Disetiap gelak tawa dan air mata, pikir ini tak pernah sekalipun tuk berhenti berpikir tentang apa, siapa, dan mengapa aku dibawa jika dijejali luka?
🍂🍂🍂
"Satu yang harus kau ingat dalam pikirmu dan jangan kau lupa sampai maut menyapamu. Kau bukan bagian dari keluargaku semenjak peristiwa bertubi-tubi itu!"
Taehyung berdiri mematung menatap Tae Hee dengan pedih. Hatinya bergetar menahan isak pilu yang merasuk di dalam hatinya saat mendengar lontaran itu."Kami tak lagi menganggapmu ada, walau kau berada di tengah-kami."
"Ya, aku tahu." Taehyung memgucapnya dengan lesu.
Sebenarnya mengapa aku dibawa jika pada akhirnya untuk dibuat menderita? Ingin menyampaikan apa yang terlintas, tapi urung. Bagaikan orang asing yang tengah tersesat di antara keramaian, pastilah tak akan ada yang mendengarnya. Jadi, lebih biak dia memendamnya.Yoongi mendekat. Menepuk pelan bahu Tae Hee, Ibunya. "Mama."
"Sayang ...."
"Kau paham, kan apa yang kami katakan? Ataukah perlu kami menegaskannya sekali lagi?" Tatapannya tajam jika itu dengan Taehyung. Yoongi memang seperti itu pada Taehyung. Dia sangat keras dengan adiknya.
Tae Hee tersenyum. Yoongi pun sama. Baginya, itu adalah hiburan. Yoongi akan selalu membuat Taehyung susah. Dan itu seperti sebuah candu yang terus membuatnya ingin mengulangnya kembali.
Sedangkan Seokjin, selaku anak sulung keluarga Kim itu hanya bisa menyaksikan jika salah satu adiknya tengah disakiti oleh adiknya yang lain. Seokjin terlalu lemah dan pengecut untuk sekadar memilih mengikuti salah satu kubu.
"Sudah sayang, ayo kita pergi." Yoongi mengangguk. Menggandeng lengan Tae Hee dan berjalan keluar. Menyisakan Taehyung yang menangis tanpa air mata.
"Taehyung," panggil Seokjin.
"Hyung, kau m-lihatnya?" Taehyung bertanya dan Seokjin mengangguk.
Seokjin memang melihatnya. Dia tidak membenarkan sikap dua keluarganya itu, namun dia hanya diam tanpa bisa menghentikan. Dan itu membuat luka baru di hati adiknya.
Kaupun hanya bisa diam, Hyung.
Seokjin mendekat. Lelaki tampan dengan kemeja bergaris biru dan celana jeans itu mendekat. Menepuk pundak Taehyung pelan untuk memberikan sedikit perhatian.
"Maafkan Mama dan Yoongi, ya?"
|23 September 2017|
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Faded
FanfictionHidup memang berubah-ubah. Tidak ada yang bebas mengalir dan berjalan tanpa hambatan. Semua pernah menghadapi kesulitan serta kebahagiaan. Memang sejatinya hidup ya begitu. Tidak ada yang kekal. Ada saat air mata menetes karena bahagia, dan ada saa...