Gertakan

94 4 0
                                    

Alena mengetuk ketuk jarinya, menatap bosan perempuan yang mengoceh(read:mendongeng) sejarah. Pikirannya melayang ada kejadian tadi pagi

"Dia kekasihku"

Alena menolehkan wajahnya menajamkan pendengarannya.

Kekasih pikirnya
Aku baru bertemu dia sekali disini dan dia bilang kekasih lanjutnya

Sementara gadis yang memanggil pria itu 'baby' tampak mengeram

"Damn!" Dengan nada tinggi. " aku sedang tidak ingin bermain-main denganmu Agra mahardika" lanjutnya dengan nada berapi-api

Sedangkan, rasa takut memyergap Elena. Dia berusaha melepas gandengan pria itu. Tapi pria itu menariknya, mengeratkan genggamannya.

" aku memang tidak bermain-main nona chavali camrix." Ucap Agra dengan tenang

Sedangkan, camrix makin geram. Dan menatap tajam Elena berada di belakang Agra

"Kau akan menyesali keputusanmu, tuan Agra." Ucap Camrix dengan nada tenang dan berusaha menantang Agra

Sementara, Agra hanya mengularkan senyumnya dengan nada menyeringai.

"Yeah, aku memang akan lebih menyesalinya jika aku menerima pertunangan bodoh itu."

Agra menarik Elena dari kerumunan itu. Sedangkan, para siswa mulai berbisik. Wajah Camrix memerah

Dia akan mengingat wajah perempuan terkutuk itu.

"Elena!" Teriak seseorang

"Uh" lamunannya buyar

" Apakah kau melamun? " ucap gadis itu sambil menarik kursi disamping Elena

" tidak" ucap Elena menatap gadis itu sambil tersenyum berusaha meyakinkan

"Kau tidak sadar miss lee telah keluar sejak 15 menit yang lalu"

" benarkah, stefani?" Ucap Elena sambil melihat kearah meja guru

" jadi benar kau melamun.." stefani menyipitkan matanya
"Apa yang kau lamunkan?" Tanya stephanie sambil mendekatkan kepalanya

Elena terkejut memundurkan kepalanya.
"Bukan apa-apa?" Sambil menggelengkan kepalanya

Stefani melirik curiga pada teman barunya itu.

"Ayo ke kantin. Aku lapar"ucap Elena berusaha mengusir rasa khawatir gadis berambut coklat itu

***

Elena menyedot milkshake Anggurnya. Matanya memandang kearah siswa yang terus memperhatikannya.

"Apa yang terjadi?" Bisiknya pada stefani

Gadis itu hanya mengangkat bahu. "Rumor tentang dirimu."

"Tentang diriku?"

"Kejadian tadi pagi" stefani memperjelas

"Memang kenapa" ucap  Elena dengan nada santai

Stefani berjengit 'memang kenapa' katanya

"Byurr"

"Ups maaf " ucap seseorang
Sambil meletakkan gelas di meja Elena

Cairan jeruk  membasahi seragam Elena.

"Ngomong-ngomong Anak baru" ucap gadis itu sambil mendekatkan mulutnya pada telinga Elena

"Welcome to the world" ucap Camrix dengan nada mengejek

Elena hanya terpaku.

Sepertinya hari ini kesialannya pikirnya

Sedangkan, Stefani tampak takut menatap Camrix. Yang menatap kearahnya

"Dan kau nona Alexander.."
"Lakukan tugasmu" ucap Camrix dengan nada menyeringai pertanda
Jauhi gadis itu jika ingin hidup tenang

Sementara, tangan Elena tampak tertarik oleh seseorang. Elena menatap orang itu.

Pria itu lagi batinnya

Camrix tanpak terkejut dengan kehadiran Agra.

"Kau bilang berhenti bermain-main.." ada nada menakutkan dalam perkataannya.

"Tapi kau sendiri mengambil mainanku"

Camrix terdiam. Memutar otak mencari rencana.

Tangannya mengelayut di lengan laki-laki itu.

"Maafkan aku, Baby"

"Aku bukan kekasihmu" ujar Agra dengan nada diplomatis sambil melepaskan tangan camrix.

"Jangan pernah campuri urusanku nona chavali."

Agra menarik tangan Elena yabg dalam keadaan basah. Sementara, Camrix terdiam. Harga dirinya tercabik.

Sialan, lihat saja ini hanya gertakan batin Camrix dengan nada berapi api

Haii give 10 vote for this part
Thx for reading

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the Queen of wolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang