dengan cepat aku mandi,ehh maksudnya gak mandi cuma basuh muka.
Aku secepat kilat berpakaian, bersisir,memakai bedak my baby,menyusun perlengkapan,mengambil hp,bersepatu dan melesat keluar rumah.
"Ma,aku pergi"
"Hmmm" ya begitulah mama ku jam segini pasti masih tidur.

Sekarang aku ada dikelas,adikku memang keterlaluan dia berhasil menipuku,ini masih jam 6:15. Aku sendirian dikelas,yah begitulah,karna sekolah masuk jam 6:40. Selagi bosan aku membersihkan kelas,menyapu,membuka horden,menghidupkan lampu.
Krikk,pintu terbuka,ada seorang laki-laki yg datang dia lebih tinggi dariku,hitam manis dan tersenyum padaku.
Dug,dug,dug
Apa ini kok ada rasa seneng yah.
Aku langsung duduk dan main hp. Dia duduk di 4 kebelakang dari meja sebelahku,hanya meletakkan tasnya dan dia berpindah duduk di belakang sambil menatap jendela,aku tak tau siapa namanya. Tapi aku sangat ingin mengenalnya,tak terasa semua orang datang dan kelas
sudah menjadi ramai,aku duduk didepan dekat pintu,aku hanya duduk sendiri tak ada yg ingin duduk dgn ku.
Hingga akhirnya ada wanita yg gemuk sedang mencari tempat duduk dan dia bertanya padaku.
"Apa aku boleh duduk disini?"katanya
"Ahh yah,tentu"aku bergeser dia duduk didekat dinding.
"Hai namaku Meila Ayunda"dia tersenyum dan menatapku.
Aku tidak suka bicara dengan orang yang baru ku kenal,bisa dibilang aku adalah tipikal cewek sombong,songong dan jutek.
"Ahh iya,namaku Ceri Kalita,senang bertemu denganmu"aku melanjutkan kegiatanku yaitu main hp. Entahlah aku hanya membuka instagram,bbm,dan nihil tak ada yang ngechat aku. Sampai seseorang yang ada di belakangku memanggilku,aku pun menoleh kebingungan.
"Ada apa?"aku menatap heran,dengan wajah datarku.
"Hei namaku Debi Hartika"dia adalah wanita yang pendek,sebatas bahuku berkulit gelap tapi tidak terlalu gelap,bukan aku ingin mengejek nya tapi dia memiliki gigi yang cukup maju.
"Namaku Ceri Kalita,kau bisa panggil aku Ceri saja"
"Hei namaku Rara Anggara,kau bisa panggil aku Rara,tau yin aja biar imut"please deh nih orang manja banget,kelihatan dari cara dia memperkenalkan dirinya,dia memang cantik kulitnya putih dan bersih meskipun gigi nya sedikit kuning,tapi dia terlihat cantik,aku tidak akan mau berteman dengannya.
"Yah senang berkenalan denganmu"
"Rar....."pria yang pagi tadi aku lihat menyapa Rara wanita manja ini. Saat ku lihat dari dekat pria ini benar-benar manis.
"Iya dit ada apa?"dit,dia memanggilnya seperti itu apa dia kenal dengan pria itu.
"Tidak aku hanya mau memanggilmu"dia melihat ku yang masih menatapnya,dia bahkan mengedipkan sebelah matanya padaku,aku pun tersadar dan menatap ke tempat lain
"Hai,nama ku Aditya Leonardo,kau bisa memanggilku Adit saja" aku tidak menanggapi yang dikatakan nya,aku masih berpikir apa dia bicara denganku atau dengan Debi?.
"Hei,apa kau memikirkan sesuatu?"dia bertanya padaku,aku pun sedikit terkejut.
"Heh Adit,kau masih saja membawa sifatmu itu"Rara memutar bola mata nya melihat Adit.
"Ahh iya,namaku Ceri Kalita,kau bisa memanggilku Ceri saja"aku langsung menghadap kedepan lagi dan membuka hpku. Yah aku memang songong pake banget.
Mereka berbising-bising aku tak begitu mendengar jelas apa yang mereka katakan,apa peduliku.

Semua kelas sudah mendapatkan wali kelas mereka tapi kelas ku belum juga kedatangan wali kelasnya.
"Halo teman-teman namaku Naufal aku diberitahu oleh wali kelas kita untuk memilih perangkat kelas,siapa yang ingin mencalonkan diri?"songong,belagu sok kegantengan,seperti itu lah pria yang sedang ada di depan kelasku,dimenghadap kebelakangku dan mengedipkan matanya,aku yakin itu pasti untuk Rara,please deh yah.
Banyak orang yang ingin mencalonkan diri dan Rara menjadi bendahara kelas,jangan tanyakan aku menjadi perangkat kelas sudah membuatku bosan,aku selalu menjadi bendahara bahkan kelas 9 kemarin aku menjadi ketua kelas bendahara dan sekretaris,aku selalu menjadi anak kesayangan guru yang selalu disuruh mencata ini,mencatat itu,melakukan ini,melakukan itu,yang benar saja apa guru itu pikira aku ini pelayannya,meskipun nilai ku menjadi sangat tinggi karena hal itu,aku selau menjadi juara kelas kalau tidak peringkat 2 pasti 3,aku hanya pernah menjadi peringkat 1 saat aku kelas 5 SD, aku ingin mencoba untuk menjadi murid biasa saja.
Semua mulai ribut,banyak anak laki-laki yang merayu Rara,aku melihat ada seorang murid perempuan yang sangat kekinian,maksudku gaul dilihat dari penampilan yang yang keren,dia perempuan yang bersaing memperebutkan menjadi bendahara dengan Rara tapi dia kalah,aku ingin berteman dekat dengannya,dia lebih tinggi dariku,tapi kulitnya tidak seputih kulitku,yah aku sih tidak putih-putih amat tapi yah bisa dibilang putihlah. Dia memakai sepatu yang bermerek aku tau itu pasti mahal,tas yang juga bermerek,keren seperti itu lah penilaian ku untuknya.Aku ingin tau banyak tentangnya.

Setelah banyak hal konyol yang telah dilakukan teman-temanku,aku mulai kebosanan,apa aku harus mengikuti kegiatan supaya aku tidak kebosanan seperti ini.
Aku melihat Meila teman sebangku-ku,dia sedang membaca novel atau apalah itu yang ada di hpnya,aku baru menyadari Meila memiliki kulit yang putih dan licin,hidung yang besar dan pesek,dia memiliki tas yang bermerek dan bagus,sepatu yang bermerek,rambut yang cukup keriting,lucu yah begitu lah kulihat di kotak pensilnya ada gambar korea,apa dia kpopers,aku tidak mau berteman dengan nya,dia juga sombong dan cuek,cuman perkenalan tadi saja dia bicara padaku.
Aku menatap keluar pintu,membosankan kalau taunya seperti ini,aku akan memilih masuk sekolah lain saja,sekolah ini sangat kecil dan lebih kecil dari sekolah SD ku dulu,semua teman SMP ku masuk ke SMA,karena orang tuaku tidak punya uang yang cukup banyak,sebenarnya paman ku mau mebayariku sekolah dan membawaku ke luar negeri untuk sekolah disana,tapi menurutku hidup dengan orang tua itu jauh lebih baik meskipun harus hidup susah,tapi aku bisa hidup bebas dan tenang. Saat aku TK,SD,SMP aku selalu bersekolah di sekolah yang elit dan bagus,aku adalah orang yang pemilih,tapi aku tidak seburuk seperti pikiran kalian.
Sekali aku mendapatkan teman yang baik aku akan mempelakukan nya baik juga bahkan lebih baik dari apa yang dia lakukan,aku selalu mengutamakan teman-temanku,yang membuat aku seperti ini karena seorang sahabat atau bisa kubilang sekarang adalah orang yang tidak kusukai,dia menghianati ku menjelekkanku di belakangku,menghina dibelakangku,dan bersikap baik dihadapanku,aku sangat kesal dengan nya dia selalu merasa lebih baik daripada aku,aku tidak menyukainya...

Hai semua,ini masih belum sampai  ke intinya yah,masih panjang kok,cerita ini berdasarkan apa yang aku alami,yah begitu lah aku orang yang kesepian,jadi untuk mengisi waktuku aku menulis cerita yang aku alami meskipun yah nama teman-temanku sedikit aku rubah.
Kalau ada kesalahan atau hal yang membuat kalian kesal maafkan aku yah ini ceritaku yang ke-2,jadi belum begitu berpengalaman,jadi sedih nih. Tenang aku nggak alay kok,aku juga ngak manja anak sulung itu mandiri dan tegar wkwk.

Jangan lupa vote yah,biar aku jadi seneng nihh!
Bye bye I love Yiu semuanya




Sakit Hati   I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang