Wish (OneShoot)

33 8 0
                                    

Akhirnya semua urusan dengan sekolah SMA ku selesai. Aku sudah mendaftarkan diri ke Universitas di Paris. Aku akan meraih mimpi dan semua impian ku ini.  Hari ini aku benar-benar senang, perasaan terkejut, tidak percaya dan semua rasa yang biasa manusia rasakan,  sekarang ini aku merasakannya. Ya,  kecuali dengan hal-hal negativ, mungkin seperti patah hati, kesepian dan yang lainnya, aku tidak merasakannya hari ini. Hal ini hal yang sangat membahagiakan bagi ku, aku diterima menjadi Mahasiswi di Universitas yang aku inginkan, dengan Beasiswa 100%. Sebenarbya, keluargaku juga orang terpandang, ah sudah lah, aku tidak mau pamer dengan latar belakangku yang terbilang mewah. Aku membuka pintu balkon kamarku. Melihat pemandangan kota seoul dari atas sangat lah menyejukan bagi ku. Apalagi aku akan meninggalkan negara tempat di mana aku lahir selama beberapa tahun.
"Hhh~" aku menghembuskan nafas ku yang rasanya sangat sesak sekali.
"Baiklah Park Hye Rin, kau harus bersiap-siap untuk keberangkatanmu" ucap ku pada diri sendiri.
~
Tibalah saat nya, dimana aku harus meninggalkan negara ini. Aku berpamitan kepada kedua orang tuaku dan kakaku. Aku tidak mau menyusahkan mereka, aku hanya diantar oleh supir ayah saja.
~
Aku sudah berada di dalam pesawat. Aku sedang mencari dimana tempat dudukku.
"Asssa, aku menemukanmu" ucap ku kegirangan, karena kaki ku sudah pegal.
Aku kemicingkan alis ku sudah ada laki-laki yan duduk di samping kursi ku, dia tertidur. Aku pun duduk di sebelahnya, dan menikmati perjalanan udara ini.
~
"Huuuh, kaki ku pegal" ketus Hyerin saat tiba di Bandara Internasional Francis.
~
Sekarang ini aku sedang berada di apartemen yang ayah sewakan untukku. Tidak begitu luas, yang mengingat aku hanya sendiri. *kasian*
Aku sudah membersihkan badan ku.  Hobi ku adalah duduk melihat pemandangan malam hari di balkon.  Pada saat ini aku juga sedang melakukannya.
Aku menyesap coklat panas yang ku buat sendiri. Hh~ lagi-lagi sendiri.
Rambut ku tersapu angin malam, saat aku membenarkannya aku tidak sengaja kelihat seorang laki-laki yang ada di sampingku. Tentu saja bukan tepat di sampingku , tapi samping balkon ku. Aku memperhatikannya.
"Sepertinya aku pernah melihatnya" gunam ku.
Tapi sepertinya pria itu mendengarnya.
"Excusme, kau bicara padaku? " ucap sang pria dengan bahasa inggrisnya yang baik.
"Nde? " refleks aku menatapnya dan tanpa sadar aku berbicara bahasa korea di tempat tak seharusnya.
"Hanguk saram? " tanya nya.
Eoh? , dia orang korea?.
"Nde,  apa kau juga? " aku balik bertanya.
Dia tersenyum manis bak malaikat.
"Nde, apa yang kau lakukan di negara orang lain?" tanya nya lagi.
"Aku kuliah di sini"
"Aku juga" ucap nya sebelum aku bertanya. 
Aku rasa kami semakin dekat walau hanya dibatasi dengan benteng ini. Kami mengobrol banyak hal, tentunya tidak perlu aku ceritakan.
~
Hari pertama menjadi mahasiswi di sini sangat berkesan menurutku, sambutannya sangat meriah.  Tiba-tiba terbesit bayangan laki-laki kemarin. *plinplan ya! ,namja, pria, laki-laki* . Bodo amat yang penting sespesies dan dia malaikat 😀. Sayang nya aku tidak menanyakan nama nya.
~
Malam ini aku memberanikan diri berjalan jalan di kota penuh cinta PARIS.  Tempat yang pertama ku kunjungi adalah, kalian berfikir menara Eiffel? ,tidak, jawabnnya tidak.  Aku mengunjungi 'Place De La Concorde'. Tempat ini adalah alun alun yang sangat luat, dengan air mancur di tengah nya.  Melihatnya sangat indah.  Aku melihat laki-laki itu lagi, dia melambaikan tangannya pada ku, dan menghampiri ku. 
"Kim Seok Jin " ucap nya. Aku tidak mengert, apa maksudnya.
"Nama ku Kim Seok Jin" ulang nya. 
"Oh,  nde,  nama ku Park Hye Rin" aku berjabat tangan dengan nya. 
Tangannya sangat hangat.  Rasanya tidak ingin melepaskannya, tapi apa boleh buat,  harga diri ku.
"Mau mengelilingi Kota penuh cinta bersamaku" ucapnya.  Aku kaget. Tiba-tiba saja dia menggandeng tanganku dan menyeretku. 'Ini yang aku inginkan' ucap dalam hati ku.  Genggaman tanggan nya itu lho.
~
Kami mengelilingi Alun-alun itu dengan penuh kebahagiaan. Kami menjadi semakin dekat karena itu.
~Author
Hari demi hari mereka lewati bersama, mereka cepat terbiasa.  Mengingat mereka sama-sama orang Korea. Setelah kegiatan kampus selesai, mereka selalu berjalan-jalan mengelilingi kota indah itu.
.
.
Tak terasa, satu bulan sudah mereka lewati bersama. Mungkin bunga-bunga cinta sudah tumbuh diantara mereka.
'Apa hanya aku yang merasakannya? ' batin Hyerin. Ya, Hyerin sudah merasakan ini sejak beberapa minggu yang lalu, tapi ia tidak tahu bagaimana perasaan seokjin padanya.
~
"Nomor yang anda tuj-" suara operator yang menyebalkan terdengar lagi. (?)
"Arrrgh,  seokjin, kau dimana?.  Kenapa kau tidak angkat?.  Sudah berkali kali aku telepon" . Hyerin kesal sudah hampir beberapa satu minggu seokjin tidak menghubunginya.
.
"Ya tuhan, aku benar-benar berharap, aku ingin bertemu dengannya, hanya itu yang aku harapkan saat ini" harapan Hyerin terdengar putus asa.
.
Hyerin keluar dari apartemennya, ia ingin menghirup udara segar sekaligus ingin membeli sesuatu. Saat ia keluar, ada seorang namja yang keluar dari apartemen Seokjin.
"Seokjin-ah, kemana saj-" Hyerin tidak melanjutkan kata-katanya, karena ia bukan Seokjin.
"Kau mengenal Seokjin? " tanya lelaki itu.
"Ne,  kenapa kau disini?, kau siapa?  Dimana Seokjin? " Hyerin memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi pada lelaki itu.
~
Setelah turun dari mobil lelaki itu, ia berlari begitu kencang menyusuri koridor.
Hyerin seperti tersambar petir dan terbakar api,  setelah apa yang ia dengar.
Flashback.
"Ah itu, Eumm, Seokjin. "
"Cepatlah jawab" Hyerin mengguncangkan tangan sang namja itu.
"Satu minggu yang lalu, Seokjin kecelakaan, dia terluka parah, ia ada di rumah sakit sekarang" jawaban sang namja. setelah penjelasan itu, Hyerin berlari begitu kencang.
"Yak, kau mau kemana? " tanya namja itu yang dihiraukan Hyerin.
Namja itu menyusulnya.
"Kau, mau kemana? , jika kau mau ke rumah sakit، apa kau tau itu dimana? "Tanya lelaki itu.
Hyerin menggeleng pelan, dengan air mata yang memenuhi matanya, membasahi pipinya.
"Makannya, ayo ikut saja aku" ucap sang namja penuh kelembutan.
~
"Seokjin " ucap Hyerin, dengan mata yang mencari sosok lelaki yang ia cintai.
Ia melihat Seokjin yang lemah, berbaring disana.  Saat Hyerin mendekat, Seokjin membuka matanya dan
"Hyerin-ah, kenapa kau disini?" ucap Seokjin khawatir.
"Kau jahat" Hyerin memukul Seokjin pelan, karena ia tau dia sedang sakit.
"Jangan menangis" Jin beeusaha menengkan Hyerin.
"Kenapa kau tidak menghubungiku? ,buat apa kau punya Handphone tapi ka-" Mata Hyerin membelak, ucapannya menggantung, karena Seokjin mendekapnya erat saat ia masih berada di posisi tidur.
"Mianhae, chagiya~" ucap Seokjin, yang membuat Hyerin lagi-lagi membelak.
"Khem" ,suasana mencair, ketika lelaki itu datang. 
Jin tidak melepaskan pelukannya, karena ia akui,  ia sangat merindukan cinta pertamanya ini(?).
Hyerin berusaha melepaskan, tapi Seokjin malah mendekapnya lebih erat.
"Hyeong, kau disini" ucap seokjin santai.
"Hyeong? " tanya Hyerin minta penjelasan.
"Ne, dia Hyeong ku, Kim Soo Hyun" jelas nya.
"Ne, annyeong" ucap Soo Hyun.
Hyerin membungkukan badannya, ia berhasil lepas dari pelukan Seokjin.
"Kenapa, sikap ku berubah? "Tanya soo Hyun pada Hyerin.
"Jeosonghamnida, tadi aku benar-benar ingin menemui Seokjin " ucapnya.
"Wae? " tanya Seokjin dengan aegyonya. 'Udah sakit masih aja bisa ngerayu' batin Hyerin.
"Aku kan khawatir" ucap Hyerin.
Tidak mau mengganggu suasana, Soo Hyun pergi meninggalkan kedua insan yang sedang dilanda Asmara itu.
"Kenapa kau mengkhawatirkanku? " tanya Jin.
"Apa kau tidak merasakan apa-apa?, kita dalam jarak sebuan, itu selalu bersama, dan tiba-tiba kau tidak bisa di hubungi tentu saja aku khawatir!" dengan penekanan dalam kata 'khawatir' oleh Hyerin, disambut dengan tatapan lembut dari Jin.
"Bisa kah kau menegakkan tempat ini" pinta Jin. 
"Ne, tunggu sebentar"persetujuan dari Hyerin.
Setelah tempat itu tegak, Seokjin langsung mendekap tubuh mungil Hyerin, dan mencium puncak kepalanya. 
"Mianhae, chagia~" ucap Jin.
"Chagi? " tanya Hyerin heran.
"Wae?, tidak boleh ah,  aku memanggil 'sayang' pada wanita yang aku cintai dan mencintai ku? "Pernyataan Jin sungguh membuat Hyerin kaget bukan main.  Tapi Hyerin tidak mau membahas itu sekarang.
"Harapan ku terkabul" ucap Hyerin pelan.
"Harapan?, harapan apa? " Tanya Jin.
"Ani" jawab Rahye.
Jin tidak mau ambil pusing, ia mencium puncak kepala Hyerin penuh dengan kehangatan.
.
.
.
.
.
.
END
.
.
Epilog
"Aku sudah menemukanmu, sama halnya aku menemukan kursi ku di pesawat" ~Park Hyerin
"Aku menyalurkan seluruh kelembutanku lewat ciuman ku di puncak kepalamu"~Kim Seokjin.
________
Kasih aku dukungan ya. Ini FF pertama yang aku publikasikan di Wattpad.
😘

WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang