p r o l o g | 00

63 5 0
                                    

Warning!!!! Banyak typo

Ini cerita pertamaku, maaf kalo banyak salah kata atau banyak typo hehe, just enjoy it

----------------------------------

Jangan pernah kau mengabaikanku
Karena aku tidak akan pernah
Mengabaikanmu

R o y
-----------------------------------

|| Roy ||

"Untuk apa dia kembali? memang jalang tak tahu diri!" Willroy Holms berhenti memainkan billiard, sambil menghentakkan tongkat billiard, lalu meminum vodka yang berada di dekatnya. Pria dengan mata beririskan emerald green yang dalam, dapat membuat semua wanita jatuh kedalam pelukannya.

"Sekali kali dia harus kau beri pelajaran Roy." ujar pria yang berdiri tak jauh dari Roy.

"Tutup mulutmu mister danger! Jangan meracuni pikiran Roy dengan perkataanmu, cukup orang disebelahku saja yang pernah teracuni oleh kata katamu." melanjutkan permainan yang sempat berhenti tadi. Draco Steell, pria yang disinsir itu telah dianggap sebagai 'trouble maker' di antara sahabat sahabatnya, namun ia tidak segan segannya membunuh orang yang macam macam dengannya dan dengan orang orang yang ia sayangi.

"Hey!!" Draco, protes tak terima.

"Jangan memicu suatu hal yang membuat kita repot Draco!" Matanya yang beririskan navy blue itu menatap tajam kearah Draco.

"Baik baik, maafkan aku Yang Mulia mister royal Julius Vermount,  tapi itu merupakan kenyataan Julius, kau pria dengan temperament yang tinggi. Kau ingat, saat itu seorang pembawa berita hampir kau tembak karena menyebarkan gosip gosip tentang mu? Untung saja pada saat itu Roy datang, jika tidak, aku yakin nyawa pembawa berita itu sudah melayang." Draco terkekeh pelan, sambil menunduk sebagai tanda hormat kepada Julius. Julius yang melihat itu hanya bisa mendengus keras, sedangkan Roy hanya menatap sekilas ke arah mereka berdua, setelah itu kembali lagi hanyut ke dalam permainan billiard itu.

"Roy, apa kau tidak ingin memberikannya kesempatan kedua? Walaupun juga ia adalah ibumu." Julius mengatakan hal itu, karena ada suatu hal yang tidak diketahui Roy, yaitu kenyataan tentang ibunya.

Roy hanya diam, melihat gelas vodka yang sedang dipegangnya, tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Julius ataupun melihat ke arah sahabatnya itu.

Tak lama, terdengar getaran yang berasal dari smartphone milik Roy. Setelah melihat isi sms itu, Roy kembali memegang tongkat billiard, lalu memukul salah satu bola di meja itu.

"Ada apa Roy? Masalah?" Draco mengeluarkan smirk-nya.

Melihat ke arah Draco, Roy langsung mengetahui masalah yang disampaikan dari sms itu semuanya disebabkan oleh sahabatnya sendiri, Draco.

"Draco bisakah kau tidak mencampuri urusan sahabat sahabatmu ini, aku ingin melakukannya dengan caraku. Caramu terlalu mudah bagi penghianat itu." Mendengar hal itu Draco hanya tersenyum, lalu menatap Roy.

"Roy apa kau tidak menyadari? Caramu terlalu sadis. Aku hanya memastikan dia merasakan detik detik terakhirnya dengan caraku."

Roy ingin mengelak tapi tidak bisa, mulutnya seakan tertutup rapat, akhirnya ia hanya memicingkan mata pada Draco.

Roy melihat bahwa Draco hanya menunjukkan senyumannya. Sebenarnya ia tahu bahwa sahabatnya itu hanya ingin membantunya, namun ia tak suka jika Draco masuk dalam urusan pribadinya.

Mr. Jerk | #Mr.SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang