Aldo POV
Sudah sekian menit aku duduk di taman ini, sampai sudah 2 batang rokok kuhabiskan. Tempat ini sunyi dan tenang tempat yang dapat menenangkan pikiranku bila sedang kacau.
Walaupun aku sering membuat masalah di sekolah bukan berarti hidupku tenang dan bahagia, bagiku dengan membuat kekacauan di sekolah dapat mengurangi beban pikiranku. Aku tahu banyak guru yang membicarakanku di kantor guru, semua teman seangkatan serta kakak kelas mengenal namaku. Dengan kenakalanku itulah membuatku terkenal.
Akhir-akhir ini aku sempat naksir dengan salah satu cewek Mipa1. Dia tidak terlalu cantik, namun kulihat-lihat seperti ada hal yang istimewa dalam dirinya. Dia selalu ceria seperti tidak ada masalah di kehidupannya, mungkin kehidupannya lebih bahagia dariku. Apalah daya aku di keluargaku ternyata..... Ahh sudah, aku tidak mau membahas itu.
Tak lama kemudian aku melihat teman dekatnya cewek yang aku taksir lewat di taman ini, aku pun bangkit dari kursi taman dan menghampirinya.
"Hei.."
"Ada apa?", tanyanya sambil menunduk.
"Teman yang biasa bareng lo mana?", ujarku.
"Chantya?", tanyanya.
"Ooo namanya Chantya", ujarku dalam hati.
"Minta nomor hpnya!!"
"Emm.. Gimana ya. Dia gak suka nomor hpnya dikasih ke ke orang yang ga dikenal",
"Ahh udahlah... Cepet aja kasih rempong banget sih lo", kesal liat nih cewek."Tapi nanti... "
"Bacott! kalau nggak gue ambil ni hp lo", ujarku.
"I..iya iya", dengan wajah yang tampak ketakutan dia mengambil hpnya dari dalam tas.
"0898******3"
"Oke thanks", aku langsung pergi dari hadapan cewek tadi dan menuju kelas karena bel masuk telah tiba.Ketika pulang aku bergegas ke parkiran sekolah untuk mengambil motorku.
Ketika di rumah aku langsung menuju kamar, niatnya sih mau sms atau nelpon Chantya,ehe. Kira-kira 5 menit aku memandang handphoneku, bingung mau sms atau nelpon. Kalau sms ga tau mau ketik sms apa kalau nelpon ga tau mau ngomong apa. Akhirnya aku putuskan nanti malam saja mencoba ngehubunginya.Tak lama kemudian hpku ada chat dari grup chat line gengku, apalagi kalau bukan geng W.A.R
W.A.R
Walson AL
"Wee... Kerumah gue dong !! Bonyok lagi ga ada di rumah ni. Kesepian gue hmm"Rendyy
"Wah, boleh ni bro. Ada makanan gak ?"Walson AL
"Makan doang yang lo pikirkan! Sadar badan coy"Rendyy
"Sukak sukak gue dong. Motto gue kan 'Makanlah sebelum dimakamkan' wkwkwk"Walson AL
"Bazengg"AldoDino
"Ribott anjay!!"Rendyy
"Wetseeh! Pangeran muncul juga. Adek padamu bang"AldoDino
"Cuih.. Jibang sejibang jibangnya. Awas lo sampai gay, gue pecat lo dari W.A.R"Rendyy
"Wkwkk... Canda bro. Lu mah nggak suka bercanda, ga lucu kan kalo ganteng tapi keriputan. Wkwkw"Walson AL
"Wkwkw.. Aldo keriputan. GGK (Ganteng Ganteng Keriput)"AldoDino
"Puas lo??? Kalian mau gue kick nih? Yaudah gue cari anggota baru aja bosen sama orang-orang ga jelas kaya kalean'"Walson AL
"Wkwkw. Jangan ngambek dong
. Ren, ketua ngambek ni elu sih"Rendyy
"Iya Son iya, malah yak salah aku ni"AldoDino
"Udah-udah. Son, tadi lo ngajak kita kerumah lo, jadi gak?. Gue gas otw ni"Walson AL
"Jadi dong coy, masa enggak. Cepetan coy. Bosan gua ga ada teman ngomong"Rendyy
"Kalau gitu aku juga otw bro.. Ingat ya siapin cemilan"Walson AL
"Ahh lu. Iya, kuaci gapapakan banyak nih"Rendyy
"Terserah!!"Aku pun beranjak dari kasur dan hpku dilockscreenkan karena kalau diladenin ga selesai-selesai tuh obrolan. Kuambil kunci motorku di meja dan pergi ke rumah Walson. Tiba di sana ternyata Rendy sudah tiba lebih dulu daripada aku. Ya.. Wajar sih, kan dia raja balap liar walaupun tubuhnya besar tapi soal motor dia sangat lincah, aku saja sudah berusaha untuk ngalahin dia tapi gabisa bisa, meskipun sudah paling ngebut aku selalu saja berada beberapa senti di belakangnya.
"Udah datang nih my prince", dengan nada bicara Rendy yang sangat menjijikkan.
"Berhenti ngomong gitu atau elo gue kempesin pakai jarum", ujarku.
"Wkwkw.. Kalau dengan jarum bisa buat gue kempes. Gue beli banyak-banyak tuh jarum biar kurus", jawab Rendy sambil tertawa."Btw, Do! Katanya lu lagi ngincar-ngincar cewek Mipa1. Siapa? Gue banyak kenalan di Mipa1, jadi kalau lo mau nanya-nanya tentang cewek itu siapa tau temen gue tau", ujar Walson.
"Seriusan Aldo suka sama cewek? Biasanya liat cewek dikit aja kesal sendiri hahaha", ejek Rendy.
"Yang ini beda"
"Emang bedanya apa do?", tanya Walson.
"Dia tuh kayak lain dari yang lain. Dia itu ga manja ataupun genit kayak cewek yang biasa buat gue jengkel itu. Dia aja ke sekolah tampil apa adanya tanpa dandan-dandan kayak cewek lain yang cantiknya 'fake', modal bedak diskonan aja bangga, cuih!", jelasku."Emangnya lo udah tau namanya?", tanya Rendy.
"Gue denger-denger sih namanya Chantya", jawabku.
"What?? Chantya? Chantya Sepritia Artari? Sumpah lo suka sama dia?", tanya Walson dengan kaget.
"Mungkin.. Gue ga tau nama lengkapnya. Emang lo kenal?", tanyaku sedikit heran.......
Hai teman-teman watty. Makasih ya udah baca, gimana?? Bagus engga ceritanya?? Kira-kira apakah Aldo tetap berjuang dapetin hati Chantya? Ikutin terus ya ceritanya. Jangan sider dong, kasih dong bintangnya biar authornya semakin semangat buat cerita. Jangan lupa pencet bintang ya. See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutunggu Hingga Senja
Teen FictionChantya Sepritia Artari- Aku hanya seorang wanita yang hanya bisa menangis untuk melegakan tekanan batin dan wanita yang berusaha ceria dan bersemangat di depan orang lain. Aldo Avandi Diano- Nakal? Dibenci guru? Pembuat onar? Itu yang membuatku ter...