Chapter 1

65 7 0
                                    


Author : Chocolady

Main Cast : Kang Minah, Jeon Wonwoo, Kim Mingyu

Other Cast : Song Geurim, Lee Dokyeom, Kwon Soonyoung

Genre : Romance, Family, Friendship

Rating : PG15

Length : Chapter




“Ya! Kang Minah kau mau ke mana???”, teriak seorang wanita pada seorang gadis yang baru saja keluar dari rumahnya. Sesampainya di Halte, dia langsung menaiki Bis yang datang dan duduk di salah 1 bangku yang kosong, gadis yang bernama Minah itu merogoh sesuatu dalam tas ransel yang dibawanya dan mengeluarkan sebuah i-pod, memasang earphone di telinganya,, sekali-sekali dia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan sambil memejamkan mata. Seperti sedang menenangkan diri.
Beberapa saat kemudian, Bis itu berhenti di sebuah halte berbeda, beberapa penumpang pun turun termasuk Minah. Gadis itu berjalan perlahan menuju suatu tempat, dan ternyata tempat yang dia tuju adalah pantai.

“Aku datang lagi”,kata Minah sambil memandang pantai di hadapannya


~Minah~
Pantai selalu menjadi teman saat aku tidak punya siapapun yang bisa mendengarkan semua keluhanku. Walaupun di sini aku tidak akan pernah mendapatkan solusi, atau menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang aku ajukan tapi aku merasa tenang berada di sini.


Keesokkan harinya, di sekolah
“Mianhae Wonwoo-ya, aku benar-benar tidak sengaja”,kata laki-laki gendut dan berkaca mata bernama Bong Goo pada laki-laki yang sedang berdiri di depannya
“Mian? Aku benar-benar sangat membenci kata itu. Apa kau tau, apa yang akan kulakukan pada orang yang sudah berani mengotori sepatuku?”,kata laki-laki yang dipanggil Wonwoo itu
“A-a-aku benar-benar tidak sengaja, aku tidak tahu kalau kau berada di belakangku. Aku benar-benar tidak bermaksud untuk menumpahkan cola  ke sepatumu. Sekali lagi mianhae”,sambung Bong Goo
“Arasseo, kau akan ku maafkan setelah aku melakukan ini”,Wonwoo mengambil susu kotak yang di pegang salah satu temannya yang sejak tadi berdiri di belakangnya seperti bodyguard dan menumpahkannya ke kepala Bong Goo
“Sekarang kita impas”,kata Wonwoo kepada Bong Goo yang menundukkan kepalanya
“Ya!! Jeon Wonwoo”,teriak Minah
“Kau lagi”,setelah dia melihat siapa yang meneriakinya
“Kau sudah keterlaluan  Wonwoo, bukankah Bong Goo sudah minta maaf? Apa itu belum cukup untukmu???”,bentak Minah
“Bisakah kau berhenti mencampuri urusanku Kang Minah-ssi? Itu kan namamu? Sepertinya urusanku di sini sudah selesai”,saat Wonwoo akan beranjak pergi tiba-tiba dia berhenti dan berbalik menatap Bong Goo
“Apakah kau tidak merasa dirimu itu pecundang, kau bahkan dibela oleh seorang perempuan. Bukankah itu sangat memalukan?!”,kata Wonwoo, sekilas melihat Minah dan beranjak pergi
“Bong Goo-ya,, neo gwaenchanha?”,tanya Minah
“Gwaenchanha Minah-ya, gomawo sudah membelaku tadi”,kata Bong Goo
“Pergilah ke toilet dan bersihkan bekas susu yang ada di rambutmu”,kata Minah lagi
“Eo, arasseo”,jawab Bong Goo lalu beranjak pergi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di rumah Keluarga Jeon,,
“Aku pulang”,kata Wonwoo
“Wonwoo-ya, ayo makan dulu”,ajak seorang wanita paruh bayah
“Aku tidak lapar”,tanpa melihat kearah wanita itu Wonwoo langsung masuk ke kamarnya
“Anak itu benar-benar tidak punya sopan santun”,kata seorang pria paruh bayah yang sepertinya adalah ayahnya Wonwoo
“Jangan katakan hal seperti itu pada anakmu”,ucap wanita itu
“Dia bukan anakku. Dia boleh menggunakan nama belakangku, tapi sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai anakku”,tegas pria itu lagi dan langsung meninggalkan istrinya

Beberapa saat kemudian Wonwoo keluar dari kamarnya, dan sudah berganti pakaian, dan langsung pergi tanpa mengucapkan apapun

“Wonwoo-ya, odiga?”,tanya ibunya tapi Wonwoo sudah terlanjur pergi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sementara itu,,
“Minah, bersiaplah malam ini kita akan makan malam diluar”,kata ibunya
“Makan di luar? tumben sekali”,sambung Minah
“Eo,, Kim Sajangnim, dia ingin bertemu denganmu, dia ingin melihat seperti apa gadis yang sebentar lagi akan menjadi anak perempuannya”,sambung ibunya sambil tersenyum
“Kim Sajangnim? Pria beristri yang sudah eomma goda itu? Aku tidak akan pernah menemuinya”,jawab Minah sinis
‘PLAAK’, sebuah tamparan mendarat dipipi kiri Minah
“Eomma tidak pernah menggodanya, jadi kau jangan sembarangan bicara”,ucap ibunya dengan nada marah
“Ah, jinjja? Lalu apa yang eomma lakukan sampai pria itu mau berselingkuh denganmu? Kau merayunya dengan cara apa?”,tanya Minah lagi
“Dia yang memilih eomma. Karena dia sudah tidak mencintai istrinya yang sering sakit-sakitan itu. Jika dia tertarik pada eomma, itu bukan salahku. Kau mengerti?!”,jawab wanita itu dan langsung beranjak pergi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di Restoran,,
“Annyeong Haseyo”,sapa wanita yang merupakan ibunya Minah pada seorang pria yang sudah menunggunya
“Annyeong Haseyo. Minah odiseoyo? Bukankah kau mengatakan akan mengajaknya hari ini?”,tanya pria itu yang heran melihat wanita itu datang seorang diri
“Mianhae, Minah sedang tidak enak badan, mungkin kelelahan, jadi dia tidak bisa ikut. Tapi dia menitipkan salam untukmu”,jawab wanita itu
“Ah, arasseo, padahal aku sangat ingin mengenalnya, tapi tidak apa-apa masih ada lain waktu”,sambung Kim Sajangnim sambil tersenyum
“Ah, sebagai gantinya aku berikan fotonya saja”,sambil menyerahkan selembar foto
“Wah, Minah jinjja yeppeo. Persis seperti ibunya”,puji pria itu
“Kau bisa saja. Anakku bersekolah di SMA Seoul sekarang dia sudah kelas 2”,sambung wanita itu lagi
“SMA Seoul? Anak laki-laki ku juga bersekolah di sana. Akan ku tunjukkan foto ini padanya, siapa tahu dia mengenal Minah”,ucap Kim Sajangnim
“Ah ne”,jawab wanita itu dan mereka pun melanjutkan makan malam mereka

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rumah Keluarga Kim,,
“Mingyu-ya”,Kim Sajangnim langsung memanggil anak tunggalnya, setiba dia di rumah. Tidak lama kemudian laki-laki bernama Mingyu itu keluar dari kamarnya
“Duduklah”,pintah ayahnya itu
“Apa kau mengenal seorang siswi di sekolahmu yang bernama Kang Minah?”,Mingyu hanya menggeleng pelan
“Ini fotonya, cantik, bukan? Dia adalah anak dari wanita yang pernah ayah kenalkan padamu saat di kantor”,sambil menyodorkan fotonya pada Mingyu
“Aku harap kalian bisa menjadi teman baik nantinya, bagaimanapun juga akan ada saatnya kalian menjadi kakak beradik, jadi saling mengenallah dulu. Arasseo?”,ucap pria itu dan langsung beranjak menuju kamarnya
Mingyu hanya menatap foto dihadapannya tanpa ekspresi apapun

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rumah Sakit,,
“Eomma”,panggil Mingyu saat memasuki sebuah ruang rawat
“Mingyu-ya, wasseo?”,jawab wanita itu yang ternyata adalah ibunya
“Ne. Eomma sudah makan?”,tanya Mingyu sambil tersenyum
“Eo.. bagaimana denganmu? Kau sudah makan?”,ibunya hanya terus tersenyum menatap anak semata wayangnya itu
“Ne, Lee Ahjumma, membuatkanku makanan sebelum aku kemari. Eomma, tadi appa, memperlihatkanku foto seorang gadis, dia mengatakan bahwa gadis itu yang nantinya akan menjadi adik tiriku”,kata Mingyu perlahan
“Jinjja? Bolehkah eomma melihatnya?”,Mingyu mengambil sesuatu dari kantong jaket yang dia kenakan dan memperlihatkannya pada ibunya
“Yeppeuda~, dia terlihat cantik dan baik, sepertinya dia akan jadi adik yang baik untukmu. Mingyu-ya, ingat perkataan eomma, kau tidak boleh membenci wanita itu ataupun anaknya, mereka tidak bersalah, appa yang memilih wanita itu menggantikan posisi eomma, dan gadis ini pasti posisinya sama seperti kau. Kau mengerti apa maksud eomma, bukan?”,jelas wanita itu
“Ne, eomma algaesseoyo”,ucap Mingyu dan langsung memeluk ibunya


Sementara itu,,
“Wonwoo-ya, sepertinya kau terlihat sedang kesal. Apa yang terjadi?”,tanya seorang pria yang sedang asik memainkan playstation bernama Hoshi
“Aku hanya sedang memikirkan sesuatu”,jawab Wonwoo sambil memejamkan matanya
“Mwoya?”,tanya pria bertubuh jangkung bernama Lee Dokyeom yang baru kembali dari mini market dan tidak sengaja mendengar ucapan Wonwoo
“Bagaimana cara mengerjai Kang Minah? aku sangat ingin mengerjainya karena selalu mencampuri urusanku”,jelas Wonwoo
“Aku juga sedikit heran padanya, kenapa dia selalu bertindak seperti seorang pahlawan kesiangan. Geundae, bukannya kau sudah mengenalnya sejak SMP Wonwoo-ya? Apa tidak ada satu pun kelemahannya yang kau ketahui?”,tanya Dokyeom
“Eobsseo,, jika aku tahu, aku tidak akan susah-susah untuk berpikir seperti ini”,jelas Wonwoo
“Hoshi-kun, apa kau punya ide??”,tanya Dokyeom lagi
“Mwo? Memangnya kalian membicarakan apa sejak tadi? Aku terlalu sibuk sekarang”,jawab Hoshi sambil terus menekan tombol yang ada di tangannya
“Lanjutkan saja pekerjaanmu”,kata Wonwoo kesal

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Sesampainya di rumah Keluarga Jeon,,
Saat Wonwoo akan masuk ke kamarnya tiba-tiba dia mendengar ayahnya sedang bercakap-cakap dengan seseorang lewat telepon
“Eo. Kim Seung Ho. Wae?”
“Jadi kau sudah melihat wajah anak perempuan dari wanita itu? Ah jinjja, jadi dia bersekolah di SMA Seoul juga, siapa namanya? Kang Minah?”,diam-diam Wonwoo menguping pembicaraan ayahnya dengan Kim Sajangnim
“Kang Minah? Apa hubungan Minah dengan Kim Sajangnim?”,tanya Wonwoo dalam hati
“Jadi kau serius akan menikahi wanita simpananmu itu? Lalu bagaimana dengan istrimu? Ya sudah, terserah kau saja. Kita lanjutkan pembicaraan ini di kantor saja, saat jam makan siang”,kalimat terakhir ayahnya Wonwoo sebelum menutup telepon dan Wonwoo pun segera masuk ke kamarnya


Di dalam kamar Wonwoo,,
“Jadi ibunya Kang Minah adalah wanita simpanan Kim Sajangnim? Jinjja Daebak! Ini akan menjadi berita yang sangat menggemparkan di sekolah. Kang Minah, kita lihat saja apa kau masih bisa melawanku kali ini”,kata Wonwoo sambil tersenyum sinis

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokkan harinya di sekolah,
Semua siswa-siswi menatap minah sambil berbisik-bisik membicarakan sesuatu, Minah yang tidak tahu apapun, bingung melihat hal itu, sekali-sekali dia memperhatikan dirinya sendiri, mungkin ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Sampai akhirnya,,
“Ya! Kang Minah, apa benar kalau ibumu itu seorang wanita simpanan?”,tanya seorang siswi
“Mwo?”,Minah terkejut mendengar pertanyaan itu
“Kau tidak perlu mengelak, satu sekolah sudah tahu mengenai masalah ini”,sambung siswi yang lain
“Kalian mendapatkan berita ini dari siapa?”,tanya Minah masih mencoba untuk tenang
“Menurutmu dimana tempat biasanya kita melihat informasi?”,jawab seorang siswi lain

Minah langsung berlari menuju mading sekolah, dan dia melihat sehelai kertas menempel di sana. Dia merobek kertas itu dan meremasnya..
“Tidak perlu disobek seperti itu Kang Minah-ssi”,Wonwoo hanya tersenyum sinis di depan gadis itu
“Apa kau yang melakukan ini?”,tanya Minah memastikan
“Eo. tapi, itu benar, bukan? Ibumu adalah seorang wanita simpanan”,tanya Wonwoo lagi
“Majja. Itu semua memang benar. Aku adalah anak dari seorang wanita simpanan. Kau tidak perlu khawatir Jeon Wonwoo, aku tidak akan menutupi apapun di sini. Terima kasih sudah mewakiliku memberitahu semua orang siapa aku sebenarnya”,sambung Minah sambil melangkah pergi
“Aku penasaran, apa kau punya seorang ayah? Atau jangan-jangan kau anak yang dilahirkan saat ibumu menjadi Wanita Simpanan orang lain dulu?”,mendengar pertanyaan Wonwoo itu, Minah menghentikan langkahnya dan kembali berhadapan dengan pria itu
“Aku memang tidak punya ayah. Dan aku juga tidak pernah memikirkan hal itu. Tapi entah kenapa aku merasa sedikit heran. Sepertinya, kau sangat tertarik dengan kehidupanku. Apa yang ingin kau ketahui sebenarnya? Apa kau ingin tahu bagaimana rasanya hidup tanpa mengetahui siapa ayah kandungmu? Tapi sepertinya itu tidak mungkin, karena pasti orangtuamu adalah orangtua yang sempurna, sehingga kau bisa dengan mudah merendahkan anak seorang wanita simpanan sepertiku”,ucapan Minah itu sontak membuat Wonwoo terdiam
“Wah,, gadis itu benar-benar hebat. Bagaimana bisa dia mengeluarkan kata-kata seperti tadi?”,kata Dokyeom sambil bertepuk tangan
“Eo, nappeun yeoja”,sambung Hoshi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bel pulang sekolah berbunyi,
Minah berjalan menuju tangga di pintu utama sekolah, tapi tiba-tiba ada yang mendorongnya dari belakang dan Minah pun terjatuh dari tangga,,
“Agh”,Minah merasa kakinya terkilir
“Anak seorang wanita simpanan sepertimu tidak pantas bersekolah di sini”,ucap sinis seorang siswi
“Kau hanya akan mempermalukan nama sekolah ini”,tambah siswi yang lain
Mereka lalu menyiram Minah dengan air dan meleparkan tepung padanya
Minah hanya bisa diam dan menerima segala perlakuan siswa-siswi itu. Wonwoo, Dokyeom dan Hoshi hanya memperhatikannya dari pintu sekolah

Tiba-tiba saat salah satu siswa sedang menyiram kepala Minah dengan seember air, sebuah bola basket melayang dan tepat mengenai kepala siswa itu..
“Siapa yang melakukan ini padaku??”,teriak siswa itu sambil memegang sisi kepalanya yang terkena lemparan bola basket tadi
“Apa lemparanku terlalu keras, mian”,ucap Mingyu datar, yang tiba-tiba muncul
“Sialan”,siswa itu pun langsung berdiri dan mencoba memukul Mingyu, bahkan siswa itu di bantu oleh siswa-siswa lain, tapi tidak ada hasilnya, mereka semua jatuh tersungkur dengan wajah babak belur. Minah yang melihat adegan itu hanya terdiam
“Lebih baik kalian pergi, aku tidak mau menambah masalah”,ucap Mingyu datar
Lalu mendekati Minah yang masih terduduk di jalan
“Gwaenchanha?”,tanya Mingyu
“Eo, gwaenchanhayo”,jawab Minah dengan mengangguk
“Sepertinya kakimu terkilir”,Mingyu memegang kaki kiri Minah
“Appo”,ucap Minah meringis kesakitan
Mingyu membelakangi Minah dan membantu gadis itu naik ke punggungnya
Saat mereka akan beranjak pergi,,
“Kim Mingyu, kau sudah mengenal calon adik tirimu, ternyata?”,tanya Wonwoo
“Bukan urusanmu”,jawab Mingyu tanpa melihat ke arah Wonwoo sedikit pun dan langsung beranjak pergi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mingyu membawa Minah ke taman dekat sekolah mereka, dan duduk di salah satu bangku di taman itu,,
“Jangan kemana-mana, aku akan segera kembali”,kata Mingyu lalu berlari ke suatu tempat
Beberapa saat kemudian Mingyu kembali dan membawa sesuatu dalam sebuah kantong plastik. Pria itu, mengeluarkan tissue basah dari dalam kantong plastik yang dibawanya, mengambil beberapa helai dan mengusapkannya ke wajah Minah yang penuh dengan tepung
“Mereka benar-benar menggunakan tepung untuk hal-hal yang tidak berguna”,ucap Mingyu sambil terus membersihkan tepung pada wajah Minah
“Lepaskan dulu Jas Sekolahmu”,setelah wajah Minah terlihat bersih, Mingyu beralih pada rambut dan tangan Minah
“Gwaenchanhayo, aku bisa membersihkannya sendiri”,tapi tidak ada tanggapan apapun dari Mingyu, dia masih serius membersihkan rambut Minah
“Sepertinya sudah cukup bersih”,ucap pria itu sambil memperhatikan Minah dari kepala sampai kaki. saat melihat kaki Minah, Mingyu langsung berlutut di hadapan gadis itu, dan membuka sepatu kiri Minah
“Mwohaneun geoyeyo?”,tanya Minah dengan ekspresi terkejut melihat apa yang di lakukan Mingyu
Mingyu mengambil sebungkus ES yang dia beli di mini market tadi dan mengompres kaki Minah perlahan-lahan
“Aku bisa melakukannya sendiri”,ucap gadis itu lagi tapi tetap tidak ada tanggapan dari apapun dari Mingyu
“Apa sakitnya sudah sedikit berkurang?”,tanya Mingyu akhirnya
“Eo, sudah sedikit lebih baik”,jawab Minah sambil mencoba menggerakan pergelangan kakinya perlahan

Beberapa saat kemudian setelah Mingyu selesai mengompres kaki Minah, mereka duduk terdiam tanpa membicarakan apapun,,
“Kenapa kau menolongku?”,tanya Minah penasaran
“Aku hanya tidak suka cara mereka mengerjaimu,, itu agak sedikit keterlaluan”,jawab Mingyu tanpa ekspresi apapun
“Kau tahu darimana namaku Kang Minah?”,tanya Minah lagi
“Appa”,jawab Mingyu singkat, Minah langsung menyadari bahwa pria ini adalah anak dari Kim Sajangnim, pria yang sedang dekat dengan ibunya sekarang
“Geundae, apa kau tahu darimana Wonwoo mengetahui masalah ini?”,tanya gadis itu penasaran
“Molla. Tapi mungkin dari ayahnya. Ayah kami adalah rekan bisnis, dan sudah berteman lama”,jelas Mingyu
“Jadi kau dekat dengan Wonwoo?”,sambung Minah
“Ani”,jawab Mingyu singkat
Mereka berdua kembali terdiam
“Rumahmu dimana? biar aku antar pulang”,Mingyu langsung berdiri dari tempatnya
“Ah, tidak jauh, hanya 2 blok dari sini”,jawab Minah
“Kita bisa menempuhnya dengan berjalan kaki bukan?”,tanya Mingyu lagi
“Eo”,jawab gadis itu singkat dan Mingyu langsung menggendongnya lagi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sesampainya di rumah Minah,,
“Sepertinya rumahmu sepi”,ucap Mingyu sesaat sampai di depan rumah Minah
“Eomma sedang ada keluar kota, jadi hanya aku sendirian di sini”,jawab Minah
“Tidak ada pembantu? Ani~ aku tidak suka ada orang lain yang tinggal di sini, lebih tepatnya, aku tidak ingin ada orang lain yang mendengarkan kami bertengkar setiap hari”,jawab Minah sambil memaksakan senyumannya
“Apa kau punya makan malam?”,tanya Mingyu lagi
“Eo, sepertinya masih ada ramyeon yang bisa di masak. Kau lapar?”,Minah mengecek lemari penyimpanan makanannya
“Ramyeon?”,Mingyu berpikir sejenak lalu mengambil handphonenya
“Aku ingin memesan 2 paket Ayam Goreng”,ternyata pria itu menelepon delivery food untuk memesan makanan

Sekitar setengah jam kemudian, pesanan ayam goreng Mingyu akhirnya sampai,,
“Ini makanlah, jangan hanya makan Ramyeon. Kalau begitu aku pulang dulu”,kata Mingyu lalu beranjak pergi
“Kau tidak ikut makan?”,tanya Minah yang membuat langkah Mingyu terhenti
“Ani, aku membelikannya untukmu, kau harus menghabiskannya, aku akan makan di rumah, jika aku makan di sini, masakan Lee Ahjumma akan mubazir. Annyeong”,jelas pria itu dan langsung meninggalkan rumah Minah
“Pria yang aneh”,ucap gadis itu


Malam harinya,
“Kenapa Mingyu menolongku? Bukankah seharusnya dia membenciku karena ibuku yang merusak hubungan ayah dan ibunya? Atau jangan-jangan dia merencanakan sesuatu di belakangku, apa mungkin dia akan membalas dendam ibunya padaku? Tapi, dia tidak terlihat jahat. Matanya tidak menunjukan kalau dia hanya berpura-pura baik. Aisshh~, molla aku tidur saja”,Minah langsung memejamkan matanya dan tidur


Di dalam Kamar Wonwoo,,
Pria itu sedang melamun memikirkan sesuatu di balkon kamarnya,
“Apa aku sudah keterlaluan?”,tanyanya pada diri sendiri
Sambil sesekali mengacak-acak rambutnya seperti orang frustasi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokkan harinya, di Sekolah
Minah, berjalan memasuki gerbang sekolah dengan hati-hati karena kakinya masih terasa sakit tiba-tiba
“Annyeong”,seorang gadis berambut pendek sebahu sudah berada di sampingnya
“Annyeong. Nu..gu?”,tanya Minah karena dia belum mengenal siapa gadis itu
“Geurim, namaku Song Geurim”,jawab gadis itu sambil tersenyum
“Geurim?”,Minah masih tampak bingung
“Eo,, kau Minah, bukan??”,tanya gadis itu memastikan
“Eo, majja. Bagaimana kau tahu namaku?”,Minah penasaran
“Aku sepupu Kim Mingyu. Dia memintaku untuk menemanimu mulai sekarang”,jelas Geurim sambil tersenyum tulus
“Mingyu? Lalu sekarang dimana Kim Mingyu?”,Minah melihat kesekeliling
“Dia tidak akan masuk sekolah hari ini. Sudahlah, kajja”,ajak Geurim sambil menggandeng lengan Minah membantu gadis itu berjalan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di dalam Gedung Sekolah,,
“Anak Wanita Simpanan ini masih berani masuk sekolah ternyata”,kata seorang siswi dengan sinis
“Benar-benar tidak tahu malu”,sambung siswi yang lain
Mereka masih sibuk berbisik-bisik, bahkan menghina Minah dengan terang-terangan. Geurim yang mendengar kalimat-kalimat itu akhirnya mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dan tiba-tiba memasangkan earphone ke telinga Minah. Minah yang kaget dengan perlakuan Geurim hanya bisa menatap gadis itu dengan tatapan bingung
“Mingyu menyuruhku melakukan ini. Dia bilang kau tidak perlu mendengar hal-hal yang tidak penting seperti itu. Cukup tutup telingamu dan dengarkan musik saja”,jelas Geurim dan langsung membuat Minah tersenyum
“Gomawo”,ucap Minah di sambut dengan anggukan Geurim

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sesampainya di Depan Kelas 2A
“Minah-ya, tidak apa-apa jika aku meninggalkanmu sendirian di kelasmu?”,tanya Geurim khawatir
“Gwaenchanha, pergilah ke kelasmu, kita bisa bertemu lagi saat jam istirahat atau pulang sekolah nanti”,jawab Minah sambil tersenyum
“Arasseo. Jika terjadi sesuatu panggil aku, arachi?”,kata Geurim lagi
“Eo, ittabwa Geurim-ah”,jawab Minah dan langsung masuk ke kelas. Tiba-tiba ekspresi wajahnya menjadi datar ketika melihat mejanya yang terletak di sudut kelas sudah di coret-coret dengan kata-kata hinaan seperti “ANAK HARAM”, “KAU TIDAK PANTAS ADA DI SEKOLAH INI”, dan sebagainya. Teman-teman sekelasnya pun hanya menatapnya dengan sinis.
Minah kembali mengatur posisi mejanya ke tempat semula dan duduk di kursinya, tanpa menhiraukan ucapan-ucapan sinis dari siswa-siswi di kelas itu
‘Aku pasti bisa menghadapi ini semua’,ucap Minah dalam hati

-TO BE CONTINUE-

That One Person, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang