Chapter 1

507 9 1
                                    

I'm okay.

* * *

Aku melangkahkan kedua kakiku ke arah London Eye. Entah apa yang menghantuiku sampai aku rela melakukan ini. Dan parahnya lagi, hari ini salju mulai turun. Pantaslah jika London Eye sepi hari ini. Mana ada orang normal yang mau keluar rumah pada hari bersalju hanya untuk melihat pemandangan kota London? Lagipula aku yakin sebentar lagi atap-atap di kota London akan berubah warnanya menjadi putih, dan aku yakin sebentar lagi akan banyak toko-toko yang tutup, tidak ada yang mau bekerja pada suhu dingin seperti ini.

kembali ke topik

Kutatap bianglala raksasa yang kini sudah ada di depanku. Tanpa berpikir panjang aku langsung membeli tiket dan langsung menaiki bianglala raksasa itu.

* * *

Aku hampir beku diluar sana. Tadi aku hanya sekedar berjalan ke sebuah mini market yang tak jauh dari rumahku, namun brr suhu diluar sangat dingin padahal tadi aku sudah memakai jaket tebal, beanie, dan sarung tangan untuk membuatku merasa hangat tapi ya dingin tetaplah dingin.

"Hey kau darimana saja babe?" pacarku memanggilku

"Just buying some foods, i'm hungry haha" aku menunjukan kantong plastic berisi makanan yang aku beli lalu berlalu ke ruang TV

"Do you remember my cousin?" pacarku duduk di sofa ruang TV

"Which one?" aku duduk disebelahnya lalu meletakkan tanganku di atas sofa, sehingga terlihat seperti aku merangkulnya

"Chrissy, remember?" dia menoleh ke arahku. Kutatap mata biru miliknya, sangat indah

"I don't know maybe no. Why?"

"Uhm, aku ingin dia tinggal disini" dia menatap mataku dalam

"Why babe?" aku mulai mengenggam tangan kirinya dan mulai memainkan jari-jarinya

"No just, dia tinggal sendiri di apartemennya, dan dia masih kuliah dan kebetulan kampusnya ada di dekat sini" dia menatap jarinya yang kini telah bertautan dengan jari-jariku

"It's okay if that what you want. Lagipula kita masih punya satu kamar kosong" aku menatapnya enteng

"Thank you baby I love you" dia mengecup pipiku cepat

"I love you too baby" aku mengecup bibirnya lembut

* * *

"Sissy" kakakku menelponku

"Yes Barbs?" aku menjawabnya

"Kau mau tinggal di rumah ku tidak?"

"Why? Aku sudah tinggal di apartemen" ucapku sambil menyesap kopi panas yang kubeli di kedai kopi tadi. Ya sekarang aku sedang menghangatkan diri disebuah kedai kopi, aku cukup kedinginan tadi, ya mungkin karena aku nekad ke London Eye pada hari bersalju seperti ini.

"Tak apa aku hanya ingin rumahku ini lebih ramai"

"Bukannya dirumahmu ada pacarmu siapa itu aku lupa, Harry?"

"Ya tapi sehabis natal nanti ia pasti akan sibuk"

"Why?"

"Dia akan memulai konser ketiganya diberbagai negara dan aku hanya tinggal sendiri disini. Jadi kau mau ya" suaranya terdengar seperti memohon

"Okay okay tapi aku hanya menemanimu hingga dia kembali ok"

"No you stay with us forevah!!"

"Barbs bagaimana jika kalian menikah nantinya lalu aku akan menjadi obat nyamuk disana (?)" dia terkekeh

"Hey aku masih 20 tahun Sy aku tak mau menikah muda" aku terkekeh

"Ok aku akan pikirkan itu nanti. Tapi aku hanya tinggal sampai Harry kembali titik" dia mendengus

"Why Sy? Kau mau tinggal sendiri di apartemen, kesepian, tanpa teman, tanpa lelaki"

"Tak apa aku hanya tak ingin menganggu hubungan kalian" aku sedikit terkekeh, dia tertawa terbahak-bahak

"Woh woh woh aku tidak melakukan hal semacam itu dengannya Sy" aku tertawa lepas mendengarnya

"Kukira kau melakukannya setiap hari. Jadi nanti aku akan medengar suara-suara kalian seperti 'fasteh babe!!' whatever" dia tertawa lepas

"Tidak percayalah padaku. Kami belum pernah melakukan hubungan semacam itu. Hanya kissing saja" dia terbatuk-batuk mungkin karena kebanyakan tertawa

"Okay okay. Tp tetap saja aku hanya disana sampai Harry kembali"

"Kau ini keras kepala sekali" lagi-lagi dia mendengus, kupastikan sekarang ia sedang memutar kedua matanya

"Aku tinggal disana sampai Harry pulang atau tidak sama sekali"

"Okay okay aku menyerah Sissy" dia mendegus kesal

"Okay! Kapan Harry pergi?" aku bertanya

"Um seminggu setelah natal. Tapi kau harus datang kesini lusa. Aku dan Harry akan membantumu memindahkan barang-barangmu" astaga sepupuku yang satu ini perfectionis banget-_-

"Wow! Kau sudah merenanakan ini dari kapan Barbs? Okay datang saja ke apartemenku lusa"

"Okay Sy! I have to go. See you later bayy!!" dia menutup telponnya setelah aku mengatakan 'bye' juga.

So aku akan tinggal di rumah seorang Harry Styles? Dan aku disana anak kuliahan dan tidak terkenal pasti aku akan dikira pembantu. Sudahlah lupakan. Aku akan menghabiskan kopi yang kupesan ini dan cepat-cepat pulang ke apartemen. Salju yang turun semakin banyak dan hm pastinya tempratur kota London semakin dingin.

Kuseruput cepat kopiku lalu langsung berjalan pulang ke rumah. Aku tidak punya mobil ataupun kendaraan lain dikarenakan aku tidak bisa menyetir-_- tapi sepertinya dicuaca seperti ini, jika aku berjalan kaki, aku bisa bisa beku duluan sebelum sampai ke apartemenku huft. Baiklah mungkin aku akan naik kendaran umum atau taksi. Um taksi sajalah.

"Stop pak" aku memberhentikan taksi yang melintas di depanku.

Taksi itu berhenti. Tanpa komando aku langsung masuk ke dalamnya

"Tujuan anda kemana Ms?" supir taksi itu bertanya

"Clearway Apartement, Youthside St" aku menyebutkan alamat apartemenku

Taksi ini mulai bergerak tak terlalu cepat dan tak terlalu lambat. Jadi sedang-sedang saja. Mungkin aku akan sampai ke rumah 20 menit lagi. Mending aku tidur dulu. Bye:)

* * *

to be continued >>

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 23, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

You & IWhere stories live. Discover now