Kata Itu

48 2 0
                                    

"Bisa Kamu bayangkan bagaimana rasanya? Kamu yang diam-diam ku perhatikan tiba-tiba lontarkan sapa" @winaaw_

   Pagi itu, hembusan angin meronta untuk di temani sang daun tuk melayang bersama, menjalar mengikuti alur irama yang menggema. Di padu gemercik air yang semesta turunkan, untuk tebarkan kesegaran pada lahan kerontang.
   Aku terduduk pada deretan bangku panjang di sebuah halte bus, menunggu datangnya sebuah kepastian *ehh, iya kepastian kapan bus akan datang. Kupandangi setiap sudut jalan, namun hanya terlihat hilir mudik kendaraan yang samar terkena basahan hujan.

   Drrrtt,ddrrtt!

Ponselku berderit, ada sebuah pesan masuk untukku. Mataku membulat, raut bingung bertopeng di wajahku.

   0823xxxxxxxx : Tak usah kau cari Aku!

   Lah geer banget,siapa juga yang nyariin situ! Kaga kenal juga, sksd!

Aku menggerutu di dalam hati, bertanya-tanya siapa yang mengirim pesan ini. Masih zaman salah kirim ya? Gengsi amat, kode-kodean bisanya.

   Drtt,ddrrt!

Ponselku kembali berderit, nomor yang sama kembali mengisi ponsel ini.

   0823xxxxxxxx : Bukan Aku kegeeran, namun percayalah Aku ada bersamamu

  Mataku menyipit, gelombang di dahiku muncul ke permukaan. Semakin tidak jelas saja, Aku tak membalas pesan itu, karna bagiku itu tidak penting. Pengirimnya pasti pelaku-pelaku yang kurang belaian kasih sayang, huh! Mengerikan bukan.
  Aku coba menanggapi pesan tersebut, ku edarkan pandanganku ke suluruh sudut jalan dan tempat duduk di sebelahku. Apa yang ku dapati? Hanya rintik hujan dan para pegawai swasta yang akan berangkat bekerja. Aku berdecak sebal, seperti orang dungu saja menanggapi hal bodoh. Lama Aku menunggu bus pun datang menjemput, Aku segera bergegas pergi menaiki bus itu dan mencari tempat duduk yang nyaman.

   Ddrrrtt,ddrrrtt!

Please! Don't make a joke! Ponselku kembali berderit. Aku menarik nafasku, ternyata nomor yang sama gengs!

   0823xxxxxxxx : Ya di hatimu

Aku tergelak menanggapi pesan itu, sepertinya orang ini butuh belaian kasih sayang. Rasanya ingin muntah sekali, pagi yang sial bagiku, mendapati pesan yang merusak mood ku.


***

    "Raa pagi ini menyebalkan" Ucapku mendengus kesal

     "Ck, kenapa cantikku?" Jawab Ara gemas, Dia begitu hobby mencubit pipi chubby ku ini.

    "Zaman yaa ada pesan salah kirim?" Ungkapku memperlihatkan puppy eyes ku

Dahi Ara berkerut, matanya menyipit, lalu Ara tergelak tertawa.

    Lah ini orang kenapa juga? Minta di ruqiyah kali ya

Aku menggerutu di dalam hati, aneh sekali mengapa sahabatku ini malah tertawa, apa mungkin sama-sama membutuhkan belaian kasih sayang? Ahaha, Dia akan kumat jika air putihnya tidak di beri sedotan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kata Itu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang