Mianhae

36 5 0
                                    

Author         : PiCoPie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author : PiCoPie

Title : Mianhae

Moment : Bitter

Cast : Kim Jinhwan (iKON) x You

Genre : Sad, hurt

Lenght : Oneshoot

Rating : T

Disclaimer : Cerita hanya fiktif belaka.

Author Note : It's my first fiction. Jujur, aku merasa fanfic ini sedih. Ada yang sependapat? Misalkan aku buat sekuel/kelanjutannya, gimana?

Please comment and vote after read! Thanks for your partipation. Hope u like it! ^ ^

Hari ini kamu sangat senang sekali. Karena hari ini adalah hari ulang tahun kekasihmu, Kim Jinhwan. Kamu sudah bangun pagi-pagi sekali untuk membuat cheesecake khusus untuk perayaan ulang tahunnya. Akhirnya, kue itu jadi. Tampak cantik dan enak. Kamu dengan hati-hati, menaruhnya dalam kotak berpita imut. Tak lupa kamu selipkan kartu ucapan di dalamnya.

Berniat membuat surprise, kamu sengaja datang ke apartemennya tanpa memberitahunya. Di sepanjang perjalanan,kamu tak henti-hentinya tersenyum karena membayangkan reaksi dari Jinhwan. Pasti menyenangkan, pikirmu.

Sampai di depan pintu apartemennya, kamu mengambil napas panjang, lalu mulai menekan tombol password apartemennya. Passwordnya adalah tanggal lahir Jinhwan, 94-02-07. Kamu berencana akan mmembangunkan Jinhwan, yang biasanya masih tidur di jam segini, dengan menyanyikan lagu "Happy Birthday" sambil membawa kue ulang tahun.

Tapi sepertinya itu hanya rencana. Karena begitu kamu membuka pintu, kamu malah disuguhi pemandangan yang sangat menyakitkan hatimu. Di sana, ada Jinhwan dengan seorang gadis, yang tidak kamu kenal dan mereka berdua sedang berpelukan serta berciuman.

Kamu membeku seperti patung. Hatimu sangat sakit saat ini. Tanpa terasa, sebutir air mata jatuh dari matamu. Kamu berniat pergi dari situ sebelum Jinhwan menyadari keberadaanmu. Tapi karena terlalu gugup dan kalut, kamu tidak sengaja menendang sepatu yang ada di dekat kakimu. Sepatu itu pun jatuh terbaring dan keributan kecil itu sudah cukup untuk dua orang yang sedang berciuman itu mengehentikan aktifitasnya dan menoleh ke arahmu.

Kamu dapat melihat mata Jinhwan yang melebar kaget. Lalu Jinhwan buru-buru melepas pelukannya dari si gadis.

"Y/N, aku bisa jelaskan semuanya!"

Kamu mengabaikan perkataan Jinhwan. Dan kamu berkata, "Maaf mengganggu. Aku Cuma ingin mengantar ini." Lalu kamu meletakkan kotak kue yang kamu bawa di lantai.

"Y/N! Tolong dengarkan aku dulu," Jinhwan mencoba membujukmu.

Tapi kamu hanya menggeleng. Kamu bisa merasakan air matamu yang semakin deras turun dari pelupuk matamu.

"Y/N...," kini Jinhwan mulai melangkah mendekatimu.

Kamu mundur ke pintu. Sambil berusaha keras menahan isakanmu, kamu membuka pintu.

"Saengil chukkae, oppa!" sedetik kemudian, kamu sudah berlari ke luar tanpa menoleh lagi.

-OOO-

Mengabaikan ponselmu yang terus berdering, kamu memilih untuk menenggelamkan wajahmu ke dalam bantal. Air matamu sudah terkuras habis, menyisakan isakan dari mulutmu dan rasa sakit dari hatimu.

Kamu akhirnya mengangkat kepalamu dari bantal dan membuka ponselmu. Tanpa melihat, kamu sudah tahu kalau itu dari Jinhwan. Kamu membaca pesan-pesan itu, yang sebagian berisi permintaan maaf dan ajakan untuk bertemu.

Tak tega terus mengabaikan Jinhwan, karena pada dasarnya kamu masih sayang kepadanya, kamu pun membalas pesannya.

To : Jinhwan-oppa

Maaf membuatmu khawatir. Aku baik-baik saja. Sungguh!! Aku hanya perlu menenangkan diri sebentar. Aku pasti akan menghubungimu lagi setelah semua beres (janji!). Makan teratur dan jaga dirimu. Saranghae!

Kamu berpikir sebentar. Kemudian menghapus kalimat terakhir dan menggantinya dengan, "Saengil chukkae!!".

Setelah itu kamu mencopot baterai ponselmu lalu membuangnya ke sembarang arah dan kembali bergelung di kasurmu.

-OOO-

Berkilo-kilo jauhnya dari tempatmu sekarang, Kim Jinhwan sedang duduk di kasurnya sambil memegang ponsel miliknya. Dia sudah membaca pesan darimu dan itu membuatnya bertambah frustasi.

Masih segar dalam ingatannya, ketika gadis itu tiba-tiba datang dan menciumnya paksa, lalu wajah kagetmu yang tiba-tiba muncul di pintu. Dan yang paling ia ingat adalah wajah terlukamu yang penuh dengan air mata.

Kim Jinhwan menutup matanya, berniat menghilangkan perasaan bersalahnya. Tapi rasa itu justru bertambah kuat dan jelas. Tanpa bisa di cegah, sebutir air mata jatuh dan disusul oleh air mata berikutnya.

"Mianhae," bisik Jinhwan.

[Giveaway Project] Love Is MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang