🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
."Eomma tidak mau tau, tahun ini kau harus kembali ke korea"
"Tapi eomma-"
"Shin haera, kau sudah 3 tahun disana tidakkah kau merindukan eomma eoh?"
"Baiklah lusa aku pulang"
"Anak pintar, eomma menyanyangimu haera"
"Hem"
Pip
'Bagus, sekarang apa yang harus kulakukan'.
Shin haera, gadis kelahiran busan itu nampak enggan untuk pulang ketanah kelahirannya.
Seperti ada sesuatu yang membuatnya enggan untuk pulang.
"Menyebalkan" umpat haera
◆Skip◆
.
.
.
.
.
.
.
.Bandara incheon, Seoul, Korea Selatan
Seorang gadis baru saja keluar dari bandara incheon dengan menggeret kopernya. Ia nampak tengah mencari seseorang.
Drrt drrt
"Yebbeoseyo"
"Ne eomma"
"Kau sudah sampai ?"
"Hem"
"Ah, tunggu sebentar ya. Apa pak lee belum sampai?"
"Kurasa belum"
"Maaf ya eomma tidak bisa menjemputmu"
"Ne gwenchana eomma"
"Ya sudah, sampai bertemu dirumah haera"
"Eoh"
Pip
Tepat setelah haera memutus sambungan teleponnya, pak lee orang suruhan eommanya datang.
"Maaf saya terlambat non"
"Tidak papa, pak"
"Kalau begitu, silahkan" ucap pak lee sambil membuka pintu mobil untuk haera.
Butuh waktu 1 jam untuk sampai dirumah haera, sedari tadi gadis itu hanya diam sambil melihat keluar jendela.
'Semua tidak berubah', pikirnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya dirumah, haera disambut oleh eomma dan kakaknya, Shin hyekyung."Omona, ra-ya eomma sangat merindukanmu nak"
'Ra-ya?'
Haera hanya tersenyum kecut mengingat nama panggilan itu.
"Aku lelah eomma, aku mau istirahat"
Eomma haera hanya memandang sendu putri bungsunya itu.
"Eomma tidak papa?" Tanya hyekyung
"Eomma rasa, eomma telah menaburkan garam lagi di atas lukanya yang belum mengering"
"Dia akan baik-baik saja eomma"
"Hem, eomma harap begitu"
.
.
.
.
.
.
.
.Haera hanya berdiri mematung didepan pintu kamarnya, demi apapun gadis ini belum siap untuk kembali kerumahnya.
Terlalu banyak kenangan pahit disini. Dengan mengumpulkan segala kekuataanya, akhirnya haera membuka pintu yang ada dihadapannya.
Ia duduk diatas ranjang dan melihat sekelilingnya.
'Masih sama', pikirnya.
Ia beranjak dan mengambil sebuah pigura diatas tempat belajarnya.
Fotonya bersama keempat sahabatnya dulu masih ia simpan, meski kini keadaanya tak lagi sama.
Ia kehilangan sahabatnya hanya karna sebuah kesalahpahaman yang tak kunjung usai.
Itulah alasan kenapa haera lebih memilih pergi dari korea ke New York, disini terlalu banyak hal yang menyakitkan baginya.
Tes
Tes
Tes
Setetes air mata haera meluncur dengan bebas tanpa bisa ia hentikan, kilasan akan masa lalunya membuat dadanya kembali sesak.
"Maafkan aku"
Tbc
Apa yang terjadi dengan haera ? Entahlah.
Ditunggu kelanjutannya yah ^^
Jangan lupa VOMMENT
Fitajung
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall With(You)
Random"Allow me to remain by your side. Aku tidak memintamu membalas perasaanku.Just let me accompany your days." - Nakamoto Yuta "Aku tak dapat mengendalikan diriku lagi. Awalnya ku kira itu hanya rasa penasaranku saja dan mungkin akan menghilang seiring...