Changeling

1K 33 11
                                    

Ibu selalu membacakan cerita padaku sebelum aku tertidur. Dia akan membacakan banyak cerita anak - anak dan berhenti ketika aku mulai terlelap dan lalu menaruh buku itu di meja samping tempat tidurku dan mematikan lampu. Sudah banyak cerita yang dia ceritakan padaku. Dongeng, cerita rakyat, atau jika aku bandel, dia akan menceritakanku sebuah cerita horror agar aku menuruti perintahnya untuk cepat tidur.

Hari ini pun sama dengan hari - hari kemaren, ibu sudah bersiap - siap mengambil sebuah buku anak - anak untuk diceritakan padaku. Tapi kali ini berbeda. Cerita ibu agak mengerikan, padahal aku sama sekali ngga berbuat nakal hari ini. Ketika aku protes padanya, ia hanya berkata,"

"Sshh. Udah, kamu dengerin aja ya, Nak."

Aku pun merengut, "ya udah, terserah ibuk aja."

Ibu lalu membacakan sebuah cerita berjudul Changeling. Ketika aku tanyakan apa artinya, beliau menjawab bahwa changeling adalah pengubah wujud. Ceritanya sendiri tentang sepasang orangtua yang tidak tahu bahwa anak mereka sudah ditukar oleh monster. Dan mereka selama ini hidup dengan monster itu, sampai akhirnya monster itu melahap mereka. Sama seperti yang monster itu lakukan pada anak mereka yang malang.

"Udah, buk. Nia takut. " Aku merengek, memintanya untuk berhenti.

Ibu yang melihat ekspresiku, akhirnya melunak. Dia menutup buku itu dan lalu mengecup keningku sambil mematikan lampu, tapi aku menggeleng. Ibu akhirnya membiarkan lampu itu tetap menyala.

"Selamat tidur ya Nia, jangan lupa berdoa."

"Buk.."

"Iya?"

"Kayaknya ada sesuatu deh, di bawah kasurku.."

Ibu cuma mengernyit, lalu ia membungkuk dan memeriksa kolong kasurku. Beberapa saat kemudian, ia mendongak dan melihat wajahku yang cengengesan.

"Kamu mau nakut - nakutin Ibu, ya Ni? Ngga ada apa - apa di bawah kasur!", sahut Ibu. Walau begitu wajahnya tersenyum, tahu kalau aku cuma menjahilinya.

"Abis Ibuk sih, cerita hantu. Nia kan takut," kataku manja. Ibu cuma bisa menggeleng dan lalu menyuruhku tetap tidur. Setelah itu dia keluar dari kamarku.

Aku pun terlelap, cerita ibu tentang para changeling pun terlupakan. Tapi, aku berani sumpah, dalam mimpiku, para monster menggantikan Ibuk dan sekarang mereka mengejar- kejar aku.

*******

30 tahun kemudian

"Maa, bacain Febi cerita dooong."

Aku cuma bisa menuruti Febi yang menarik - narik piyamaku dan melirik suamiku dengan pasrah. Rio hanya tersenyum kecil, dan dia masuk ke kamar kami. Aku lalu mengikuti Febi ke kamarnya dan mengambil satu buku cerita dengan asal. Febi anak satu - satunya Rio dan aku setelah kami menunggu selama 3 tahun. Jadi kami sangat menyayanginya dan walau aku sebenarnya sudah ngantuk berat, kuturuti saja kemauan Febi.

Febi lalu naik ke tempat tidur, dan aku duduk di samping bantalnya. Kubuka buku cerita itu, dan terus terang aku terkejut saat membaca judulnya.

Changeling

Aku sama sekali tidak ingat apa Ibuku dulu memberikan buku ini padaku. Ibu sudah meninggal 2 tahun yang lalu, dan walau Febi masih kecil saat itu, dia sangat menyayangi neneknya. Mungkin buku ini diambil oleh Febi dari rak buku Ibu, pikirku.

Aku pun membacakan cerita itu, sama dengan apa yang dulu dilakukan ibu padaku. Memang sudah lama, tapi aku masih merasa sedih dan kehilangan. Febi hanya mendengarkanku dengan patuh. Tidak seperti aku dulu yang meminta Ibu buat berhenti, dia cuma mendengarkan aku bercerita sambil bersenandung pelan.

Cerita itupun selesai, dan aku menyelimuti Febi, sambil menyuruhnya tidur. Sampai Febi bertanya padaku.

"Ma, kayaknya ada monster di bawah tempat tidurku"

"Masa sih Feb? Cuma imaginasi kamu aja kok. Ayo tidur ya," kataku dengan sabar dan beranjak dari kasur anakku.

"Ma, beneran ada monster di bawah tempat tidurku," desak Febi.

Hmm, mungkin anakku ini kayak aku yang dulu ngejahilin Ibu, jadi aku turuti saja kemauannya. Sempat terdengar sesuatu bergerak di kolong kasur. Ah, mungkin itu anjing kami, Choki yang terkadang suka tidur di bawah kasur Febi. Aku pun merunduk dan melihat ke arah kolong, hanya supaya Febi senang dan cepat tidur, juga untuk mengambil Choki.

Tubuhku membeku.

Aku melihat ke mata Febi, mata anakku. Tubuhnya bergetar dan... wajahnya terlihat ketakutan. Ia berbisik padaku, "Mama... ada orang lain di atas kasurku."

Aku mengucek mataku, kuyakinkan bahwa ini bukan mimpi semata. Tapi benar yang kulihat di depanku adalah Febi. Dia mulai menangis dan terus - terusan berbisik, "Monster Ma.. monster..."

Aku segera melihat ke atas kasur. Ini cuma mimpi,  ngga mungkin Febi ada dua orang! Sampai kulihat Febi yang terbaring di atas kasur menatapku. Tapi matanya bukan mata Febi. Matanya berwarna kuning mengkilat. Dan ia menyeringai, menampakkan giginya yang tajam.

Dan tetap di bawah kasur Febi berbisik, "Monster, ada monster..."

The End

ChangelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang