Bagian 1

71 3 0
                                    

Hari begitu cerah, daun yang basah akibat hujan di malam hari, burung bersautan satu sama lain, sinar matahari menembus tirai kamar Anggi namun gadis dibalik selimut itu tidak sedikit pun merasa terganggu. Tidak lama kemudian

" Anggi, cepat bangun sudah jam berapa ini!"

ibu Anggi datang membuka pintu dan membangunkan anaknya yang masih tertidur.

'' ihh , Anggi masih mengantuk bu, lima menit lagi ya" ia berbicara dengan matanya yang tertutup

"ngak bisa Anggi hari ini kamu hari pertama kamu di sekolah baru, cepat bangun nakk" ibunya berkata sambil menarik selimut yang menyelimuti shinta
"Oh iya Anggi lupa, ihh ibu kenapa nggak bilang dari tadi, sekarang dah jam berapa?"sambil melihat jam yang tergantung di dinding kamarnya yang bercat pink biru.
"haa jam 7, matilah 15 menit lagi buu"
"yaudah cepat mandi sana" Anggi melompat dari atas kasur dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

****
Anggi bergegas menuruni anak tangga dengan sepatu ditangannya dan tas di punggungnya serta baju putih abu abu dan rok selutut yang merupakan pakaian khas SMA N NUSA BANGSA sekolah baru nya sekarang.
"eh  Anggi sarapan dulu" saut ibunya setelah melihat Anggi turun dari tangga.
" Anggi sarapan di sekolah aja nu, ini dah keburu telat, Anggi pamit dulu yaa ma"ucap Anggi seraya mencium tangan ibunya dan berlari keluar
"hati-hati ya gi"ucap ibunya sambil menggelengkan kepalanya

SETELAH TIBA DI LUAR

Anggi tampak gelisah menunggu bus yang tak kunjung datang biasanya dia sering menggunakan bus untuk pergi ke sekolah lamanya tapi sekarang dia bingung.

Di ujung jalan, ada seorang laki-laki yang baru keluar dari bengkel bersama sepeda motornya dan helm di kepala nya berniat segera berangkat sekolah, ia tau kalau ia akan terlambat itu tak masalah yang penting sepeda motornya sudah kembali dari bengkel karena balapan liar, ia berniat akan kembali balapan lagi malam minggu besok.

Namun di sisi lain ia melihat seorang gadis dengan seragam yang sama dengan miliknya sedang gelisah menunggu bus yang tak kunjung datang. Laki laki tersebut melihat jam tangan nya menunjukkan pukul 7.10 yang berarti lima menit lagi pagar akan di tutup,dengan baik hati ia mengendarai motornya kedepan gadis tersebut

***
"Cepat naik!" seorang laki-laki dengan sepeda motornya berdiri di depan shinta.
Anggi yang dari tadi hanya menunduk setelah mendengar perintah orang refleks mendongak ke atas. Dia melihat seorang lelaki dengan helm di kepalanya, tak jelas rupanyanya bagaimana, baju putih abu abu yang persis sama dengan yang dimiliki Anggi dan sepeda motor yang di sukses membuat Anggi berdiri dari tempat duduknya. "Siapa orang ini?" batin Anggi bertanya

"udah ngak perlu banyak tanya, buruan naik lo mau terlambat ke sekolah" jawab laki laki tersebut seolah olah ia mendengar apa di dalam batin Anggi tanyakan

Anggi terkejut jelas saja dia tidak mengeluarkan suara apa apa, jangan jangan dia bisa mendengar apa yang Anggi katakan didalam hatinya. Lantas Anggi langsung turun dari tempat pemberhentian bus dan naik ke atas sepeda motor laki laki tersebut.

Setelah mendapat tempat duduk yang nyaman, ia meletakkan tangan nya di pegangan honda, ia takut terjatuh.
"gimana nanti kalau jatuh?" batin Anggi bertanya di hatinya, dan laki laki tersebut tersenyum dalam helmnya, seolah olah tau apa yg Anggi ucapkan.

"pegangan, gue ngak tanggung jawab kalau lo jatuh" setelah berkata seperti itu laki laki tersebut langsung menjalankan sepeda motor nya dalam kecepatan maksimal, sontak Anggi langsung memeluk laki laki tersebut dari belakang, dan menyembunyikan wajahnya di belakang punggung cowok tersebut. Seolah dia tak sadar bahwa yang dia ucap dihati, didengar oleh cowok itu-lagi.

"uhh ni cowok, mau bikin gue jantungan apa" dengan nada kesal Shinta berucap dalam hati nya.
cowok tersebut dengar apa yang Shinta ucapkan, namun dia abaikan karena dia telah fokus ke jalan.

***

Setelah sampai di depan gerbang sekolah, disitu terpampang jelas Selamat Datang di SMA N NUSA BANGSA, dan disitu Anggi yakin kalau dia tidak menyesal ikut cowok tersebut. Namun sangat disayangkan bahwa gerbang pembatas antara jalan dan lingkungan sekolah telah tertutup rapat. Disaat itu pula sepeda motor yang membawa Anggi dan laki laki berhelm merah tersebut sampai tepat di depan pagar. Cowok tersebut mengklason dua kali, dan disitulah satpam yang menjaga pagar datang.

Satpam itu pun terkejut dan langsung membukakan pagar untuk cowok itu lewat. Setelah masuk Anggi  otomatis melongo dan mulutnya terbuka lebar saat melihat apa yang terjadi barusan, siapa anak ini? kenapa dia langsung dibukakan pintu oleh pak satpam, dan lagi  Anggi  bingung dibuatnya.

Sepada motor nya terparkir mulus di samping sepeda motor yang lain, dan setelah itu  Anggi turun dari motornya

"lo siapa sih? kok bisa dibukakan pagar begitu sama pak satpam?"spontan Anggi langsung bertanya setelah turun dari motor cowok tersebut.
"lo bukannya terimakasih sudah gue antar ke sini malah nanya gak jelas"
"eh iya makasih, tapi gue blm tau lo siapa,gue Anggi Klara Rendra

Setelah berterimakasih shinta langsung mengangkat tangan nya untuk berkenalan dengan cowok tersebut.

"Gue. . . .

*Bersambung*

Segini dulu ya guys, maaf kalau masih gaje, baru belajar soalnya hehe:)
see you in next episode :-)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Despacito (Perlahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang