Saat itu aku berpikir, aku tidak akan memiliki teman seorang pun. Aku berpikir semua orang akan menolak keberadaanku, kupikir semua orang akan menjauh dariku. Ya, mungkin itu adalah sebuah pemikiranku dulu, sebelum diriku bertemu dengan kalian. Kalian berempat, kalian mewarnai hari-hariku yang semula begitu kelam.
Aku bersyukur Tuhan memberikanku teman seperti kalian. Kalian membuatku lupa akan masalahku dimasa lalu, kalian mau menerimaku, kalian tidak memperdulikan semua perkataan orang tentang diriku. Terima kasih banyak teman, kalian telah membuatku melewati satu tahun ini penuh dengan rasa kegembiraan.
Teman, kini kita mungkin akan berpisah, demi mengejar mimpi kita masing-masing. Tapi, kumohon satu hal teman, janganlah kalian melupakan apa yang telah kita lewati bersama selama ini. Karena, aku yakin... Suatu saat kita akan bertemu kembali. Terima kasih, sekali lagi kuberterima kasih kepada kalian semua, kalian telah mau menemaniku. Kalian, teman terbaikku.
“We Are Always Be A Best Friend and We Are Always Be A Small Family,”Hai, Hai! Terima kasih sudah mau membaca ^^ Ini cerita pertama saya, jadi vote dan comment sangat diperlukan untuk alur cerita yang lebih baik ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Always Be A BestFriend
Non-FictionSetelah menjalani kehidupan kelamnya di sekolah selama satu tahun penuh. Kehilangan senyuman, kehilangan teman, dan segalanya. Eliza kembali mendapatkan semua hal yang hilang itu setelah berada dijenjang keduanya, disekolah itu. Namun, persahabatan...