My Clarity | (Bieber Love Story Oneshoot)

1.8K 57 2
                                    

My Clarity | (Bieber Love Story Oneshoot)

“If our love is tragedy, why are you my remedy? If our love’s insanity, why are you my clarity?”

***

Laki-laki tampan berambut emas itu mulai menatap ke sekitar sekarang, gelap sekali dini hari ini. Tampak sepi dan sunyi. Ia merasa jika misinya akan berhasil kali ini. Ia kembali untuk kesekian kalinya menatap ke segala arah. Bagus, inilah saatnya.

Laki-laki itu mulai memanjat gerbang rumah yang ada di depannya tadi. Memanjatnya dengan hati-hati agar penjaga kompleks ini tidak melihatnya membuat kegaduhan disana dan membuat misinya terhenti kali ini. Ia kembali mengedarkan pandangannya ketika ia akan melompat disana. Hap. Ia melompat dengan selamat, tak lupa ia mengambil boneka dan 24 bunga mawar putih yang dia letakkan tadi di ujung gerbang.

Dia mulai kembali menatap kesekitar. Ia rasa, misi ini akan segera berhasil. Ia mencari sesuatu, tepatnya sebuah jendela kamar yang ternyata berada di sisi kiri rumah tersebut. Ia menatap keatas, jendela kamar yang menjadi tujuannya berada di lantai dua. Ia mulai mendengus.

“Hfttt. Please, help me, God.”

Ucap laki-laki itu lirih. Ia menghembuskan nafasnya kembali, mengedarkan pandangan dan tiba-tiba senyum manisnya terukir di pipinya. Ia melihat sebuah tangga. Tuhan memang benar-benar membantunya. Ia segera berjalan menuju tangga itu dan meletakkannya di tempat tadi. Laki-laki itu mulai menaiki tangga tersebut dan menginjakkan kaki dengan selamat di jendela kamar tujuannya.

Ia menatap jendela tersebut sambil memegang barang bawaannya. Ia tersenyum senang. Jendela itu masih terbuka. Ia kemudian memasukkan terlebih dahulu barang-barangnya dan ia masuk dengan hati-hati ke dalam kamar itu melalui jendela tersebut.

Laki-laki ini mengambil barang yang ia letakkan tadi, ia menatap ke kasur yang ada di kamar tersebut. Terlihat seorang wanita yang sedang tertidur pulas disana dan sampai sekarang wanita itu tidak menyadari jika laki-laki ini sedang berada di kamarnya. Laki-laki itu mulai tersenyum dan berjalan menuju wanita itu.

“Happy anniversary, my baby. I love you.”

Perlahan laki-laki itu mengecup pipi wanita yang tertidur tadi. Laki-laki itu meletakkan bunga mawar putih sebanyak 24 tangkai itu dan sebuah boneka lumayan besar berwarna merah di sebelah wanita cantik itu. Ia pun mulai duduk di pinggiran kasur dan memainkan rambut wanita yang tertidur tadi.

“I’m sorry for everything. Maafkan aku karena tidak bisa menemanimu setiap saat. Kau harus tau, Caroline. Walaupun aku sibuk seperti ini, aku masih tetap mencintaimu. Sangat. Once again, thanks for this two years, I love you to the moon and back. Love you so much, baby.”

Laki-laki itu mulai mendekatkan wajahnya pada wanita tadi, berusaha menjangkau kening wanita itu, dan tentu saja, ia mampu mengecup kening wanita itu dengan lembut dan penuh perasaan. Setelah beberapa saat, ia melepaskan ciuman itu dan mulai bergerak menjauh dari sana. Bergerak dengan hati-hati dan mulai keluar jendela kamar itu. Laki-laki tadi menuruni tangga dengan hati-hati dan kembali memanjat gerbang depan. Setelah sampai di depan rumah besar itu, ia bersorak dalam hatinya.

My Clarity | (Bieber Love Story Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang