Kuroto duduk di kursi panjang kereta yang sedang berjalan bersama seorang gadis SMP berparka hitam yang sedang menunduk. Sangat diam dan tenang sekali diantara mereka yang kalang kabut dalam ketakutan dan keputusasaan.
Sekitar sejam yang lalu, sebuah paket jatuh di tengah kota Shinjuku setelah sebuah pesawat siluman yang membawanya meledak.
Apapun isi paket itu, sesuatu dalam bentuk gas yang dapat membuat siapapun yang menghirupnya menjadi seperti monster buas tak berakal.
Para Zombie yang berjalan gontai, mengetuk-ngetuk pintu mobil yang sedang berhenti karena kemacetan parah dan berusaha menyeret manusia yang panik di dalamnya keluar.
Itu terlihat di sepanjang jalan dari jendela kereta.
"Kita akan baik-baik saja, Mashiro." kata Kuroto yang diulang entah sudah keberapa kalinya.
Mashiro tak nampak cemas sedikitpun. Ia tidak merespon dan menunduk dengan tatapan lemah sedari tadi.
Benar, Kuroto masih ingat, setelah dalam sekejap lolos dari kepungan para zombie yang lapar di atap gedung, ia membawa Mashiro yang sudah seperti ini semenjak siuman menuju stasiun di depan sekolah, dan berangkat dengan kereta yang menampung para korban yang selamat.
Kuroto mengambil smartphonenya dan membuka banyak notifikasi.
<Mr. GD, non hai fatto nulla?>
<Not really. I'm in Shinjuku, it's chaos here.>
<<99+ FILES RECEIVED>>
"Cih, smartphoneku tidak bisa membuka yang sebanyak ini." Ia mengantongi lagi smartphonenya, lalu meraih tas ransel yang dibawa Mashiro. "Mashiro, Aku pinjam notebookmu."
Ia membuka dan menarik keluar Notebook pink Mashiro, dan segera melakukan sesuatu dengan itu.
"Selesai. Download semua file."
Warna hijau segera mengisi penuh batang abu-abu, memunculkan kalimat <Complete> setelahnya.
"--kita lihat apa yang sebenarnya sedang terjadi."
Terdengar teriakan seseorang dari kejauhan, "Ada apa?!!" semuanya memusatkan perhatian mereka ke arah gerbong belakang kereta.
Raungan buas beserta derap kaki terdengar. Sosoknya menunjukkan wujudnya.
""ZOMBIE!!""
""Ke-kenapa zombie bisa masuk ke kereta ini?!!""
Kuroto sudah meletakkan hal ini pada prediksi terburuknya. 'penumpang misterius yang bertingkah aneh di gerbong belakang adalah calon zombie'
Korban segera berjatuhan, situasi jatuh makin dalam di dalam kekacauan. Mereka masih hidup namun sudah terbujur kaku.
"J-jangan mendekat--". "Aku tidak mau dimakan"
Kuroto membuka lebar resleting tas ransel Mashiro dan menjatuhkan semua isinya.
Puluhan pistol hasil rampasan dari mayat para Interpol berserakan di lantai.
Kuroto mengobral dan mempersilakan siapapun yang ingin mengambilnya, sementara dirinya mengeluarkan senjata api paling besar dari tas itu.
"BAGI SIAPAPUN YANG BELUM MAU MATI DI SINI, SILAHKAN PERTAHANKAN DIRINYA SENDIRI!!"
#
Mashiro itu gadis yang cerewet.
<"Kakak! Kau berdarah. Harus di plester!! Nanti infeksi kalau dibiarkan terbu-- *ouch">
Mashiro itu adik yang egois.
<"O-orang demam masih bisa menyiapkan makanan kok. Memangnya Kakak pikir siapa Aku inii-- *gedebuk">
KAMU SEDANG MEMBACA
Ore no Imouto wa DANGEROUS ZOMBIE
Teen FictionMitsuzane Kuroto harus berjuang menemukan penawar unruk adik perempuannya yang terjangkit virus zombie alpha, yaitu yang paling langka diantara yang sedang mewabah di kotanya. Kini ia harus berhadapan dengan para zombie dan kelompok yang berkepentin...