6. Ungkapan Hati

271 1 0
                                    

Dear diary..

Bersyukurlah aku dapat bertemu dirimu, mengenal Indahnya sebuah pertemuan, pertemuan yang mampu membawaku ke perasaan bahagia. Sampai aku lupa, bahwa pertemuan adalah awal dari sebuah perpisahan. Semoga pertemuanku takkan pernah berakhir dengan perpisahan yang menyedihkan, jika ada perpisahan.. maka yang ku mau adalah perpisahan termanis. Dimana perpisahan yang membawaku ke ujung bahagia dan mengenangnya pun tanpa menjatuhkan air mata.

Hari ini aku sangat bahagia, karna apa? Karna aku bisa bertemu sosok seorang pelindung dalam hidupku. Aku ga nyangka pertemuan kali ini begitu singkat. Mulai dari awal perkenalan kami, hingga aku diantarnya sampai rumah. Aku masuk kerumah dengan perasaan yang gembira, tanpa memperdulikan kesedihan dan kesengsaraanku. Dia Rendi, kapten team basket disekolahku.. Dia cowo yang super jail, selalu mengejekku dan suka gombalin aku. Entah berapa cewe yang sudah terhasut rayuannya. Duhh kenapa nama kamu harus ada di buku diary ku.. Aku juga ga ngerti apa yang aku rasain sama kamu ini nyata atau Cuma sekedar kagum, atau karna kamu yang begitu memperhatikan aku. Ren, semoga aku ga pernah salah mengartikan apa yang kamu lakukan untukku...

Rasa kantuk pun mulai datang, Nisa pun tertidur.

Rendi sudah sampai dirumahnya.. tiba di depan rumah...

Tiiiinn tiiinn!! Mengklakson rumahnya

"Iyaa.. den rendi sudah pulang? Tanya Pak kadir

"Iyaa dongg paaa" jawabnya dengan wajah sumringah

"Lagi seneng nih yee, cerita-cerita dong sama bapa. Cewe mana sih yang gamau sama den rendi"

"Sii bapaa bisa aja deh"

"Yaudah lah den kalo ga mau cerita, bapa kasih saran aja coba cewe nya itu dikasih puisi sama bunga plastik!"

"Oke deh pa, tapi kenapa harus bunga Plastik pak? Masa dikasih yang murah"

"Ahh si aden masa gitu aja gabisa ngeles, kalo dia tanya kenapa? Bilang aja, aku milih bunga plastik karna bunga plastik ga akan pernah layu, layaknya cinta ku ke kamu.. hehhe"

"hahaha sakit perut saya dengernya wkwk, makasih deh pak! Saya masuk dulu ya. Bapak kalo mau makan ke dalem aja"

Sesampainya di kamar, rendi pun menuruti apa yang diucapkan pa kadir tadi di gerbang...

Teruntuk kamu cewe baku yang super lugu!

Bagai rindu yang tak berujung setelah perpisahan kita dirumahmu

Langkahku pun berat untuk meninggalkanmu walau sekejap

Rindu ini begitu sulit ku pungkiri, sampai akhirnya aku bisa menulis ini

Kamu harus tanggung jawab atas apa yang ku rasakan

Izinkan aku menjadi orang yang bisa menjagamu selalu dimanapun dan kapanpun kamu berada

Banyak kata yang sulit untuk ku ungkapkan padamu

Maaf pertemuan kita tadi tak berkesan apapun

Ini kutulis dengan hati yang tulus dan ikhlas

Dan dengan hati yang begitu berdebar. Karna takut akan balasan yang mengecewakan.

Aku beruntung berkenalan dengan kamu, semoga kamu juga senang berkenalan denganku ;)

Apapun yang terjadi, sebisa mungkin aku menghapus semua luka dan kesedihan yang ada dihatimu, menjagamu dari siapapun yang melukai hati dan perasaanmu, memperhatikanmu dibangun dan hingga kau terlelap. Kamu jangan sungkan padaku, aku selalu ada untuk kamu dan aku tak berharap kamu ada untuk aku.

Ah mantap

Votenya lah ;;)

Mengagumi Tanpa DicintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang