Pt. 2

8 2 0
                                    

All Pov


   ~Hari pertama masuk sekolah~


    "Hufttt aku senang bisa sekolah bersamamu" ucap Jihan sambil tersenyum lirih saat mengatakan itu kepada teman sekamarnya yang akan menjadi sahabat barunya.

   "Hey katanya senang tapi raut wajahmu mengatakan kalau kau tak senang. Hahah ada apa sebenarnya?? Kau tak suka sekolah disini?" ucap Ayu sambil tersenyum pelan dan mendekatiku lalu duduk disebelahku

   "Aku hanya takut yak diterima baik oleh mereka, kan kau tau aku oranh tak berkepunyaan" ucp Jihan tersenyum lirih saat mengatakan hal itu. Ia takut ia seprti dulu, 'aiss aku jadi mengigat pengalaman itu kan!' ucap jihan dalam hati dengan wajah sedihnya


Jihan Flashback


   "Ahaha dasar anak kampung! Gak punya otak!" ucap beberapa orang didepannya sambil menguyurinya dengan air, entah air apa yang pasti memiliki bau yang sangat menyengat

   "Guyur aya terus biar dia tau rasa! Haha mampus lagian kalau jadi orang tuh jangan sokl! Udah tau orang miskin tapi sok-sokan!" ucap wanita lainnya lg sambil menyeratku hingga tersungkur ke tanah

   "Aku tau aku orang miskin tapi seharusnya kalian malu dengan apa yang kalin perbuat kepada orang sepertiku" ucap ku sambil menatap mereka dgn penuh kekesalan, bahkan mataku saat ini memerah menahan tangis akibat mereka yang mempermalukan disekolah ini.

   "Alah gak usah sok iye deh lu! Orang miskin kayak lu aja belagu! Udah yuk tinggalin aja!" ucap mina salah seorang ketua geng yang paling ia benci, ia tak menyukainya sama sekali

   Akhirnya semua orang meninggalkanku satu persatu dengan aku yang dijadikan bahan tertawanya, bahkan tak sedikit dari mereka yang memotretku lalu menguploadnya ke sosmed. Sayang aku tak bisa berbuat apa-apa.

   Kejadian besar seperti itu selalu bisa membuat orang cepat dewasa. Mereka tidak bisa menghindar, tidak bisa melawan. Mereka hanya bisa memeluk semua kesedihan, memeluknya erat-erat

   "Hey semua! Berhenti memotret! Bubar-bubar!" terdengar suara lelaki yang meneriaki seluruh orang dan mendekatinya lalu berlutut dihadapannya, kemudian aku menaikkan wajahku lalu menatap kearahnya 'shit!' pikirku

   "Hey kau tak apa? Akan kubantu" ucap pria itu, namun aku tak membuka mulutku sama sekali, tanpa pikir panjang ia langusng membuka jaketnya lalu menaruhnya dipundakku dan mencoba membuatku berdiri lalu ia membawaku ke ruang UKS

   "Kau tak apa?" ucap lelaki itu mengulangi perkataannya lagi mungkin karna tadi aku tak menjawabnya, dan sekarang aku menjawabnya dengan menggangukkan kepalaku

   "Baiklah jika kau tak apa, kenalkan namaku Garry, jika ada apa-apa kau bisa memberitahukan kepadaku bukannya seperti tadi" ucap orang yang pastinya dikenal oleh semua orang itu, dia adalah lelaki idaman disekolah ini

   "Emm aku tau, maaf" ucapku singkat, siapa yang tak kenal garry? Bahkan orang yang hanya menjaga sekolah ini pun tau siapa dia, jika aku? Bahkan kecoak pun takkan mengenalku

Wings are Made to Fly [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang