#2#

136 9 0
                                    

Karena hari ini sekolah diliburkan aku lebih banyak menghabiskan waktu di atas kasur sambil menatap langit langit kamar. Huhu kata katanya terbayang lagi. Setiap gerakan mulutnya saat berbicara, senyum lembutnya, kesederhanaannya, semua tentangnya terbayang-bayang di pikiranku.

Tiba-tiba ia menarik tanganku saat di kantin.
"Kamu yang namanya Aurora ya anak 10 IIS 3". Ucapnya sambil mengulur tangannya. "Iya kak aku Aurora, kakak ini siapa ya", ucapku sambil membalas ulurang tangannya. "Oh iya namaku Bintang Argaza, panggil aja Arga. Aku temen abang kamu Aur", ucapnya dengan lembut.
"Oh kakak yang suka main gitar ya saat sedang kumpul bersama gerombolan kakak", tukasku. "Benar Aur, berarti sebelum aku memperhatikanmu kamu memperhatikanku duluan ya", ucapnya dengan nada candaan dan sial nya pipi ku menjadi merona ahh ka Arga.
"Ishh apa si ka Arga enggak kok aku cuman suka liat kakak aja aku gapernah perhatiin kakak", tukasku penuh kegrogian.
"Pipi kamu sampai merona gitu loh berarti kamu bohong kamu emang suka memperhatikanku ya Aur", tiba tiba gerombolannya memanggil namanya untuk mengajakknya balik ke kelas. "Oh ya Aur aku duluan ya dadah Aur", ucapnya sambil melambaikan tangan. Aku membalas lambaian tanganya tanpa berkata apapun lagi. Entah mengapa kata-katanya membuat bibirku membentuk lengkungan seperti bulan sabit.

                      *******

"De gua mau ke tempat tongkrongan nih lu mau ikut gak, kan kata lu deket tongkrongan gua ada tukang mie ayam yang enak", ucap Abi abang sepupuku.
"Ikutt bang tungguin, gua lagi pen bett mie ayam nihh", jawabku penuh semangat. "
"Jan lama-lama ya gua tinggal lu ". "Iye bang iye bawel amat", ucapku.
Setelah 10 menit berlalu aku sudah keluar dengan pakaian yang rapi. "Bang ayo capcus".
"Sip", ucapnya sekenanya.

Aku harus ke tongkrongan abang ku dulu,entah ada urusan apa kali abang ku. Hampir 20 menit berlalu dan abangku belum keluar dari tongkrongannya.
"Abang lama banget sih, udah tau gua bosen keburu mie ayamnya abis ini mah", omel ku.
"Aur pengen beli mie ayam ya, sini aku anterin", tukas nya dengan senyum lembut.
"Eh kak Arga, gausah ka ngerepotin ntar", jawabku. "Gapapa Aur aku anterin lagian aku juga lagi pengen mie ayam dan abang kamu juga masih agak lama biasalah cowo", tukasnya dengan sangat lembut.
"Makasih ya kak maaf ngerepotin", ucapku.
Dia hanya berdeham dan langsung menaiki motornya.
"Mari Aur naik, kalau kamu gamau pegangan gapapa kok tapi kalau kamu pengen jatuh pegang baju sampingku aja, kan kalau kamu peluk aku gak enak dilihat", tukasnya dengan senyum lembut. "I-i-i-iyaa kak", ucapku sambil terbata bata.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang