Anak baru

24 2 0
                                    

…She said where you wanna go
How much you wanna risk
I'm not looking for somebody with some superhuman gift
Some super hero
Some Fairytale bliss
Just something i can turn to
Somebody i can kiss
I want something just like this...

Alunan lagu milik Coldplay and the chainsmokers itu masih setia menemani tidur Shafira melalui earphone putih yang ia sambungkan pada ponsel pribadinya.

Ia melipat kedua tangannya diatas meja dan membenarkan posisi kepalanya.

Pletakk!!

"Awww." ringis Shafira atau lebih akrab disapa Fira. "Siapa sih yang ngelempar penghapus sialan ini?" ia bertanya sambil mencoba kembali kealam nyata.

"Saya yang lempar, lalu kamu mau apa?" jawab seorang wanita bertubuh gempal yang memandangi Fira dengan tajam.

"Eh... Ada Bu Wulan, kapan disitu bu? Kok gak keliatan?" elak Fira beralibi

'Boong deng, ya kali badan segede gaban gak keliatan hehe' umpatnya membatin.

"Kamu sudah tiga kali kepergok tidur di jam pelajaran saya. Sekali lagi seperti itu, saya akan kasih kamu nilai C, mengerti!" masih dengan tampang sangarnya namun, itu tak membuat Fira takut seperti murid lainnya saat terkena ucapan si guru killer itu. Fira hanya menganggukan kepala malas sebagai balasan.

"Baiklah, hari ini kita kedatangan murid baru." sambung Wulan si guru produktif. Seketika kelas menjadi riuh, terutama kaum hawa yang mengharapkan bahwa anak baru itu adalah seorang pangeran.

"Cih, berisik amat sih! Cuma anak baru doang hebohya kayak udah menangin doorprize" lirih Fira pelan sambil mengganti lagu yang ia dengarkan.

"Kamu silahkan masuk dan memperkenalkan diri." dengan tegas dan tetap sopan Wulan meminta seorang lelaki yang berdiri diluar pintu kelas untuk masuk kedalam.

"Ihh ya ampun, malaikat gue ganteng bangett."

"Gilaa calon suami gue cool banget."

Beberapa pujian langsung terlontar sesaat ketika lelaki itu masuk dan membuat para kaum hawa terkagum dengan kehadirannya. Terkecuali gadis bernama Fira yang justru tampak biasa saja dan tetap asyik dengan kedua earphone yang masih terpasang ditelinganya.

"Nama gue Arespati Bhayangkara, panggil gue Ares." perkenalan yang singkat dan datar yang diucapkan olehnya justru lebih memancing pesona para gadis yang tidak berhenti memujinya.

Sikapnya dingin. Gayanya yang cool, bibir tipis, hidung yang sedikit mancung, postur tubuh tinggi dan warna kulit khas indo membuatnya tampak perfect. Tidak seperti kebanyakan memang, dimana setiap lelaki idaman merupakan blasteran dan lebih condong dengan identitas bule-nya.

"Sekarang kamu boleh duduk disebelah Fira." ucap Wulan sambil menunjuk bangku kosong yang ada dipojok belakang.

"Lah bu, kan saya maunya duduk sendiri. Ini tempat kan udah jadi lapak saya bu, banyak kok tuh yang kosong." protes Fira sambil menunjuk beberapa bangku kosong didepan pojok kanan dekat jendela.

"Ya udah bu, kalau si Fira nolak, mending si pangeran duduk sama saya aja bu." sahut Yasmine, si gadis pirang yang merupakan salah satu primadona sekolah.

"Saya gak mau tau, Fira, mau tidak mau kamu harus berbagi tempat atau  kamu harus membersihkan gudang belakang karena sudah melawan perintah saya." ucapnya yang lebih serius

"Yah elah bu, nyuruh nyuruh mulu, emang saya babu." lirih Fira pelan karena terbiasa mendapatkan hukuman setiap kali melawan perintahnya.

"Fira, saya dengar itu." bentak Wulan melotot tajam kearah Fira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Untuk FiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang