1

32 8 5
                                    

Sudah lewat satu jam yang lalu bel pulang sekolah berdering, semua murid SMA TUNAS JAYA berhamburan meninggalkan sekolah tersebut.

Tapi tidak dengan Abella Craindell. Ia masih berdiri dengan kesalnya diambang pintu kelasnya sendiri, XI-IPA 3.

Hujan yang tak kunjung berhenti membuatnya kesal, ia tak mau menerobos hujan. Ia benci hujan. Selain itu ia juga lupa tidak membawa payungnya.

"Sial hujan ini tak mau berhenti." Gumam Bella sambil melirik jam tangan yang melingkar dilengannya yang menunjukan pukul 4 sore.

Bella mulai tak tenang dengan waktu yang sudah sore, yang ia lakukan sedari tadi hanyalah mondar mandir tidak jelas didalam kelas ini.

Kelas ini sepi, hanya meninggalkan dirinya sendiri yang masih bertahan sedari tadi, padahal ia ingin sekali cepat cepat pulang ke rumah.

Bella duduk termenung pasrah dengan menempatkan kepalanya diatas meja.
Ia sudah benar benar kesal sepertinya. Namun tidak ada yang bisa ia lakukan selain menunggu hujan reda.

'Tok tok tok' suara pintu yang diketuk dari luar membuat Bella mendongak dan melihat ke arah sumber suara.

Pintu tersebut terbuka lalu menampilkan seorang laki laki berseragam khas sekolah yang sama dengan Bella. Tubuhnya tinggi tegap,  badannya yang khas sekali seperti laki laki pada umumnya, kulitnya sedikit hitam, rambutnya yang lurus dibiarkan beracak namun tidak menambah kesan aneh.

Lalu laki laki tersebut berjalan ke arah Bella. Ia duduk di kursi yang tidak jauh dengan gadis tersebut.

"Halo!" Ucap laki laki tersebut sambil melambaikan tangannya didepan wajah Bella.

Bella mengerutkan alisnya lalu sedikit menjauhkan wajahnya dari tangan laki laki tersebut yang sedari tadi melambai kearah wajahnya.

"Kenapa belum pulang? Ini udah sore. Mending lo cepet cepet pulang deh biar tugas gue cepet selesai." Ucap laki laki tersebut.

Bella mengalihkan matanya menuju jendela.
"Masih hujan." Jawab Bella singkat.

"Gue bawa payung. Lo bisa pake payung gue." Ucap laki laki tersebut lalu membuka resleting tasnya untuk mengambil payung miliknya.

"Nih." Laki laki tersebut menyodorkan payung berwarna bening miliknya.

"Gak usah. Gue mau nunggu hujan reda aja." Bella menolak.

"Kenapa si lo gak mau pulang juga? Padahal gue udah pinjemin payung gue." Tanya laki laki tersebut kesal.

"Bukan urusan lo." Balas Bella beranjak dari kursi lalu berjalan menuju pintu.

Dilihatnya keadaan diluar, hujan malah semakin deras. Dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Sekali lagi Bella sudah kesal dengan hujan.

"Lo mau gue anterin sampe gerbang?" Tanya laki laki tersebut berjalan ke arah Bella.

Bella mendongak, melirik laki laki tersebut yang tingginya sangat berdeda jauh dengan Bella.

"Sebenernya apa mau lo si? Jangan peduliin gue." Balas Bella melawan.

"Gue anggota osis disekolah ini. Ini tugas gue buat ngecek semua orang yang masih belum pulang. Jadi plis lo jangan nyusahin gue." Ucap laki laki tersebut.

Bella menghentakan kakinya dan memasang wajah marah. Segera ia berlari pergi menerobos hujan yang masih deras.

Laki laki tersebut mengejarnya dengan membawa payung miliknya yang sudah terbuka.

Bella berlari dengan sangat cepat, namun laki laki tersebut tak kalah cepat hingga laki laki tersebut menarik tangan Bella untuk menghentikannya.

Laki laki tersebut melihat wajah Bella.
Bella menangis.

"Lo kenapa nangis?" Tanya laki laki tersebut.

"Lepasin tangan gue." Ucap Bella sambil berusaha melepas tangannya.

"Gilang." Teriak seorang perempuan dari arah belakang.

Laki laki tersebut menoleh ke arah sumber suara.

Dan kini Bella berhasil melepas tangannya dari laki laki tersebut.

Laki laki tersebut mencoba berlari mengejar kembali Bella namun perempuan tadi mencegahnya.

Bersambung...

SEVILUSES.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang