.
A STORY BY OfficialDream.
.
Jika ada yang bertanya mengenai Sasuke, sudah pasti jawabannya adalah ; meyeramkan. Hampir semua orang yang pernah bertemu dengan lelaki yang satu ini selalu memberi jawaban yang sama, menyeramkan. Bukan karena Sasuke memiliki wajah yang menyerupai monster, namun karena sikapnya yang sangat ehm tidak ehm ramah.
"Sasuke-kun, ayo pulang"
Sasuke mengangguk, menjadi supporter di klub memasak adalah hal paling menjengkelkan. Heck, bagaimana tidak, hampir semua wanita menatapnya seperti makanan lezat. Sungguh sangat keterlaluan.
"Sasuke! Ayo pergi ke kedai!" Ucap Kiba setengah berteriak.
Sasuke menghembuskan napas, "Tidak apa-apa Sasuke-kun, bergabunglah bersama yang lain"
"Tidak, aku akan pulang denganmu" Sasuke berdiri dari duduknya, membicarakan mengenai penolakan untuk bergabung bersama yang lain kepada Kiba, sesekali matanya melirik perempuan yang berdiri di ambang pintu menunggu dirinya. Setelah selesai, Sasuke kembali berjalan mendekat kearah perempuan yang menunggunya tadi.
"Hinata, ayo" Ucap Sasuke membuyarkan lamunan Hinata.
Hinata mengangguk, "Kenapa tidak mau ikut saja?"
"Hn, aku mau menagih janjimu"
Hinata hanya tersipu malu mendengar penuturan Sasuke. Kemudian mereka pulang menyusuri sepanjang jalan dengan jari yang saling menaut, percakapan kecil tercipta diantara mereka, dunia seolah hanya milik mereka berdua. Entah mengapa, sinar matahari sore ke oranye-oranyean membuat keadaannya semakin sempurna.
Bagaimana bisa seorang Sasuke yang menyeramkan itu menjadi jinak karena Hinata? Mungkin Hinata menggunakan jasa santet? Eh, sayangnya Hinata tak melakukan hal itu.
.
.
.
Hinata menyeret dua kantong sampah yang lumayan besar menuruni anak tangga satu per satu. Menuruni yang artinya menguras tenaga. Lift? Jangan tanyakan kenapa, karena Hinata bukan anak orang kaya yang mampu menyewa apartemen mahal.
"Kau butuh bantuan?" Saking sibuknya dengan kegiatan menyeret kantong sampah, Hinata bahkan tak menyadari bahwa sedari tadi ia diamati oleh seseorang.
Hinata mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang baru saja berbicara dengannya, "Sasuke-kun?!" Pekiknya.
Kaget? Jangan ditanya, penampilan kusut bak seorang pembantu yang baru saja menyelesaikan pekerjaan berat disaksikan oleh pacarnya sendiri? Kalau ada yang bertanya soal malu atau tidak, Hinata pasti akan tertawa menjawabnya. Keadaannya sekarang benar-benar sempurna.
Piyama. Check
Sendal jepit. Check
Wajah kusam. Check
Rambut kusut. Check
Plus, membawa kantong ehm sampah.
Sempurna.
Entah dimana Hinata akan menaruh wajahnya sekarang, yang pasti ia benar-benar malu. Sasuke A.K.A pacarnya datang membantunya membawa kantong sampah, sungguh sangat tidak romantis. Hinata hanya bisa diam, membungkam mulutnya, rasanya Hinata mau mengubur dirinya dalam lautan, emangnya ada?
Setelah habis membuang sampah di belakang gedung apartemen, Hinata balik ke lantai empat dimana flatnya berada. Tanpa membuat Sasuke menunggu lama di ruangan tamu, Hinata keluar menjadi lebih enak dipandang dibandingkan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special SASUHINA
FanfictionKumpulan cerita SasuHina khusus untuk pecinta Sasuke Hinata. . . Note : setiap chapter berbeda cerita. . OfficialDream©