Hai guys btw gue buat cerita baru lagi. Doain cerita yang ini bakal berakhir dengan lancar ya wkwk. Cerita 'berawal dari tatapan' menurut kalian aku hapus aja atau lanjutin? Comment yaaa
***
"Anak Papa, ayo bangun."
Lala terbangun dari tidurnya.
"Ayo mandi lalu berangkat sekolah."
"Iya Pa Lala mandi dulu ya."
Lala beranjak dari kasurnya lalu mandi. Setelah itu ia pergi kesekolah diantar Papanya.
Dulu, ia tinggal di Bandung. Tapi karena ada masalah besar, akhirnya Lala dan Papanya pindah ke Jakarta. Sudah satu bulan mereka disini.
"Hai, La!" sapa Indah, sahabat Lala.
"Hai," jawab Lala.
"Lo udah kerjain PR Fisika belum?"
"Udah dong. Lo?"
"Udah juga."
Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Mereka melanjutkan aktivitas belajar mengajar.
Kring!
Bel istirahat berbunyi. Semua orang berhamburan keluar kelas. Tujuan mereka adalah satu. Pergi kekantin.
"Mau pesan apa, La?" tanya Indah saat sudah berada dikantin.
"Hm, bakso ajadeh, Ndah. Lo?"
"Sama."
Lala duduk dikursi bernomor 2 sedangkan Indah sedang memesan makanan. Tiba-tiba, Rasyid cs menghampiri Lala.
"Hai anak manja," ejek Rasyid. Semua yang berada dikantin tertawa. Lala hanya diam.
"Anak papa apa kabar?" ejeknya lagi. Lala menahan tangisnya. Ntah kenapa hatinya sakit sekali kalau diejek begitu.
"Anak papa mau makan apa?" ejeknya lagi. Kali ini, Lala sudah tidak tahan lagi.
"Lo kalau ga tau apa-apa mendingan diam aja!" teriak Lala lalu meninggalkan kantin. Rasyid dan sahabatnya tertawa puas.
"Sabar La," ucap Indah menyabarkan Lala.
"Lo ga bakal tau, Ndah gimana kehidupan gue yang sebenarnya. Sakit buat dijalani. Tapi itulah namanya hidup. Kata papa gue,
'Percaya bahwa hidup itu pantas dijalani dan kepercayaan gue akan membantu gue untuk tetap bertahan dan tidak putus asa'"Bener tuh La yang papa lo bilang. Lo harus tetap kuat. Buktiin sama semua orang bahwa lo itu gak mudah putus asa!"
"Makasih ya, Ndah," Lala memeluk Indah dengan erat.
Kring!
Bel pulang berbunyi. Semua orang bersorak gembira.
"La, gue ke parkiran dulu ya. Soalnya gue bawa mobil. Lo mau nebeng sama gue?" tawar Indah.
"Ga usah deh, Ndah. Makasih."
Lala berjalan sendirian menuju halte untuk menunggu jemputan. Tiba-tiba, Rasyid datang menghampiri Lala.
"Sendiri aja nih anak papa? Mana papanya? Belum jemput ya?" ejek Rasyid.
Lala tidak menjawabnya. Ia sibuk memainkan handphone nya.Tak lama kemudian, Lala dijemput.
***
Sesampainya dirumah, papa Lala harus pergi kerja lagi karena masih banyak urusan. Lala tinggal sendiri dirumah. Karena bosan, Lala membuka aplikasi LINE nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L D R (Lala dan Rasyid)
Teen FictionL)ala si anak baru yang sering dihina oleh Rasyid cs karena sangat dimanjakan oleh Papanya. Lala sangat sakit hati. Padahal dibalik itu semua banyak masalah yang harus dihadapi Lala D)an R)asyid si cowo ganteng yang sukanya menghina Lala. Tapi pada...