1

454 21 1
                                    

HAPPY READING!!
vomment juseyo❤

"Hei! Irene!" Setelah berhasil lolos dari jam mata pelajaran dosen jahat itu, Oh Sehun menghampiri kekasihnya yang tengah duduk di bangku taman.

"Oh? Kamu disini?" Gadis itu berdiri dari posisinya menyadari kedatangan Sehun.

"Kamu sendiri udah selesai?"

"Hm, baru aja." Gadis itu merapikan sedikit barang-barangnya.

"Kita pergi sekarang?"

Irene hanya mengangguk sebagai balasannya.

Sepasang kekasih itu pergi berkencan setelah jam kuliah masing-masing selesai. Sehun menemani kekasihnya itu untuk berbelanja beberapa alat lukis.

Bae Irene. Gadis itu mulai menyukai seni lukis ketika umurnya beranjak 9 tahun. Menurutnya, ia dapat menuangkan semua emosi dan fikirannya dalam satu media.

"By! Sini deh!" Sehun melambaikan tangannya pada Irene. Mengisyaratkan agar mendekatinya.

"Ini bagus gak?" Sehun menunjuk beberapa kalung ditoko perhiasan yang kini mereka kunjungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bagus gak?" Sehun menunjuk beberapa kalung ditoko perhiasan yang kini mereka kunjungi.

Irene tertawa geli melihat kekasihnya yang sangat bersemangat itu. "Ah aniya." Ia tersipu malu.

"Aku akan membelinya." Pria itu kini meraih sebuah kalung dengan permata kecil sebagai hiasannya.

"Ne.." Jawab seorang pelayan yang melayani mereka.

"Hun?! Harganya kan--"

Sehun membekap mulut gadis itu dengan jari telunjuknya.

"Gwencana.." Ia tersenyum. "Kamu lebih berharga dari pada apapun rene.." Sambungnya.

"Apasih, gombal lagi yakan."

Setelah mereka selesai, kedua sejoli itu memutuskan untuk pergi ke tempat favorite mereka berdua.

Sebuah danau dengan suasana sepi. Hanya ada beberapa pohon rindang yang berdiri kokoh di tepi danau. Dan juga sebuah perahu yang mulai menua.

"Irene-ah?" Ia melirik gadis yang bersandar di bahunya itu.

Gadis itu bangkit. "Hm?"

"Kamu balik badan deh, aku pakein ini." Ditangannya kini ada sebuah kalung.

Irene berbalik. Tangan Sehun mulai melingkarkan kalung itu dilehernya. Gadis itu menunduk, menatap permata dikalung tersebut. Ia tersenyum sekilas.

ANGEL EYES [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang