Chapter 1

4.9K 260 16
                                    

apakah aku akan mendapatkan kehidupannya dan bersama dengannya lagi?”tanya sosok pria berumur yang tengah memegang tangan seorang gadis lemas tak berdaya.

“maaf...Yang Mulia. Kehidupan hanya milik Sang Pencipta.”ucap pria paruh baya itu.

“apakah kau akan meninggalkanku dengan cara seperti ini?jawab aku!”ungkap pria itu sembari menggoncang-goncangkan tubuh gadis itu pelan.

“Yang Mulia...memang ia tak bisa hidup kembali,tapi mungkin dia bisa bereinkarnasi. Namun sayangnya...”

“Yang Mulia...”suara yang membangunkan lamunan Sang Raja.
Sang Raja pun membalikkan badan ,ingin melihat siapa gerangan yang merusak lamunannya itu.

Terlihat sosok wanita tengah berdiri didepan kamar Sang Raja dengan senyuman.

“permaisuri Reena.”ucap lirih Sang Raja dengan mengerutkan keningnya.
Sosok wanita itu tersenyum manis kepada Sang Raja.

***

Di suatu masa dikehidupan modern , masa dimana teknologi begitu canggih gedung-gedung yang menjulang tinggi ke langit dan indah terus dibangun.
Suatu hari disebuah kelas, guru menerangkan tentang pelajaran. Tak lama bel pulang berbunyi”krrriiingggg...”menandakan bel terakhir(pulang).

Semua siswa siswi  berhamburan keluar kelas. Terlihat seorang gadis dengan santainya bejalan keluar dengan senyuman kecil nan manis. Bahkan siapapun jika melihatnya akan terpesona olehnya.
Namanya Qirani Piurity Ravina .

gadis itu melangkah keluar kelas namun tak lagi menampakkan senyuman manisnya itu. Para siswa mengarahkan padangan mereka ke gadis itu setiap langkahnya. Namun gadis itu hanya menundukkan kepalanya.

Banyak para siswi yang bergosip dan menggunjingnya,namun gadis yang samar samar mendengar ucapan para siswi itu hanya diam serta menundukkan pandangannya dan terus berjalan.
Sampainya dirumah,rumahnya terlihat sepi. Itu sudah menjadi pemandangan biasa yang ia lihat sepulang sekolah.  Karena kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ibundanya seorang dokter dan ayahnya seorang manager. Qirani langsung menuju kamarnya mengganti pakaiannya.
Setelah selesai ,Qirani keluar kamar menuju ke dapur untuk memasak makanan.
Selesainya ia makan siang,Qirani berkeliling rumahnya yang lumayan agak besar bagi dirinya dan kedua orang tuanya.

“hanya pemandangan ini yang aku lihat setiap harinya”,ucapnya sendu.

Qirani melihat ke arah kolam renang yang seakan menggodanya untuk memasukinya. Akhirnya Qirani mendatangi kolam itu dengan ekspresi diam lalu tersenyum,ia langsung menjeburkan tubuhnya ke kolam itu.

Tubuhnya kini terasa basah oleh air kolam itu,tiba tiba disekeliling air yang membasahi tubuhnya ada kelopak-kelopak bunga yang jatuh dari permukaan. Kemudian ia melihat kearah bajunya yang berubah, Qirani terkejut bukan main karena ia memakai pakaian ala putri dari kerajaan fantasi saja.

“apa ini?” batinnya.

Sekelibat ia melihat bayangan seseorang,Qirani langsung naik keatas permukaan karena kehabisan nafas.

Ketika Qirani sudah muncul ke permukaan tak terlihat lagi kelopak-kelopak bunga,seseorang,dan baju yang melekat pada tubuhnya itu masih sama seperti saat pertama ia menceburkan dirinya ke kolam itu. Itu membuat Qirani terheran heran.
Qirani segera naik dan langsung berlari ke kamarnya mengganti pakaiannya yang basah. Qirani hanya berdiam diri dikamarnya sambil melamun mengingat kejadian tadi.

QIRANI POV**

“apa aku tadi mulai frustasi,sampai berimajinasi berlebihan?”,ucapku sambil menepuk-nepukkan kedua pipiku lalu menopang dagu di depan cermin.

Aku  mengingat ingat seseorang itu yang berendam memakai kalung dengan bandul yang bentuknya femiliar bagiku. Tapi entah apa.

Matahari mulai sayup-sayup menghilang digantikan bulan yang tersenyum.

Ayah dan ibuku datang. Aku  yang menyadari keberadaan mereka langsung berlari keluar kamar dan menghampiri kedua orang tuanya.

“selamat malam yah,bu”,ucapku sambil berjalan menuju ayah dan ibuku.

Kedua orang tuaku mengadakan makan malam bersama dirumah kami. Namun aku tak mengumbar senyum pada kedua orang tuaku sedikitpun sejak tadi. Kedua orang tuaku sambil bertatapan penuh dengan pertanyaan dan ke khawatiran.

Aku  yang kemudian sadar dari perilakuku sedari tadi, aku langsung mengumbar senyum nan manis itu dihadapan ayah dan ibundaku yang tersayang.

“sayang,besok ayah dan ibu pulang lebih awal”,ucap ibuku membuat aku mengghentikan meyantap makananku.
Lalu aku menatap manik-manik kedua orang tuaku.

“kenapa?apa ibu dan ayah ada masalah?atau sakit?atau dipecat?apa ayah dan ibu khawatir? Aku baik-baik saja kok, jadi gag usah khawatir,”kataku tanpa jeda.

Ayah dan ibuku hanya tersenyum mendengar pertanyaan yang aku lontarkan pada mereka.

“tidak,putriku. Kami hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu,” ucap ayah dengan tersenyum simpul.

“wah, BENARKAH?,” ucapku berdiri sambil memukul meja makan di hadapanku. Secara reflek membuat ayah dan ibuku terkaget.

“ah, maaf yah,bu . aku hanya terlalu senang,” lanjutku dengan tersenyum lepas.

Beberapa menit kemudian.

“aku sudah selesai. Bu , aku mau pergi ke kamarku”,ucapku sambil berdiri.

“iya, sayang”.

Aku pun memasuki kamarku yang terhiasi dengan dinding berlukis bunga, foto bunga,pengharum ruangan bunga, kasur putih bergambar bunga, semuanya serba bunga. Wah, cewek banget. Hehe ...
Aku langsung merebahkan tubuhku ke kasur yang empuk dan nyaman. Namun aku tak bisa memejamkan mataku. Hingga aku mengubah posisiku yang tadi berbaring ke posisi duduk.

Aku masih saja membayangkan kejadian tadi siang. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku untuk mencoba melupakannya.

Kriieetttt...

Suara pintu kamarku terbuka, membangunkanku dari lamunanku.

***

Hohoho...
Hello guys... 👋
Ini karya ku yang ke-2.
Ya maaf kalau penulisnya agak abal-abal yak.
Ya beginilah aku  😀
Tolong apresiasinya buat karya ku yang satu ini juga. 🙏
Apresiasi kalian aku nantikan  😙
Jangan jadi readers jahat lho...  😉

SALAM HANGAT DARI SAYA.
CHA...  👌

My Love My FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang