Dua

260 48 4
                                    


.

.

Bang Luhan : Latihan kyk biasa y. Plg sklh.

Daniel memasukkan kembali ponselnya ke saku setelah mengecek sms dari pelatihnya. Ogah bales. Sayang pulsa. 'Ah ela punya pelatih katro amat jaman milenium gini masih sms an.'

"Udah pada dapet SMS dari bang Luhan, kan?" Daniel selaku kapten memastikan kepada anggota-anggotanya yang hamdalah sekelas dengannya; kecuali Rowoon. Yang lain ngangguk.

"Ok sip. Mas 'e, anterin gue yok ke wc" Daniel merangkul Jisung yang lagi nganggur. Alesannya ngajak Jisung karena ini orang pasti gak bakal bisa nolak.

"Mau ngapain, Niel?" Pertanyaan retoris.

"Ena ena."

"HAH? ASTAGA NIEL NDAK BOLEH ITU. DIOMELI GUSTI ALLAH."

"Ya beol lah. Segala nanya."

Jisung cuma manggut manggut inosen.

Di depan toilet cowok, ada Sejeong lagi ngobrol sama temennya.

'Napadah ni cewe gue pergi kemanapun pasti ketemu dia.' Males menggubris, Daniel memilih langsung masuk ke wc.

Kelar dari wc, Daniel langsung cabut ke Kantin, nyamperin sohib-sohibnya.

"Kok duduknya disini sih? Gak ditempat biasa?" Komentar Daniel pas doi ngerasa ga nyaman duduk di tempat baru. Wonwoo menunjuk ke belakang Daniel dengan dagunya.

"Tuh."

Daniel mengernyitkan dahi, dan lantas menolehkan kepalanya.

Sejeong lagi makan.

"Ya elah. Ngapain si kaya gada cewe lain aja buat dipantengin"
"Dia bikin cahaya gue jadi remang-remang! Tau gak lo semua?!"

"Emang lu bohlam 5 watt????"

Tanya Hoshi. Serius itu, dia nanya.

Seongwoo mati-matian nahan ngakak biar mukanya gak di celupin ke panci bakso kang Dongho sama Daniel. Tukang bakso yang badannya begeng kaya preman.

"Duh ya Tuhan. Jangan sampe ketemu lagi abis ini. Tensi hamba naik" racaunya.

"Ya kalo udah jodoh susah dikabulinnya Niel." Jaehwan yang dari tadi mingkem akhirnya angkat bicara giliran soal jodoh jodohan. Ya, maklum la. Bapak bapak, emang suka gt.

Daniel menyeruput minumannya dengan nafsu, kemudian segera beranjak dari tempat itu dan membayar makanannya.

"Laaa?"

Mereka 'La' bareng bareng.

"Bapak ini bagaimana sih, warga bapak bete tuh sama bapak. Tanggung jawab pak!" Ini Kenta yang ngomong. Biasalah.

"Woi, niel! Mau kemana?!" Seongwoo manggil daniel dengan nada lumayan tinggi soalnya dia jalannya ngebut bgt.

Ga dijawab soalnya ga kedengeran

...
   
"Abis ini gue mau ke perpustakaan dulu ya. Chungha, mau nemenin gue gak?" Tanya Sejeong.

"Perpus? Boleh deh, sekalian numpang wifi ehe."

Disaat yang sama Daniel lagi ada di perpus. Pura pura belajar, biasalah, pencitraan. Biar tambah dikagumin. Padahal cuma numpang ngadem sekalian tidur.

Baru mau mejamin matanya, ada suara ketawa berisik banget dari pintu masuk perpus. Daniel mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang datang dari celah-celah lemari buku.

ace x ace.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang