Chapter III

404 54 22
                                    


Cast :

· Im Nayeon

· Park Jin Young

· Kim Yugyeom

· Chou Tzuyu

Song Pendukung : Say Yes - Loco & Punch

Chapter 3.

Kelas Nayeon berada di Ruang latihan dance. Dimana terdapat banyak kaca disana. "1.. 2.. 1.. 2.. hap.. hap" Seonsaengnim memberikan komando. Dengan rambut terikat Nayeon menggerakan badan ramping kekiri-kekanan. Keringat mengalir deras, akibat kerja kerasnya. "bagus. Untuk sekarang kita beristirahat" Ucap Seonsaengnim.

Nayeon mengambil handuk kecil yang Ia bawa dari rumah. Kedatangan Yugyeom di ruang latihan dengan wajah memar mengejutkan Yeoja cantik itu. Merah serta biru menghiasi wajah tampan sang kekasih. Membuat Nayeon sedih ketika melihatnya. "apa Jinyoung melukaimu lagi? atau kau berkelahi?" Tangan kecil Nayeon mencoba menyentuh bekas luka yang masih merah di wajah Yugyeom.

"aku hanya sedang membasmi hama"

"Yugyeom aku tidak memiliki perasaan apapun padanya. Percayalah. Aku hanya perduli karena dia telah menolongku"

Nayeon menarik Yugyeom untuk pergi ke ruang kesehatan. Setidaknya petugas Kim bisa mengobati luka Yugyeom agar tidak terjadi infeksi. Dari pandangan lain, Jinyoung mengamati dirinya dengan luka yang sama. Nayeon tentu saja kebingungan, "Jinyoung?". Ia tidak bisa berbuat banyak pada luka yang di dapatkan Jinyoung. Itu semua karena Nayeon harus memilih Yugyeom yang berstatus kekasihnya. Tepukan pelan pada pundak Nayeon diterima, "Nayeon-ah". Ia membalikan badan untuk menerima panggilan Yugyeom. Dan mengajak kekasihnya itu pergi keruang kesehatan, dengan perasaan berat hati. Mengabaikan Jinyoung yang terluka, 'maafkan aku' batin Nayeon berbicara.

.

Saat istirahat Jinyoung berada di atap sekolah untuk tidur siang. Nayeon sudah sangat paham dengan kebiasaan Jinyoung yang suka sendirian di tempat tersebut. Dengan membawakan alat-alat P3K, Nayeon berteriak membangunkan Jinyoung. "yak! Bisakah kau tidak berteriak sekeras itu?" ucap Jinyoung dengan mengusap telinganya yang sakit.

Beberapa obat dioleskan kekapas untuk mengurangi memar yang berada di wajah Jinyoung. "apa sakit?" Tanya Nayeon berusaha sepelan mungkin.

"tidak. Jika kau yang mengobatinya" Goda Jinyoung. Karena malu, Nayeon tidak sengaja menekan bagian yang sakit. Mengakibatkan Jinyoung sedikit merintih kesakitan. "Appo! Appo! Apa kau berniat membunuhku?!"

"kau..salah sendiri! Ditanya malah menggoda!"

tangan Jinyoung menangkap gerakan tangan Nayeon yang tengah berkelana mengobati. Menelan sedikit ludah, sikap itu menjadikan Nayeon salah tingkah. "Im Nayeon"

"N..Nde?"

"Terimakasih"

Nayeon mengedipkan kelopak matanya berkali-kali. Rona merah bisa dapat Jinyoung lihat. Rambut yang terikat dilepaskan Jinyoung begitu saja, sehingga rambut Nayeon tergerai dengan tiupan angin yang menyerbu. "apa kau tau? Kau lebih cantik menggeraikan rambut? Jadi sebisa mungkin jika bertemu denganku lagi, jangan menyakiti rambutmu dengan mengikatnya. Karena mereka membutuhkan kebebasan bergerak"

"apa maksudmu?"

Jinyoung tersenyum menggoda lagi, "artinya jangan mengurangi ruang gerakmu. Lakukan apa yang kau mau lakukan, ikuti hatimu tanpa terikat apapun" perkataan itu seakan membicarakan dirinya. Tidak lama, tubuh Nayeon terkulai lemas dan berhasil ditangkap Jinyoung yang menyadari terlelapnya Yeoja cantik itu. Jinyoung tertawa geli saat memperhatikan wajah cantik itu tertidur pulas lagi selama beberapa kali lolos dari rasa kantuk saat bersamanya. Jinyoung mendekati wajahnya dengan wajah Nayeon, lalu wajah Jinyoung dipinggirkan ke area telinga Nayeon. Ia berbisik, "seorang putri tidur akan selamanya cantik sama sepertimu".

SAY YES : SLEEPING BEAUTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang