Menggantikan Nadya - 1. Awal Mula

1.1K 3 1
                                    

Perkenalkan, namaku Rafi, aku adalah siswa kelas 12 di salah satu SMA Negri favorit di kota kelahiranku yang ada di Jawa Tengah. Dari kecil aku punya hobi olahraga, terutama di bulutangkis, skillku dibilang cukup mumpuni untuk siswa seumuranku. Dulu waktu masih SMP aku sering diikutkan lomba bulutangkis dan beberapa kali membawa pulang piala. Sebenarnya aku tidak terlalu suka ikut lomba, tetapi karena paksaan dari orang tua dan pihak sekolahku, aku hanya bisa mengikutinya. 

Setelah masuk SMA aku tidak pernah mengikuti lomba lagi. Orang tuaku pun sudah tidak lagi memaksaku untuk mengikuti lomba lomba seperti waktu SMP dulu. Tetapi karena memang hobi, aku masih sering bermain bulutangkis, tapi hanya sebatas untuk mengisi waktu luang bersama teman teman, seperti waktu sepulang sekolah atau waktu libur. 

Kebetulan di sekolah ini, aku punya beberapa teman dengan hobi yang sama, kami suka bermain bersama di lapangan bulutangkis dekat sekolah saat pulang sekolah, kami juga sering janjian untuk main bareng di hari minggu saat sekolah kami libur. Mereka adalah Nadya, Vika, dan Wahyu. 

Nadya dan Vika memang seorang atlet bulutangkis yang masih aktif ikut lomba lomba bulutangkis untuk mewakili sekolah sampai sekarang, mereka berdua menjadi pemain ganda perempuan sejak mereka SD. Dan pada waktu SMP, aku satu sekolah dengan mereka, dan kebetulan kami bertemu lagi di SMA yang sama. Konon kabarnya mereka mendaftar di SMA ini lewat jalur prestasi, karena memang banyaknya prestasi di bidang bulutangkis yang mereka dapatkan. Sedangkan Wahyu adalah tetanggaku yang memang suka olahraga, sebenarnya skill bulutangkisnya tidak terlalu hebat, tapi dia memang sering ku ajak main bareng agar jumlah pemainnya tetap genap. 

Seminggu lagi akan ada lomba bulutangkis antar sekolah tingkat kabupaten, dan karena sekolah hanya mampu memberangkatkan satu tim, maka ditunjuklah Nadya dan Vika sebagai ganda putri untuk mewakili sekolah kami pada lomba itu. Guru olahragaku yang bernama Pak Andi pun diutus untuk melatih mereka berdua. 

Sudah hampir dua minggu lebih aku dan Wahyu menemani mereka latihan bersama Pak Andi setiap pulang sekolah di lapangan belakang untuk mempersiapkan lomba itu. Dan seperti hari biasanya, sore ini pun aku dan wahyu menemani mereka latihan sambil makan siomay di pinggir lapangan. Dan setelah selesai latihan, kami pun pulang ke rumah masing masing.
Sesampainya di rumah tiba tiba hpku berbunyi, ternyata telfon dari Vika 

Vika : "Halo fi, ada berita buruk"
Aku : "Ada apa vik?"
Vika : "Nadya kecelakaan fi, tangan kananya retak, sekarang dia di rawat di Rumah Sakit" 

Aku terkejut sekali mendengar kabar dari Vika tentang Nadya, tanpa pikir panjang aku pun langsung bergegas mandi dan menuju ke rumah sakit tempat Nadya dirawat.
Sesampainya di rumah sakit, ternyata disana sudah ada Vika dan Pak Andi. 

Aku : "Gimana kondisi nadya Vik?"
Vika : "Aman kok, nggak terlalu parah, cuman tangan kanannya retak karena dibuat tumpuan waktu jatuh dari motor"
Aku : "Astaga, padahal kan seminggu lagi kamu sama Nadya harus tanding bulutangkis ya"
Vika : "Kata dokter, masa pemulihan tangan nadya sekitar 3 bulan fi, jadi nanti Nadya bakal digantiin sama orang lain buat ikut lombanya"
Aku : "emang siapa yang bakal gantiin Nadya?"
Vika : "Kamu"
Aku : "Hah?? Aku?? Kenapa nggak yang lain?"
Vika : "Ya mau gimana lagi, kamu kan tau sendiri di sekolah kita nggak ada yg jago main bulutangkis selaian kita"
Aku : "Tapi kan aku cowok vik, emang boleh?"
Vika : "Maka dari itu, nanti kamu bakal main sebagai cewek"
Aku : "Maksudmu aku main pakai baju cewek? Nggak mau ah, nanti kalo ketahuan bakal panjang urusannya"
Vika : "Nggak bakal ketahuan fi, posturmu sama nadya kan cuma beda tipis, jadi kamu bakal cocok kalo gantiin nadya main nanti"
Aku : "Aku nggak mau pokoknya"
Pak Andi : "Yakin nggak mau fi? Lumayan loh nanti kamu bakal dapet dispensasi dua minggu nggak ikut pelajaran, itung itung bisa liburan"
Aku : "Beneran pak? Terus gimana caranya aku ngasih tau ke orang tuaku?"
Pak Andi : "Barusan saya sudah telfon sama ibumu, eh ibumu malah seneng banget anaknya bakal ikut lomba lagi katanya"
Aku : "Yaudah deh pak, aku mau kalo gitu"
Vika : "Nah gitu dong, nanti malem kamu ke rumahku yaa, biar aku kasih tau apa aja yang harus dipersiapkan"
Aku : "Hmmm.." 

Selengkapnya..
https://karyakarsa.com/Cderstory

Menggantikan NadyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang