Aku sudah merasakannya ketika kami sudah mulai beranjak dewasa. Kami bukan anak kecil lagi yang tak mengerti hal hal kotor yang dilakukan orang yang lebih tua dari kami di luar sana.
Ibu membesarkan kami dengan kasih sayang. Ayah menghidupi kami dengan bertanggung jawab. Ello, adik laki-lakiku menghormatiku sebagai kakaknya dengan tulus. Dan aku hidup tanpa rintangan berarti.
Aku sudah terbiasa menjadi bahan pembicaraan orang lain. Dengan sifat baik kepada semua orang, pantaslah mereka akan menyangkutkanku dalam berbagai topik.
Bagaimana aku tau?
Aku punya telinga dan memanfaatkannya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces of Madness
RomanceSepotong demi sepotong Perlahan demi perlahan "Aku nolak buat sadar akan kegilaan kamu Ello."-Remi . . . Author note : Sudah saya pasang warning ini boyxboy. Berupa kumpulan drabble. Jadi tidak ada chapter dengan word panjang. Terimakasih.