To Helen,
Hai, Helen. Bagaimana kabarmu? Kudengar kau sedang tinggal di Aerth sekarang. Apa terjadi sesuatu dengan Einz Manor? Kuharap semuanya baik-baik saja. Tapi, kurasa kau tidak masalah dengan hal itu, karena kau pasti senang berada di Aerth.
Hari ini aku kembali menjalani aktivitas seperti biasa. Langit hari ini gelap dan tadi juga sempat hujan, membuatku mengantuk lebih cepat dari biasanya. Tapi, kupikir aku berusaha dengan baik hari ini, karena aku tidak pulang cepat melainkan menunggu di kampus sampai urusanku selesai. Aku memang harus lebih fokus dan rajin sebenarnya. Semoga saja aku bisa.Di rumah, aku mencoba menonton film, tapi baru belasan menit, aku langsung berhenti. Aku tidak punya selera menonton hari ini. Jadi, aku langsung lanjut membaca buku Sejarah Dunia Abad Pertengahan milikku. Bab yang kubaca tadi tentang penerus Karel Agung yang akhirnya membuat kerajaan Frank jadi terpecah (seperti kebanyakan cerita dengan beberapa anak sebagai penerus yang akhirnya saling berebut wilayah). Ada juga tentang bangsa Viking dan Rus. Eropa semakin karut saja. Aku juga sempat membaca novel baru tadi, tapi baru dua halaman saja. Kurasa isinya cukup menarik, jadi aku akan melanjutkannya nanti. Aku sedikit kecewa tadi karena komik yang kubaca minggu ini punya akhir yang menggantung. Tapi berita baiknya adalah aku akan melanjutkan membaca komik bagus mulai besok.
Otakku agak penat malam ini, karena apa yang kucoba untuk hal 'itu' tidak berhasil. Dan aku tidak bisa mengeluh lebih banyak karena aku tidak ingin depresi lagi. Serangan depresi itu semakin mudah menyerangku. Sudah setengah tahun lebih sejak serangan pertama, aku tidak sadar... Ok, aku sadar hanya saja tidak ingin memikirkannya. Akan kucoba lagi pekerjaan itu besok.Akhir-akhir ini aku berpikir akan sangat baik jika sehari ada 48 jam. Tapi, hal yang tak mungkin tetap akan jadi tak mungkin. Jadi, bagaimana denganmu? Kuharap semuanya baik-baik saja di sana.
Yours truly,
Fíla
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat
FantasySurat itu ditulis untuk seorang teman. Keduanya dipisahkan oleh dua dunia, dimensi, ruang dan waktu yang berbeda. Tapi, surat itu mampu menembus semua itu untuk menghubungkan mereka. Surat yang saling ditulis mengungkapkan isi hati sekaligus rahasi...