Warningg lagi!! Typo dimana-mana
Aku hanya bisa berharap
Bahwa suatu saat, kamu akan menyadari
Bahwa aku lah yang sanggup menerima kamu apa adanya-Vona-
—————————————————"You're mine!" ucap Roy dengan nada rendah tepat di depan mulut wanita itu.
—————————
|| Vona ||
Suasana pagi itu membuat seorang gadis menjadi tegang. Berulang kali ia dihadapkan dalam situasi seperti ini. Seorang ayah yang kembali ke rumah, dan langsung beradu mulut dengan sesosok ibu. Hal itu tidak pernah luput dari pandangan Vona. Gadis itu adalah Vona. Suara dengan penuh kebencian sudah seperti nyanyian sebelum tidur baginya, ia merasa tidak berdaya karena tidak bisa mempertahankan keluarga yang selama ini telah mengurus, serta mendidiknya. Memeluk adik-adik nya, dan tidak meneteskan sedikitpun air mata, hanya itu yang bisa ia lakukan.
"Sudah cukup! Mengapa kau begitu egois? Anak-anak kita masih membutuhkan kita!" suara dari sosok ibu itu, terdengar sangat menyakitkan.
Ditamparnya pipi ibu tersebut, namun ibu itu tetap berusaha untuk berdiri. "Terserah, lebih baik aku tidak pernah datang kesini lagi." setelah mengatakan hal itu, pria paruh baya, yang merupakan ayah dari Vona, pergi meninggalkan tempat itu, bahkan tidak ingin melihat anak untuk yang terakhir kali.
Kedua adik yang berada di pelukannya sudah menangis tersedu-sedu, hanya ia saja yang menatap kepergian sosok ayah dengan tatapan kebencian. Tak lama tubuh ibunya luruh, ia langsung menuju ke arah ibunya, dan membawa ibunya menuju rumah sakit. Syok lah yang menyebabkan ibunya pingsan, dari pihak rumah sakit memutuskan agar ibunya di rawat di tempat itu, sampai sudah membaik. Melihat keadaan ibunya, serta kedua adiknya, membuat Vona semakin benci terhadap sosok ayah. Setelah melihat keadaan ibu dan adik-adiknya, ia berlutut dan memegang pundak kedua adiknya.
"Ara, Aro, tolong jaga mama sebentar ya, kakak mau pergi ke suatu tempat dulu, kalian akan ditemani oleh bibi. Ini hp kakak, kakak berikan untuk kalian. Tunggu kakak ya kalau kakak lama untuk pulang, jangan mengikuti siapa saja yang tidak kalian kenal, salinh jaga satu sama lain, jadilah saudara yang saling menyayangi ya, jaga diri kalian baik baik, selama kakak tidak ada." Vona mengatakannya dengan nada lembut dan senyum yang bisa menenangkan perasaan adik-adiknya.
"Kakak mau kemana?" Ara yang lebih tua dari Aro menanyakan hal itu dengan nada bingung, serta mata yang sudah berkaca-kaca. Vona mencium dahi mamanya dan meminta maaf kepada mamanya, setelah itu ia menengok ke arah Ara.
Vona melihat nada serta ekspresi dari adiknya yang satu itu, berusaha untuk tetap tersenyum, dan pada akhirnya memutuskan untuk mencukupi percakapannya. "Ara, Aro, sampai jumpa lagi." Lima kata yang membuat Ara dan Aro menangis. Viba berusaha tidak menghiraukan, dan langsung pergi menuju ke apatermen sahabatnya.
• • •
Ting tong
Vona memencet bel itu dengan harapan bahwa sahabat nya yang satu itu ada di apatermen. Tak lama pintu apatermen tersebut terbuka, langsung ia memeluk Gea, sahabatnya. Dengan cepat ia melepaskan pelukannya, dan menarik tangan Gea untuk masuk.
"Hei! Ini apatermen milik siapa ya? Mengapa sahabatku satu ini malah menarikku untuk masuk, padahal aku belum mempersilahkannya untuk masuk." sindir Gea den melirik ke arah Vona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Jerk | #Mr.Series
RomanceSalah menarik orang? Merupakan kesalahan terbesar yang dilakukan Ravona, bukannya menarik tangan temannya untuk kabur, ia malah menarik tangan seorang pemuda yang sangat sangat ia benci, Willroy Holms. Banyak kejadian yang ia lewati bersama Roy. Saa...