Hidup memang berubah-ubah. Tidak ada yang bebas mengalir dan berjalan tanpa hambatan. Semua pernah menghadapi kesulitan serta kebahagiaan. Memang sejatinya hidup ya begitu. Tidak ada yang kekal.
Ada saat air mata menetes karena bahagia, dan ada saa...
Dalam lintas pikir, kuingin tuk membaur tanpa izin dan berpikir. Dalam hitungan waktu yang hanya ada kita bersama, kuingin tukberbagi rasa, menciptakan kisah bahagia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung cukup sadar diri dengan situasi. Dia tidak lagi mau bergabung di meja makan menyantap sarapan pagi bersama keluarganya walau dia sangat ingin. Dari kejauhan dia hanya bisa melihat dengan pedih. Taehyung melanjutkan langkah pelannya lewat pintu samping: di mana dia tidak akan mengganggu acara makan keluarga yang dia cinta.
Namun sayang, Yoongi sepertinya melihat anak itu dan seketika pikiran licik itu terencana di otaknya. Dia ingin membuat ulah di pagi yang cerah ini. "Kau pergi mengendap-endap begini seperti tak tahu etika?" Yoongi bertanya. Dan Taehyung mengernyitkan dahinya.
"Biasanya kan memang seperti ini, Hyung?"
"Ooh, begitu? Kau tak menganggap kami ada?"
Salah lagi, 'kan?
"Lalu apa yang harus kulakukan? Kalian kan tidak suka jika aku pamit bukan?"
"Mulai merasa benar?"
Taehyung menarik napas dalam. "Buka begitu, Hyung. Jangan salah paham padaku."
"Karena kau memang selalu salah. "
"
Baiklah. Kalau begitu aku pamit. Aku ada tugas kelompok, Hyung," balas Taehyung. "Aku harus berangkat lebih awal."
"Jangan bohongi aku! Temanku ada yang satu kelas denganmu. Paham?!"
"Aku jujur, Hyung."
"Pembohong! Sana pergi!"
Kim Taehyung tertunduk lesu setelah mendengar apa yang diucapkan oleh kakak keduanya tersebut. Hatinya terasa ditimbun oleh beban berat, sampai-sampai merasakan napasnya saja hanya timbul satu-satu. Dalam beratnya tarikan napas itu, Taehyung mampu meneteskan air mata dan tak ingin Yoongi melihat kerapuhan hatinya. Taehyung mempercepat langkah kakinya tatkala Yoongi menyuruhnya pergi. Namun langkahnya terhenti sesaat ketika Yoongi berusaha menjegalnya.
Ya Tuhan .... Kuatkan aku ....
Yoongi menyeringai puas melihat Taehyung. Pikirnya, ia berhasil membuat Taehyung takut padanya.
Itulah Yoongi yang suka mencari masalah dengan Taehyung. Seolah ingin selalu menyakiti adiknya.
Tega.
Apa kau sebegitu membenciku? Lalu sampai kapan? Berapa lama lagi?
